Rooftop

24 6 1
                                    

Setiap pertemuan itu adalah tanda telah dimulainya ceria itu.
- Asyira Dyiftra Karinka -

Jam Ekskul....

Disuatu siang pada pukul jam 3.35 terlaksanakanlah beberapa Ekskul di SMA Nusa Cendana. Atau yang lebih dikenal dengan sebutan Nusda. Sekolahan ini terkenal karena murid muridnya yang berprestasi. Dari yang akademis sampai yang non akademis.

Dan sekarang diruang band terdapat beberapa murid yang sedang berlatih untuk event yang akan datang di Nusda. Mereka diperintahkan untuk mengisi acara dan memeriahkannya.

Mereka berlatih membawakan 7 lagu. Semuanya berlatih dengan serius. Dan semua alat musik diruang band sudah dipakai semua tanpa ada sisa.  Drum dipakai oleh Aksen kelas 11-IPA-2, Bass dipakai oleh Ira kelas 11-IPA-2, Gitar 1 dipakai oleh Adenra 11-IPA-1,  Keyboard Dyian 11-IPA-2, sedangkan Vocal adalah Nastya 11-IPA-1.

Mereka berlatih dengan Pak Fandi, Guru Musik di Nusda. Mereka bekerja keras bersama sama untuk event itu. Acara itu untuk program literasi dan cintai bumi. Setiap anak akan memberikan beberapa buku dan juga akan menanam bibit tumbuhan disekitar sekolahan.

Dan juga akan diisi beberapa lomba dan juga bazar. Semua murid di Nusda begitu senang kecuali Ira. Asyira Dyiftra Karinka. Ia begitu biasa saja saat mendengar jika ada event disekolahnya. Dia memang terkenal sebagai cewek yang tak begitu kepo dan berlebihan.

Dia tipekal cewek yang tak begitu banyak gaya tapi otak selalu terisi. Dan juga sedikit cuek dan jutek. Tak pernah membahas yang lain selain pelajaran, band, masa depan dan cita cita.

Ira tinggal dengan Orang tuannya dan juga kakak dan adiknya. Ayahnya kerja menjadi manager perusahaan yang besar dikota ini, sedangkan Bundanya bekerja menjadi seorang dokter. Kakaknya baru kuliah 1 thn, dan Adiknya anak SMP kelas 8.

Kehidupannya tak begitu mengasikkan untuk diulak, tapi memang Ira tak begitu suka jika ada seseorang ingin mengetahui lebih banyak tentang dirinya dan keluarganya. Kecuali sahabat sahabatnya.

"Oke, latihan hari ini selesai. Jangan lupa kalian jaga kesehatan kalian masing masing. Saya permisi dulu," Pak Fandi keluar dari ruang musik dan pergi meninggalkan anak muridnya.

"Akhirnya..." ujar Denra.

"Kalian langsung pulang gaes?" tanya Aksen yang memasukkan stik drumnya ke dalam tas miliknya.

"Iya, capek banget hari ini gue rasa," Ucap Denra yang rebahan di lantai ruang musik. Jari jarinya memerah karena ia bermain gitar terlalu lama.

"Okelah gue cabut dulu ya," Aksen pun berjalan menuju pintu ruang musik.

"Eh!" ucap Ira. Semuanya menengok kearah Ira.

"Alhamdulillah akhirnya putri es batu yang keras ini mengeluarkan suara emasnya," ucap Denra yang terdengar lebay.

"Alay lu Den," Nastya melewati Denra yang tertidur dilantai untuk mengambil tasnya.

"Lo mau ngomong apa Ra?" tanya Aksen sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Kita masih kurang 1 pemain lagi," ingatnya.

"Bener. Kita masih kurang 1 pemain gitar lagi," lanjut Dyian yang berdiri disamping Ira.

"Aelah kirain apaan, ngagetin orang aja lu Ra," ucap Aksen dengan begitu enteng.

IRAGARIYALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang