Beberapa menit setelah alarm bel pagi dimulai, beberapa orang mulai memasuki ruangan seluas auditorium dengan memakai jasnya. Terdapat dua lantai di dalam sana, ruangan di lantai atas tertutup gelas kaca luas yang dapat memonitoring kegiatan yang ada di lantai bawah. Berbeda dengan orang-orang yang ada di lantai dua mengenakan jas putih, orang-orang yang berada dibawah mengenakan pakaian tebal bagai astronot. Dari ujung kaki hingga leher tertutup oleh pakaian tebal yang dilapisi timah dan aluminium foil, sementara bagian kepala memakai helmet yang menutupi sebagian kepala dengan plastik bening yang menutupi wajah.
Seorang pria masuk tanpa mengenakan baju pengaman layaknya sebagian orang yang ada di lantai satu. Ia hanya memakai baju kasual dengan rambut yang ia usahakan untuk terlihat rapi. Seorang lain dengan pakaian lengkap pengaman astronot itu menghampirinya dari jauh. Ia datang dan menuntun pria itu untuk menandatangani surat kontrak sebelum mempersilahkannya menunggu di depan tabung.
Pria itu hanya diam sambil melihat beberapa barang yang disodorkan oleh pekerja laboratorium yang menghampirinya. Uang, koper berisi baju dan tas berisi hal yang kemungkinan akan dibutuhkannya dalam eksperimen ini. Dari belakang seorang gadis datang tanpa mengenakan pakaian pengaman astronot, ia menepuk pundak pemuda itu dengan keras.
"Kau akan bertemu dengannya lagi setelah satu tahun dan seperti ini penampilanmu untuk menyapa versi dirinya yang muda? Kau pasti akan di anggap om-om gila nanti olehnya."
Pria itu mengusap tengkuknya yang ditepuk wanita itu dengan keras. "Kau sendiri kenapa masuki ruangan dengan jelas tertulis tanda bahaya radiasi jika lampu berwarna merah tanpa mengenakan pakaian astronot itu? Kau gila atau buta warna?"
"Aku hanya mengantarmu pergi, bodoh! Lagipula aku investor terbesar disini, aku yang membiayai semua ini, ingat itu!" tandas wanita itu sambil memberikan ponsel untuk pria itu. "Kau yakin akan menemuinya pada tanggal ini? Bukankah ini jauh lebih cepat beberapa bulan sebelum musim semi? Kau yakin akan menemuinya yang benar-benar tidak tahu siapa dirimu?"
Pria itu mengangguk mantap, "Pertama kali kami bertemu, dia menemukanku. Aku mengabaikannya begitu saja. Setelah sekian lama, kami bertemu kembali tanpa sengaja tanpa sadar aku mencintainya. Dia bilang bahwa sudah lama dia yang mencintaiku lebih dulu. Tapi aku melepaskannya sekali lagi, menyerah begitu saja ketika-"
"Hei," suara pria yang menggema dari speaker berasal dari lantai dua memotong pembicaraan mereka. Keduanya lantas menengok ke atas saat melihat pria berambut merah terang tengah memerhatikan mereka. Ia menggenggam mikrofon dengan tegas. "jika kau bisa membawanya kembali, aku akan melepaskannya untukmu. Jangan sia-siakan kesempatan yang sudah kuberikan, aku sudah bertaruh banyak baik dalam hal materi maupun hati."
Pria dengan rambut merah itu kemudian menyerahkan mikrofon kepada pemuda yang ada di sampingnya untuk di ambil alih, kemudian pemuda itu duduk pada kursi yang telah disiapkan paling depan diruangan itu. "Sebelum aku mulai, sayang.., bisakah kau segera naik ke atas sini? Ini sudah lebih dari lima menitmu tanpa pengaman, aku tidak ingin kau terkena radiasi dibawah sana."
Wanita itu tertawa sambil menepuk punggung pria yang ada disampingnya itu sebelum pergi. "Kau harus tepati janjimu dan benar-benar membawanya kembali." Selepas wanita itu pergi dan pintu ruangan itu dikunci, hanya tersisa dirinya dan beberapa peneliti yang telah mengenakan pakaian pelindungnya.
"Baiklah, aku tahu kita sudah saling mengenal dan ini hanya sekedar formalitas. Aku yang akan memimpin eksperimen pagi ini. Aku akan menegaskan sekali lagi aturannya, kau akan melakukan lompatan waktu kembali ke sebelas tahun yang lalu. Jangan sampai orang lain mengetahui darimana kau berasal atau bagaimana caranya kau bisa datang. Kau satu-satunya yang akan mengubah sejarah, segala perubahan itu akan mengubah beberapa masa depan. Termasuk ingatan kami, jika kau berhasil maka kau satu-satunya yang akan mengingatnya. Kau tahu aku tak pernah memohon padamu lebih, tapi tolong jangan rubah masa lalu yang membuat kontradiksi di masa sekarang yang membuatku tidak bisa bersama dengannya." Pemuda itu menarik gadis berambut panjang itu mendekat padanya.
YOU ARE READING
Written in Reverse
Science Fiction"Kau ingat pohon sakura ketika pertama kali kita bertemu di taman Ueno?" Hinata mendapatkan kejutan ketika suatu hari ia duduk di cafe dan mendapati orang asing tengah memerhatikannya dan tiba-tiba duduk di hadapannya sambil berkata bahwa dia adalah...