4

3.7K 478 41
                                    

Chapter kemarin banyak misuhnya ya kalian, aku suka:')

























Tau tidak, padahal kemarin sudah mantapkan hati buat putus. Dan Hyunjin total menyesal sudah idekan untuk itu.






















"Kak, ayo ketemu, "

"Gak bisa. Aku si-.. "

"Sebentar aja kak. Penting. "

Disini merak sekarang. Taman bermain yang total sepi sebab jam mulai anjak malam.

15 menit sampai dan belum ada kata putus atau apapun dari mulut Hyunjin.

"Mau ngomong apa?, "

Jujur, demgar suara Chan lagi buat Hyunjin tambah kangen. Dalam dan serak.  He miss this voice so much.

Pilinan diujung kaus yang dikenakan cukup tunjukkan bahwa Hyunjin gugup setengah mampus.

"Kak... "

"Hmm?? "

"Ayo putus,"

Tolehan cepat Chan pertanda doi gak nyangka bahwa itu kata-kata yang bakal dia denger sekarang.

Gila, dia nunggu 15 menit dan yang ia denger ajakan putus. Wowww

"Kenapa?  Bosen?  Jenuh? Hmm, "

Hyunjin cuman bisa nunduk makin dalem dan sesekali tangan diarahin kepipi. Chan gak bodoh. Dia tau Hyunjin tahan tangis mati-matian.

"Kalau kamu maunya putus, ya gimana. Perasaanmu gak bisa dipaksain juga, "

Total tangisan Hyunjin makin kejer. Dia gak tau bahwa Chan sebegini mudah buat putusin hubungan mereka yang udah lumayan lama.

"Pulang, aku anter."

Dan Hyunjin gak bisa tolak tawaran Chan. Mungkin ini terakhir kali dia bisa sama-sama Chan.















.
.
.

Chan sakit hati. Raungan frustasi gak pernah absen dari bibir Chan. Dia telat sadar, kalau selama ini sikapnya menyakiti.

Tapi, kalau Hyunjin mau putus, ia bisa apa?


















































Kalau mau putus, aku bisa apa? Chbang

Posesif+Chanjin [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang