"NOOOOOOOO!" Jinwoo lari sambil teriak.
"Ayo ih cebok dulu!!" Jinhyuk kesusahan ngejar anaknya yang kayak belut.
"Nda au. Jinu nda ee," kata Jinwoo sambil nungging nyium popoknya sendiri.
"Joroknya anak hamba ya Tuhan," Jinhyuk ngelus dada.
Jinhyuk muter otak mikir gimana caranya supaya bisa bujuk Jinwoo buat cebok.
"Champ, mau jelly?" Tawar Jinhyuk. Dia tau kelemahan anaknya ada pada Jelly.
"Nda maw. Tata ucin jeyi abis. We we we jinu yayi agi dadaaa popaaa," Jinwoo melet-melet sambil melanjutkan larinya.
Jinhyuk mijit hidungnya. "Emang kamu mah anak Pucin ya,"
"Hehehehe jinu anak ucin? Popa uda anak ucin?" Tanya Jinwoo.
"Bukan lah! Popa kan anaknya Pepo,"
Jinwoo miringin kepalanya lalu berjalan mendekati Popanya. Sambil ngangkang soalnya lagi ee.
"Jinu anak Popa tama anak Ucin!" Katanya sambil menunjuk Popanya lalu merentangkan tangan seperti bunga mekar. Senyum manis dan ketawa kecilnya nggak ketinggalan dong.
"Ya Tuhan manis banget anak gue huhu meleleh boleh nggak sih ini?" Jinhyuk nahan gemes. Kalo dia menyalurkan hasrat kegemasannya, bisa-bisa pipi Jinwoo abis digigit.
"Yeyeh? Taya etim?"
"Iya kayak es krim. Mau es krim gak?"
"Mamaw!" Jinwoo lanjut lari lagi :)
"Jinwoooooo!" Jinhyuk teriak gemes.
"Duh kalo segede kutu udah Popa pites kamu nak,"
"Popaaaaaaaa!" Jinwoo ngeledek sambil ketawa ngakak. Masih lari keliling rumah sampe akhirnya.....
*bugh* kepentok sofa dan dia jatuh terduduk.
"Huwaaaaaaaaaaa,"
Jinhyuk ketawa. Akhirnya dia bisa nangkep anaknya. "Kamu sih lari-larian. Emang nggak kasian sama Popa? Udah badan tipis, masih harus ngejar kamu yang kayak belut. Ngos-ngosan Popa nak,"
"Enyek...... huks... huk.... eena enyek,"
"Hadeeeehh ya gimana nggak benyek orang kamu dudukin! Ayo makanya cebok!" Nggak mau anaknya kabur lagi, Jinhyuk langsung nyantolin Jinwoo di bahunya.
"Awa momo!" Request Jinwoo. Tangannya gerayangan di pundak Jinhyuk.
"Kaga ada bawa bawa mobil! Kamu mau cebok bukan balap tamiya!"
"Huweeeeeeeee! Maw ma ucin ajaaaaa!"
"Pucing pulang! Wek! Siapa suruh Jinwoo bandel!"
"HUWAAAAAAA!!!" Jinwoo melanjutkan nangis di kamar mandi.
"ADAW BULU POPPA JANGAN DICABUT JINWOO!" Sambil dicebokin, Jinwoo mainin bulu kaki Popanya dong.
"Maw pon ucin," pinta Jinwoo.
"Pake pempes dulu," selesai pakai popok, Jinwoo langsung ngambil hp Popanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
slice of life of pdx daddies
Fanfictionpotongan cerita hidup menjadi ayah tunggal untuk anak-anak toddler. Serta keinginan para toddler untuk tinggal bersama kakak-kakak yang membantu ayah-ayah mereka mengasuh