2

90 7 0
                                    

(Taemin POV)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Taemin POV)

Setelah menelpon Jongin, aku langsung bersiap-siap.
Aku berjalan sendirian ke taman. Tamannya tidak jauh dari apartemenku, jadi aku bisa berjalan kaki.

Di taman ada banyak sekali pengunjung yang datang. Ada yang berdua dengan pasangannya, ada yang sendirian seperti diriku saat ini.

Aku duduk di bangku yang kosong sambil makan es krim. Di tengah taman ada sebuah bangku juga, di sana ada sepasang kekasih yang sedang duduk. Mereka kelihatan sangat romantis. Aku iri. Seandainya ada Jongin, kami berdua bisa seperti mereka.

Kenyataannya kekasihku itu tidak pernah mengajakku jalan-jalan apalagi ke taman seperti ini. Dia sangat membosankan. Selalu sibuk dengan urusannya. Aku tidak pernah tahu apa yang dia lakukan di belakangku. Aku hanya tahu kalau dia sibuk setiap kali aku mengajaknya untuk pergi bersamaku.

"Sebenarnya, dia menganggapku kekasihnya atau bukan? Kenapa dia selalu menolakku? Apa dia memiliki kekasih selain aku?". Berbagai macam pertanyaan melintas dalam pikiranku. Tapi aku membuang jauh-jauh pikiran negatifku terhadap Jongin.

Aku yakin dia tidak berbuat macam-macam di belakangku apalagi berselingkuh dengan orang lain.

Hari sudah mulai malam. Suasana di taman mulai sepi. Aku masih mau berlama-lama di taman ini. Tapi aku mengurungkan niatku karena sepertinya sebentar lagi akan turun hujan.

Aku bangun dari tempat dudukku, tetapi ketika hendak berbalik aku melihat sepasang kekasih berjalan sambil bergandengan tangan. Aku sangat mengenal siapa laki-laki itu.

"Bukankah itu Jongin? Tapi siapa perempuan itu? Apakah Jongin bermain di belakangku?"

Aku langsung bersembunyi di balik bangku,  semoga mereka tidak melihatku.
Ternyata benar, itu Jongin. Dia bersama seorang wanita cantik. Aku yakin wanita itu selingkuhannya. Hatiku sangat sakit, jadi ini alasan kenapa dia tidak bisa menemaniku?

Aku tidak bisa menahan air mataku. Aku menangis. Dan diam-diam aku pergi dari tempat itu tanpa sepengetahuan mereka. Aku memutuskan untuk kembali ke apartemenku. Aku lelah.

"Jinki hyung, aku mau pulang"......

(Minho pov)

Aku membenci wanita itu, kenapa setiap hari selalu menggangguku.

"Dasar wanita gila, sudah kubilang aku tidak menyukainya. Masih saja menggodaku".

Sejak bertemu dengan wanita gila yang bernama Yuri, hidupku seperti di neraka. Dia sangat menyebalkan. Seandainya membunuh itu tidak dosa, aku sudah membunuh dan membuangnya ke laut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DESTINY (2MIN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang