Baekhyun menyukai strawberry, ia suka buah asam berbintik itu, sangat suka. Ia ingat saat pertama kali Chanyeol mengajak nya ke kebun buah berbintik tersebut, itu saat usia mereka menginjak lima. Chanyeol dengan semangat menarik tangan mungil Baekhyun kebelakang rumahnya yang dipenuhi berbagai macam tanaman buah buahan.
Chanyeol mengenalkan buah berbintik itu pertama kali pada Baekhyun, Si mungil sampai dibuat menghilang matanya karena tersenyum manis.
Baekhyun tidak akan pernah lupa, pun sampai sekarang ia masih sering mengenang masa kecil mereka dulu yang sangat indah, menurut Baekhyun tapi tidak untuk Chanyeol. Baekhyun tersenyum kecut saat ingatan nya kembali pada beberapa tahun silam saat ia baru saja pulang dari les nya.Mereka semua berkumpul ditengah ruang keluarga, ada ibunya dan ayah nya, ada pula ibu Chanyeol dan ayah Chanyeol. Dengan sangat jelas baekhyun mendengar mereka tengah membicarakan dirinya dan juga Chanyeol
" bukan kah bagus untuk Baekhyun dan juga Chanyeol jika mereka kita nikahkan saja? " itu suara ayah park
" omo! Maksud mu kita akan menjadi besan ? " ibu Baekhyun pula menimpali dg tak kalah semangat, Baekhyun yang mendengarkan di sudut tempat yang tidak terlihat pun tak bisa menyembunyikan senyum bahagianya, pipi nya yang gembul dihiasi rona kemerahan.
Hari berikutnya baekhyun masih bertemu dengan Chanyeol dg senyum secerah mataharinya. Itu membuatnya bahagia setiap kali melihat Chanyeol, fikirannya melayang pada masa depan nya yg mungkin saja akan ada Chanyeol disana, dan lagi lagi itu membuat rona merah menghinggapi kedua pipi nya. Tapi semua itu hancur ketika ia akan berkunjung kerumah Chanyeol, Baekhyun biasa tidak memencet bel dan langsung masuk untuk mencari si tinggi itu dan yang ia temukan malah membuatnya bungkam dengan tubuh kaku tidak bergerak dari tempatnya berpijak, disana Chanyeol berteriak tentang tidak ingin menikahi Baekhyun dan menyebut dirinya adalah Straight serta kemustahilan lainnya untuk hidup bersama simungil Baekhyun.
Baekhyun tersadar saat gebrakan pintu kamar Chanyeol berdebum kencang dan taunya setetes demi setetes air bening dari manik indah nya keluar hingga menjadi aliran sungai yg tidak terbendung, Baekhyun membalap mulutnya sendiri agar tidak terdengar isak tangisnya, ia mundur secara perlahan tanpa suara sedikitpun dan saat sudah berada diluar rumah ia langsung berbalik dan berlari sekencang nya sampai ia tersandung kakinya sendiri dan jatuh tersungkur ke tanah, Baekhyun semakin mengencangkan suara tangisnya kala lutut nya berdarah dan rasa perih itu tidak membantu nya sama sekali.
Pagi nya Baekhyun tidak berangkat ke sekolah, pun hari selanjutnya dan selanjutnya lagi, itu membuat Chanyeol datang kerumahnya dan Baekhyun yang sedang terlihat berkemas dengan koper koper nya
" kau mau kemana ? " itu pertanyaan pertama yang chanyeol lontarkan kala keterdiaman kedua nya selama 10 menit chanyeol tiba
" Oh, aku akan pindah ke Beijing, disana ada rumah Luhan ge dan aku akan tinggal dengan keluarganya " Baekhyun menjawab dengan nada yg ia buat seceria mungkin
" kau pasti bercanda " kata Chanyeol lagi dan Baekhyun menatap si tinggi itu dengan gelengan
" aku tidak "
" Baekhyun, kenapa kau pindah ? " Chanyeol bertanya dengan cengkeraman kuat ditangan simungil yang masih sibuk berbenah
" eum.. kenapa yaa ? Mungkin karna ingin suasana baru ? Aku ingin mencoba untuk keluar dari zona nyaman ku " pula Baekhyun langsung menepis dg halus cengkeraman itu dan kembali berbenah dg fikiran yang melayang entah kemana
" berapa lama ? " nada nya begitu dingin, dan Baekhyun menanggapi itu dengan maklum, hey lagipula kenapa Baekhyun harus sedih atau sebagainya ? Ia cukup tau diri oke?! Chanyeol tidak menyukainya itu sudah jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry & Chanyeol (CHANBAEK)
Fanfiction[ONE SHOOT] Sama seperti strawberry, Baekhyun tidak akan pernah bisa membenci Chanyeol karena ia memang menyukai nya.