02

19 6 10
                                    

Sore hari,setelah acara belajar nya disekolah telah usai Reysha berjalan sendirian di trotoar jalan,biasanya ada Nagita kalo tidak Renata yang menemani nya pulang.

Tapi kedua sahabatnya ini tengah sibuk,Nagita sibuk dengan calon doinya yang baru saja mengajak nya jalan,sedangkan Renata sibuk menemani doinya latihan basket.

Nah kalo Reysha sibuk nungguin doinya yang entah dimana dan dengan siapa?

Katakanlah Reysha ngenes,jomblo ga laku.
Katakanlah walau memang itu kenyataannya.

Tapi Reysha tetaplah Reysha.
Cewek yang memiliki seribu satu tipe cowok idaman dihidupnya.

Reysha kini tengah melangkahkan kakinya menuju halte untuk menunggu angkutan umum lewat.

Tapi langkah nya menjadi terhenti karena dirinya melihat seseorang yang tampak tengah meringis,duduk dibangku halte sembari memegangi wajahnya yang membiru.

Reysha mengerjapkan matanya,berusaha memfokuskan pandangannya.

Kalau dilihat lihat cowok itu-
BINGO!ITU KAN SI BAGAS COWOK DINGIN YANG SUPER DATAR!

Reysha pengen deketin tapi takut.
Takut kalo kehadirannya malah membuat Bagas semakin sakit.

Dan dengan segenap keberaniannya yang sudah ia kumpulkan sedari tadi,akhirnya Reysha melangkah mendekati Bagas yang masih meringis ditempat duduk.

"Plester?" tangan Reysha yang sudah menggenggam sebuah plester terulur kedepan wajah Bagas.

"Gak perlu!" jawabnya ketus.

"Gini nih.gimana indonesia mau maju,kalau masyarakatnya aja malu malu.
Kucing aja kalo disodorin ikan langsung mau,masa manusia harus mikir dulu.pantes-"

"Berisik lo!" potong Bagas lalu bangkit dari duduknya.

Reysha berdecih,tangan nya lantas membuka plester tersebut,kemudian mengarahkan nya tepat di luka Bagas.

"Sebuah luka kalo dibiarin bakal infeksi.apa lo mau,kepala lo yang terukir indah dan penyempurna penampilan lo,dengan mudahnya diamputasi cuma karena luka keci?" tanya Reysha,menaik turunkan alisnya.

Bagas mendelik ngeri melihat tampang Reysha yang meragukan.

"Gue ga butuh plester dari lo!
Dan-ah cukup berani,buat kalangan cewek kegatelan kayak lo!"

Boleh tidak Reysha menampar pipi Bagas?
Ucapan nya nyakitin banget.segala pake kata kegatelan lagi.
Brengsek!

"Mulut lo di sekolah in ga sih?apa perlu gue beliin saringan supaya kata perkara yang lo lontarin itu kesaring?kayaknya perlu deh!" ketus Reysha balik.

Bagas menyeringai."tawaran lo boleh juga.BTW thanks ya buat plester nya walaupun tadi gue ga minta!"ucap Bagas kemudian berlalu meninggalkan Reysha yang masih melongo dan menahan amarahnya.

***

Bagas lagi lagi menghela nafasnya,jengah menatap pantulan dirinya sendiri di cermin full body miliknya.

Sudah satu jam,bahkan hampir dua jam ia berdiri di depan cermin,sesekali tersenyum dan sesekali mendengus menatap pantulan dirinya.

Huh,apa ia sudah bisa dikatakan gila sekarang?

"Plester...."

Bibir bagas,entah untuk yang keberapa kalinya kembali mengucapkan kata 'plester'

Sembari tangan kanannya yang memegangi plester bermotif kartun anak anak disudut mata kirinya.

Introduce.

Namanya Bagas Adi pratama.

Cowok tampan berwajah dingin,sekaligus visual disekolahnya.

Bagas,cowok yang memilik seribu satu cara untuk menghindari fangirl yang selalu menghantuinya.

Sebenarnya tipe cewek Bagas itu terbilang simple.

Hanya bermodal cantik alami,sikap yang anggun,serta pendiam sudah berhasil merenggut perhatian Bagas.

Tok...tok...tok...

Suara ketukan pintu mengganggu acara mengkhayal bagas,kepala pria itu lantas menoleh dan tersenyum tatkala ibunya sudah berdiri diambang pintu sembari membawakan satu nampan makanan beserta susu hangat.

"Ibu kan sudah bilang,istirahat.
Ini kenapa kamu malah senyum senyum di depan kaca?lagi ngebayangin jadi lee min ho dadakan?"tanya rahma,seraya tersenyum.

Bagas terkekeh.

"Mikirin apa sih?mikirin cewek ya?"menggeleng kepala melihat tingkah laku putra nya.

"Ibu nih pikirannya cewek mulu,ngebahagiain ibu sama ayah aja bagas belum sanggup,apalagi ngebahagiain anak orang"kekehnya.

Don't forget vote and coment beibkuuuu😍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang