BAB 1

109 12 5
                                    

"Taraaa..sayang, bangun nak"teriak sarah ibu memanggil anaknya yang tak kunjung bangun.

Tara tak bangun-bangun dan tak mendengarkan ibunya yang sedang teriak membanguni'nya. Dia lupa kalo hari ini pertama dirinya menginjakan kaki di sekolah barunya dengan masa yang di kenal MOS (masa orientasi siswa)dimana siswa dan siswi baru akan memperkenal lingkungan sekolah dengan bantuan osis.

"Tara..bangun sayang"ucap ibu tara sambil mengelus rambut tara.

"Astaga"tara langsung bangun dan mebuat ibunya terkejut

"Telat"

Tara langsung bangun,mandi,dan langsung memakai pakaian sekolah nya.

"Ra..sarapan duku yuk!"ajak ibu sarah ke tara sambil memegang roti yang di ulasi selay

"Nggk bisa bu, nanti takut tara telat. Tara jalan dulu ya"Sambil memakai sepatu dan langsung pergi.

"Asalamualaikum"

"Walaikumsalam, astaga anak itu"menghela napas melihat kelakuan anaknya yang sudah tumbuh dewasa.

***
Tara naik ojek pengkolan dekat rumahnya yang biasa dia taiki saat masih smp karna pikir tara kalo dia naik angkot atau kendaraan umum lainnya bisa saja dia telat dan kena hukuman.

"Mang diding, Ayo berangkat"ucap tara yang meminta helm'nya

"Siap neng tara, ke smk nusabangsa kan?" Tanya mang diding tukang ojek langganan tara yang langsung menjalankan motornya

"Iya mang"

***
"Cepat baris semua" teriakan osis dan menyuruh anak baru berbaris kumpul di lapangan.

***

"Nih makasih ya mang"

Tara langsung turun dan memberikan uang ke mang diding dengan lebih tara tak tau kalo dia ngasih uang lebih ke mang diding.

"Neng ini kelebihan" ucap mangdiding dengan kaget memegang uang kebanyakan.
Tara tetap berlali meuju lapangan dan langsung berbaris secara otomatis ahaha otomatis Mobil Kali ah:(

"Kemana aja sih lo Ra"tanya pelan naya teman smp Tara.

"Gue kesiangan udah jangan berisik"jawab tara singkat dan meminta naya berhenti nanya.

"Kalian semua harus menaati,menjalankan,peraturan di sekolah ini"Teriak dimas anggita osis

"Iya..kak"semua anak baru menjawab.

Tapi tidak dengan tara dia tidak menghiraukan osis di depan berbicara apa, melainkan tara melihat ke samping dia melihat seseorang yang sedang membaca buku di depan kelas dengan menatapnya tara semakin semangat. Oh my good ternyata itu Renza sabahat dari kecilnya tara sekaligus Teman curhat yang baik, renza sekarang kls 12.

"Ra..lo ngeliatin apaan?" Naya menyenggol tangan tara

"Ngeliatin orang"

"Udah deh ra,sekarang kita harus fokus nanti ketauan sama osis mampus lo"

"Iya-iya berisik deh" jawab ketus tara ke naya

"Yee di bilangin ngeyel ni anak"

Tara tidak menghiraukan kata-kata naya dia tetap menatap renza yang sedang membaca buku, btw renza tuh ganteng, pinter, siapa sih yang gk mau sama orang seganteng dan sepinter renza?, Sampai dimana sahabat dari kecilnya seperti Tara pun mempunyai rasa terhadapnya tanpa dia sadari. Karena renza pintar dia melebihi 1thn sekolahnya, jadi saat umur renza 5 tahun dia sudah masuk Sekolah dasar tapi sedangkan tara yang mau menginjam 7tahun baru dia masuk Sekolah dasar karna tara tomboy dan tak suka belajar, dia lebih suka liat ibunya yang suka menjahit dan membuat disain dress untuk para pelanggannya.

***

"Za.. Lagi baca apa?"tanya maudy teman sekelas renza dan pastinya naksir renza.

"Buku" jawab singkat renza tanpa menoleh sedikitpun.

"Maksud gue tuh, buku apa?judulnya apa?" dengan nada pelan maudy menjelaskan perkataan nya kepada renza.

"Baca aja sendiri" sambil menolehkan buku depannya ke maudy.

"Oh itu."jawab singat maudy sambil mengangguk kepala dan sangat jelas terlihat kesal tehadap renza.

***

Semua anak baru menuju lapangan basket sedangkan tara hanya menatap renza dan perempuan yang sedang duduk di sampingnya dengan rasa cemburu tapi tara menyadari bahwa dirinya bukan siapa-siapa renza melainkan cuman hanya sahabat renza dan gak berhak marah.

"Hey kamu?kok belum jalan masih mau jadi patung? Apa mau minta gendong sama kita semua?" tanya bella anggota osis yang mulutnya super pedas kaya cabe.

"Eh iya kak"

Tara mengalihkan pandangan nya dan bergegas lari menuju lapangan basket tapi dia Ge..debbluggg tara jatuh lututnya tergores jalan.

Dan renza melihat orang yang sedang jatuh ternyata tara, renza langsung berdiri ingin rasanya renza langsung menolong tara tapi tidak bisa karna pasti tara akan di marahi oleh osis.

Dengan rasa percaya diri tara langsung bangun dan menahan rasa sakit yang ada di lututnya.





Sungguh kuat Si tara ya!Dia panik mangkanya dia langsung lari mungkin takut karna tidak bisa masuk jurusan yang dia inginkan.

Sabar ya!teman teman karna saya juga perlu memikirkan cerita selanjutnya!tetep pantau ya!
Commen dong;v
Vote dong;v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang