Mengingat

5 0 0
                                    

Bandung
15 Mei 2007

"Abiii..Ambilin mainan kakak dong"

"Ambil lah sendiri abi lagi nonton"

"Abiii...tolonglahh"

Sebelumnya aku akan perkenalkan Abinaya Putra Mahendra sosok anak lelaki berkulit sawo matang yang sangat sangat keras kepala, Riskyananda Mahendra kakak abinaya yang memiliki sifat yang sangat sabar dan pintar.

"Ahhh..Iyaiya abi ambilin"

Dengan langkah kesalnya abi melangkahkan kakinya menuju kamar riska,mengambil mainan yang kakaknya maksud. Setelah menemukannya abi berlari kearah riska matanya sedikit mengerucut karena abi melihat seseorang yg bersama dengan kakaknya

"Ehh ada sigendut"

Gadis kecil yang memiliki tubuh gemuknya dan rambut panjang yang terurai itu adalah Nayara Syaquilla Virranza, Naya memasang wajah murungnya

"Abi jangan gitu,kasian naya"

"Bodoamat wleeee" Abi menjulurkan lidahnya lalu berlari mengelilingi naya dan terus meledek naya

"Abiii... naya gasukaaa..."Naya berteriak sambil menutup kedua telinganya,air mata naya pun ikut jatuh membasahi dua pipi gempalnya, melihat naya menangis abi menghentikan ejekannya dan menghampiri nayara

"Naya jangan nangis,maafin abi ya abi cuma bercanda nay"

Ini bukan sekali atau dua kali abi membuat naya nangis, mungkin setiap naya bertemu abi naya selalu menangis karena abi sangat suka meledek naya.
Jangan bingung soal nama keduanya yang sama Abinaya dan Naraya kedua orang tua mereka memang memiliki rencana atas nama mereka sekarang.

Memiliki nama yang hampir sama bukan berarti mereka akan hidup tentram seperti pikiran orangtua, Ternyata abi dan naya malah tidak pernah akur.

• Pindah •

25 Agustus 2007

Pagi ini terlihat ada aktifitas yang sangat berbeda dari biasanya, Naya memeluk boneka teddynya seraya melihat kedua orang tuanya yang sibuk menggemas barang mereka. Nayara dan keluarga berencana untuk pindah ke Jakarta karena ayah nayara dipindah tugaskan disana.

Nayara yang baru berumuran 7thn tidak tau harus sedih atau senang, sedih karena meninggalkan Riska yg selalu menemaninya atau senang karena jauh dari Abi yang selalu menjahilinya.

"Nayaaa..." Mendengar suara itu naya bergegas menghampiri sang empunya suara

"Kak riska,naya pengen pindah nanti naya gapunya temen"

"Naya jangan sedih nanti disana kan banyak yang mau temenan sama naya"

"Engga ada yang mau main sama naya kak,kan naya gendut"

Ternyata riska tak sendiri, riska bersama abi dan kedua orang tua mereka, Naya sangat sebal mendengar ucapan abi tadi

"Biarin yang penting abi gabisa ledekin naya lagi,naya gasuka sama abi!!"

Naya menangis,yaa naya selalu menangis setiap abi meledeknya. Mama abi menghampiri naya dan memeluk naya sembari menghapus air matanya

"Maafin abi ya naya,abi emang nakal"

"Pokonya naya gasuka sama abi tante abi jahat!!" Naya berteriak seiring dengan tangis nya yang semakin pecah, mendengar itu mama naya menghampiri abi

"Abi bikin naya nangis terus deh, awas ya kalo besar besar nanti abi suka sama naya" ledek mama naya seraya menggosok rambut abi

"Ohh iya gimana kalo abi sama naya kita jodohin aja nih?" Tambah mama abi diiringi dengan tawaan ayah abi dan nays

"Gamau maa..!!" Teriak abi dan naya berba rengan

26 Agustus 2007

JAKARTA

Sore ini mendung, awan cerah tak terlihat dilangit jakarta hari ini. Nayara sedang duduk diatas ayunan seraya memeluk boneka teddynya.

Sepertinya naya merasa aneh dengan situasinya saat ini,bila biasanya ada riska yang bersedia menemaninya bermain setiap sore dan ada abi yang selalu membuatnya menangis, sekarang naya sendiri ditempat yang baru

BANDUNG

Tidak berbeda jauh dengan naya, abi sedang duduk memeluk kedua kakinya dipinggir sungai. Abi merasa kehilangan naya yang selalu membuatnya senang, Meledek naya rasanya membuat abi sangat sangat bahagia.

"Abii..."
Mama abi ternyata mencari abi dan menghampiri abi

"Abi kenapa? Mama cariin dari tadi,pulang yuk sudah mau gelap"

"Abi gamau nakal lagi mah sama naya,biar naya gapindah"

"Oh abi kesepian ya?" Abi hanya menganggukan wajahnya

"Naya itu pindah bukan karena abi kok,om nata itu harus kerja dijakarta jadi naya pindah"

"Bener mah bukan karena abi?" Mama abi menganggukan wajahnya seraya memberikan senyuman tulus,membuat abi juga mengembangksn senyumnya

"yuk pulang,udah mau maghrib nanti dimarahin ayah loh"Abi mengangguk seraya menggenggam tangan mamanya

###

Cerita masa kecil naya dan abi belum usai,jadi apakah kamu bersedia untuk menunggu kelanjutan cerita abi dan naya?

Terimakasih sudah mau menjadi bagian dari ceritaku, maaf jika banyak kosa kata yang salah

Like dan komentar kalian sangat berharga untuk ku terimakasih

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Abinayara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang