Anindya safitri sebenarnya bukan seorang perempuan yang mencintai Dunia Gamers,bahkan dia cuma memainkan beberapa permainan yang menurutnya mudah.
Di saat beberapa perempuan seusianya sibuk mengurus keluarga,menjaga anak-anak mereka Anindya pun melakukan hal yang sama.
Di saat beberapa wanita memilih bekerja di kantoran untuk membantu perekonomian keluarga,diapun melakukan hal yang sama.
Atau di saat orang lain memilih hoby mereka untuk di jadikan ladang usaha dia pun melakukan hal yang sama.
Bukan karena dia labil tapi dia bisa melakukan semuanya sekaligus dan dia menyukainya.
Usianya saat ini 32 tahun,memiliki bisnis yang baik,keluarga yang baik dengan dua puteri cantik dan juga seorang suami yang dia nikahi 8 tahun lalu meskipun di awal pernikahan sebenarnya dia tidak mencintai suaminya.
Aneh...
Sembilan tahun menikah,memiliki dua puteri tapi masih ada rasa keraguan dalam hatinya apakah dia benar-benar mencintai suaminya.
Semua itu sebenarnya bukan hal yang tidak mungkin,Anindya menikah karena paksaan orang tua.
Dia di jodohkan dengan seorang laki-laki di usianya yang menginjak 24 tahun.Kekasih sebelumnya meninggalkan Anindya saat dirinya masih mencintainya.
Hal itu membuat dirinya frustasi dan memilih menikah dengan seseorang yang di jodohkan oleh kedua orangtuanya.Harun Ramadhan adalah laki-laki yang menikahinya 8 tahun lalu di hadapan penghulu dan di saksikan oleh kedua orang tua Anindya.
Banyak hal di awal pernikahan yang membuat mereka merasa tidak cocok mulai dari sifat,prilaku,cara bicara bahkan masalah pekerjaan mereka selalu berseberangan.
Anindya dan Harun mengurus bisnis keluarga mereka bersama sejak awal pernikahan mereka.
Meskipun banyak sekali perbedaan keduanya kadang mencoba mengalah dan berusaha berdamai demi kedua keluarga dan dua orang puteri cantik mereka yang di bernama Aurelia dan Naura.Selama ini Anindya tidak pernah memiliki perasaan pada siapapun sampai pada saat dia mengenal Yogi.
Yaa.....Andreas Yogi seorang Gamers yang memiliki hobby lain sebagai DJ di salah satu klub malam terkenal di jakarta.Mereka bertemu di dunia maya,dalam sebuah Game yang beranggotakan 5 orang.
Entah kenapa Andindya yang selama ini tidak pernah berfikir tetang laki-laki lain dalam hidupnya seketika itu juga merespon pertemanan Yogi di dunia Gamers.Awalnya Anin merasa frustasi dengan kehidupan pernikahannya yang tidak terlalu menyenangakan menurutnya.
Suaminya kurang peka dengan perasaan Anin sebagai seorang isteri.Sementara menurut Harun isterinyalah yang kurang perhatian padanya.
Awalnya Yogi memaksanya meminta nomor ponsel Anin di dalam game,dengan alasan jika mereka akan main bersama bisa janjian..entahlah itu yang mereka sebut "Mabar" alias main bareng.
Usia Yogi dan Anindya sebaya,bahkan awalnya Anin tertawa saat mengetahui Yogi yang sebaya dengannya masih single dan bahkan tidak memiliki pacar sementara dirinya sudah menikah dan memiliki 2 orang puteri cantik yang usianya bahkan sudah 6 tahun dan 4 tahun saat ini.
Singkat cerita pertemanan mereka berubah dari Dunia Game sekarang menjadi Dunia Nyata yang bahkan Anindya bermain api dengan berwhatsapp ria bersama Yogi.
Yogi yang sejak awal memang berniat mendekati Anindya dengan berani dan nekat berkali-kali berkata menyukai Anindya.
Sementara Anindya yang sadar posisinya mencoba tetap menjaga perasaanya dan membatasi percakapan mereka.Yogi masih terlihat 'childish' di usianya yang menginjak kepala tiga dia masih suka memaksakan kehendak pada seseorang,bahkan ketika Anindya bekerja dengan pekerjaannya Yogi sering memintanya untuk mengabari setiap hal yang di kerjakan oleh Aindyanya.
Karena selama ini tidak ada orang yang memperhatikan Anin selama menikah dengan Harun,Anindya merasa nyaman dengan perhatian Yogi.
Dia bahkan merespon permintaan Yogi untuk mengajaknya bermain game setiap waktu saat dirinya sedang senggang.Entah karena Yogi memang benar-benar menyukai Anindya atau dia cuma seorang "Player"
Ini adalah hari ke 7 dimana Anindya mulai merasakan perasaan lain di hatinya,dia mulai merasa nyaman dengan kehadiran Yogi diantara hubungan pernikahannya.
Salah...
Yaa...dia tau jika ini adalah sebuah kesalahan tapi ketika hati yang berbicara semua bagian tubuh lain akan mengikutinya termasuk otak yang akhirnya menggerakan semua anggota tubuh.
Hati berperan sangat penting dalam hidup seseorang,disaat hati Anindya merasa nyaman dengan kehadiran Yogi dia bahkan tidak kuasa untuk tidak memikirkannya setiap hari.
Percakapan mereka masih biasa saja sebatas memberi perhatian,saat Yogi berada di RS untuk sebuah operasi besar karena dia sakit dan saat itu Anindya mendukungnya dengan setiap kata dalam pesan Whatsappnya.
Dia tidak berani melakukan lebih dari itu....
Dia takut...takut akan semakin besar perasaanya pada Yogi.
Takut jika Yogi cuma mempermainkan perasaanya selama ini.Pelajaran berharga saat bertemu teman dari dunia maya adalah
"Jangan mudah percaya"
Tapi semua dinding pertahanan Anindya runtuh seketika ketika dirinya mengenal Yogi.
Seorang Gamers yang juga berprofesi sebagai seorang DJ di salah satu Klub malam yang terkenal di Jakarta.Mereka secara tidak sengaja bertemu dalam sebuah game online yang bermain secara grup,Yogi yang memang terkenal Playboy dan bersikap manis terhadap semua perempuan mulai mendekati Anindya saat dirinya tau bahwa salah satu orang di team mereka adalah perempuan.
Anindya yang tidak terbiasa dengan rayuan maut laki-laki semacem Yogi merasa malas melayani ocehan nya saat mereka berada di dalam games.
Disaat yang sama Andre yang juga sahabat Yogi mendekati Anindya,pertemanan mereka lebih mudah karena menurut Anindya Andre adalah tipe orang yang santai dan tidak mencoba mendekatinya secara personal.
"Hei,kita meet up yuk..."
Tiba-tiba saja yogi melontarkan kalimat yang sangat mengejutkan buat mereka bertiga yang saat itu memang sedang VC (video call)Anin yang saat itu sedang makan sampai tersedak mendengar ucapan yogi barusan..
Andre mencoba mengalihkan pembicaraan,dengan membahas hal lain seputar game yg sering mereka maikan bersama-sama.
Seketika ide Yogi yg semula ingin bertemu di jakarta tidak menjadi pembahasan lagi di obrolan mereka.Selesain VC dengan kedua teman laki-lakinya anin bergegas untuk menyelesaikan makannya dan segera pergi meninggalkan cafe tempatnya makan siang,jam sudah menunjukan pukul 14.00 sudah saatnya Anin meeting dengan beberapa client perusahaannya.
Anin memacu laju mobilnya dengan kecepatan rata-rata karena lalu lintas terlihat padat di area MT.Haryono tempat lokasi meetingnya bersama salah satu rekan kerjanya.
15 menit waktu yang cukup lama ia habiskan untuk sampai di tempat meeting,seampainya disana dia selah di tunggu oleh dua orang manager yang memang akan meeting membahas project."Saya setuju dengan kerja sama perusahaan kita,bagaimana jika besok saya akan urus kontrak kerjasama kita" ucap Hendrik yang menjabat sebagai manager di perusahaan Kontraktor tersebut.
Anin bahagia mendengar perkataan Hendri, sambil tersenyum senang dia menjabat tangan Hendri tanda sepakat dengan kerjasama mereka.
Meeting berjalan dengan singkat, selesai meeting Anin segera kembali ke kantornya di daerah Kelapa gading jakarta utara.
Sesampainya di sana, dia bertemu dengan Harun suaminya yang sedang fokus dengan laptopnya. sepertinya dia tidak menyadari kehadiran Anin di sana."Laporan harian operasional kemarin sudah selesai?" Tanya Anin kepada Harun.
"Belom,lagi sibuk"
Anin menatap Harun, mengamati raut wajahnya sebentar sambil berfikir keras...mau sampai kapan hubungan pernikahannya yang seperti ini?
Harun selalu berbicara ketus,tidak ada kata-kata lembut di setiap ucapannya pada Anin padahal selama ini Anin sudah berusaha membantu semua pekerjaan Harun di perusahaan,bahkan pekerjaan rumahpun sudah Anin lakukan.