1. First Meeting?

70 6 1
                                    

Happy Reading♡




Ada seorang gadis yang sedang berada atap rumah sakit. Ia hendak melompat, hanya saja ia masih berpegangan pada pagar pengaman di sana.

Banyak orang orang, termasuk para perawat dan dokter di sana sambil membujuk gadis itu untuk tidak melompat.

"Tolong, nak. Jangan lompat dari situ. Kau turun dari sana, ya?" Bujuk salah satu dokter yang ada disana dengan perasaan cemas.

"TIDAK!!! Aku akan lompat dari sini. Mereka semua telah meninggalkan ku sendirian. Dan sekarang aku akan menyusul mereka," seru gadis itu yang kemudian kembali meneteskan air mata.

"Tidak. Mereka pasti tidak meninggalkanmu," ujar seorang dokter yang merawatnya dengan raut wajah yang terlihat cemas.

"Tidak! Semuanya telah meninggalkanku. Semua orang yang kusayangi telah pergi meninggalkanku. Aku sudah tak punya harapan hidup. Jadi lebih baik aku menyusul mereka."

...

"Jangan!!!" Teriak seorang lelaki yang sepertinya baru saja berlari menaiki tangga.

"Jangan lompat. Aku ada disini, jadi jangan lompat, ya?" Ucap lelaki itu untuk menghentikan gadis tersebut.

...

Gadis tersebut tampak memegangi kepalanya dengan tangan kirinya. Lalu, tangan kanannya juga ikut memegangi kepalanya. Kemudian gadis itu... terjatuh.

"TIDAK!!!"

Laki-laki itu langsung berlari kearah gadis tersebut, lalu melompat menyusul Sang gadis.

...

Gadis itu membuka sedikit matanya. Lalu ia merasakan seseorang memeluk tubuhnya.

Laki-laki itu memeluknya. Setelah itu ia tersenyum tipis, lalu kembali menutup matanya.

...

"Pasien tidak dapat diselamatkan."



--------------- Y O U ---------------




"HAH!!!"

Lia terduduk dari tidurnya dengan wajah terkejut sekaligus ketakutan.

Yoongi yang dari tadi membaca buku di meja belajar Lia pun ikut terkejut dan segera menghampiri Lia.

Lalu Yoongi duduk di pinggir kasur dekat Lia, "Kenapa?"

Mengetahui Yoongi ada di sebelah nya, ia langsung memeluk nya sambil menangis.

"Oppa..." Tangisannya semakin keras dan tubuhnya juga gemetar.

"Kau bermimpi buruk lagi?" Lia menganggukkan kepala nya tetapi masih dalam posisi memeluk Yoongi.

"Sudah sudah," ucap Yoongi sambil menepuk nepuk punggung Lia dan mencium kepala Lia untuk menenangkannya.

.
.
.

Kini Lia sudah tenang. Yoongi menyelimuti tubuh Lia supaya ia tidak kedinginan.

Sebenarnya Yoongi kasihan melihat Lia yang terus bermimpi buruk tentang masa lalu nya. Hal ini akan menyiksanya.

Lalu tangan Yoongi mengelus lembut kepala Lia, "Tak bisakah kau melupakannya?"

Tanpa diperintah, sebuah cairan bening jatuh dari mata sipitnya. Semakin lama, semakin deras air mata yang keluar. Sungguh, ia tak suka melihat Lia yang selalu tersiksa seperti ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU • JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang