Part 1 : Story Begin

60 3 0
                                    


Ramalan cuaca yang ditayangkan berita pagi hari tidak benar. Hal itu membuat Cho Kyuhyun merutuk dalam mobilnya karena ia tidak bisa melaju dengan cepat-cepat. Hujan deras. Membuat lalu lintas melaju dengan padat dan tersendat. Semua orang berhati-hati, karena jalan licin dan beberapa ruas jalan utama di pusat Seoul sedang dilakukan perbaikan secara serentak. Makin saja memakan waktu bagi Cho Kyuhyun yang ingin segera tiba ke tempat tujuannya. Puluhan pesan masuk setiap detiknya, membuat Kyuhyun sesekali mengalihkan pandangannya pada ponsel yang kini ada dalam genggaman kirinya.

"Cho"

"Cho Kyu"

"Kyuhyun"

"Dimana?"

"Cepat datang"

"Kyu...."

"Pelukan untuk ku mana?"

"Cho.."

"Wah ternyata hujan"

"Cho"

"Cho Kyuhyun"

Kyuhyun sedikit tidak fokus, beberapa kali ia ingin segera membalas pesan tersebut, tapi belum sempat membalas pesan-pesan singkat itu terus berdatangan tanpa memberikannya ruang untuk membalas. Akhirnya, dengan laju mobil yang maju tersendat, Kyuhyun memutuskan untuk melakukan panggilan, dengan tidak sabar ia menunggu panggilannya diangkat, setidaknya dengan mendengar suara gadis itu – seseorang yang terus mengiriminya pesan – ia bisa merasa sedikit lebih tenang.

"Jangan hubungi aku, aku minum ya Cho"

"Shit!"

Kyuhyun langsung melempar ponselnya ke kursi samping pengemudi. Terus-terusan menekan klakson berharap siapapun dapat memberikannya jalan sehingga ia bisa dengan cepat sampai ke apartment gadis itu. Tidak perduli dengan makian orang, ia hanya ingin segera sampai, ia hanya ingin memeluk gadis itu.

****

Seharusnya Kyuhyun bisa sampai ke apartment gadis itu dalam kurung waktu sepuluh menit dari tempatnya tadi terjebak macet. Tapi, karena satu dan lain halnya, ia harus memakan waktu tempuh tiga puluh menit sebelum akhirnya ia sedikit berlari-lari kecil untuk segera sampai ke salah satu unit apartment yang berada di lantai dua belas. Kyuhyun tidak perduli dengan kemeja kerjanya yang sudah kusut, ia tidak perduli dengan panggilan sang asisten yang menghubunginya untuk memintanya kembali menghadiri suatu rapat penting, ia tidak perduli lagi dengan amukan sang ayah nantinya, saat ini ia hanya ingin berada di dekat gadis itu. Ia hanya ingin memeluknya.

Kyuhyun menghela nafas sebelum akhirnya ia masuk setelah berhasil menekan password pada salah satu pintu putih apartment. Memasuki ruang dengan suasana putih tersebut dan bola matanya mencari ke sana dan ke mari mencari sosok gadis itu.

"Hyo..."

Hening. Hening sekali hanya detik jarum jam yang terdengar menggema di seluruh ruang.

"Kim Hyo Jin"

Kyuhyun segera menuju kamar gadis itu. Ia bisa sedikit bernafas lega karena gadis itu benar ada di dalam sana. Tertidur, dan meringkuk dalam balutan selimut putih di atas ranjangnya. Kyuhyun berjalan, mendekat, tapi akhirnya ia mendecak kesal mendapati tiga kaleng coke yang sudah berserakan di atas lantai. Gadis itu benar-benar minum, walaupun bukan minum, minuman yang Kyuhyun larang, tapi gadis itu tetap saja minum coke. Salah satu minuman yang seharusnya tidak boleh lagi Hyo Jin minum karena alasan kesehatan lambungnya.

Kyuhyun duduk di tepian ranjang, memperhatikan raut wajah Hyo Jin. Menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinganya, sehingga ia bisa lebih leluasa menikmati keindahan Tuhan yang tidak bisa ia pungkiri. Matanya sembab, garis mata bawahnya menebal seperti panda.

Beautiful PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang