0.1

65 2 0
                                    

Suara rintahan bagaikan melodi yang indah yang mengalun merdu di bawah sinar rembulan yg benderang. Darah yang menggenang sampai bau anyerpun menyerbak ke indra pencium yang langsung rangsang pada hidung mereka yang normal. Hasil goresan tangan yang cantik menghiasi tubuh seorang yang dihasilkan dari berbagai pisau yg terjejer rapi ditasnya. Gang sepi nan jauh dari pemukiman melancarkan aksi seorang Namja yang berparas tampan ini memainkan bonekanya tanpa ada siapapun yang akan menggangunya.Sorot mata yang tajam dan tatapan membunuh selalu mendominasi wajahnya.

"Ma mati kau brengsek."Suara lelaki yg sudah terjerembab ketanah dengan penuh luka ditubuhnya.

"Cih ngomong yang bener."Bersikap santai sambil memutar-mutar pisau yang dia pegang layaknya pensil sekolah.

"Polisi akan menangkapmu bangsat."

"Sebelum polisi menangkapku mereka akan menemukanmu dengan keadaan tak bernyawa."

"Apa mau mu hah."

Namja berjaket dan tak lupa sebuah masker yang menutupi hidung dan mulutnya itu berjalan ke arah Park chanyeol.Berjongkok dihadapannya dan hanya memandang datar.

"Mulut mu banyak omong ternyata.Akan aku jahit dulu supaya kau diam sekarang."

Taehyung mengeluarkan jarum beserta benangnya dan menjahit mulut Chanyeol tanpa merasa kasihan.Rasa sakit yang mendera ditubuh dari seorang Park Chanyeol bertambah karna dijahit asal oleh Kim Taehyung.Darah segar kembali mengalir dari tubuh Chanyeol dan memenuhi kemeja putih yang ia kenakan.Tangannya tak bisa ia gerakkan karna telah diikat dengan rantai keatas.Seluruh kekuatannya sudah terkuras oleh rasa sakit yang amat menyiksa.

"Kan kalau gini kan diem."Taehyung menyudahi operasi dadakan yang dirinya buat. Kemudian menyandar ke tembok sambil memilih alat yang pas untuk menyudahi permainan ini.

Chanyeol sudah pasrah dengan hidupnya.Seorang malaikat maut sudah berada dihadapannya, entah ia akan bermain lagi atau menyudahinya.Ingin melawanpun dirinya tak akan mampu lagi bahkan nyawanya pun sudah diujung tanduk.Rasa sakit nan amat dahsyat mengerogoti sekujur tubuh Chanyeol.Nafasnyapun sudah terpenggal-penggal, dan matanyapun perlahan menutup rapat.Dia telah tewas sebelum permainan intinya dimulai.

"Cih buat apa aku mengambil ini pisau kalo babedah itu udah mati duluan."Ucap Taehyung sambil mengangkat pisau berkarat yg ia ambil dari tas kesayangannya.

"Tuan Park anda membuat saya kesal."

Menancapkan pisaunya ke arah jantung sehingga darah kembali membanjiri jalan gang tersebut.Membelah perutnya dan mengoyak keluar organ-organ didalamnya.Diambilnya salah satu dari organ tersebut dan dipotongnya kecil-kecil dan dibuang sembarang.Tak lupa mencongkel kedua mata itu dan ditumbuknya menggunakan batu yang bersarang disamping mangsanya itu.Dirasa itu cukup,tak lupa ia memberi tanda abstrak pada keningnya menggunakan pisau yang ia pegang.Setelah puas,Ia melepaskan jaket dan maskernya tak lupa sepatunya karna telah terkena cipratan darah dari hasilnya sendiri.Mengambil bensin yang entah dari kapan ia siapkan disana dan membakar habis sepatu jaket beserta masker yang ia gunakan tadi beserta mayat yang telah tergeletak mengenaskan disana. Ia tak bodoh untuk menghilangkan bukti polisi untuk mencari pembunuhan keji ini.Setelah selesai ia keluar dari gang itu dan menuju mobilnya yang terparkir diseberang jalan.

01:05

"Baru jam 1,waktu tercepat.Cih padahal aku bisa menghabiskan 2 jam lebih untuk memusnahkan yg lain.Dia terlalu lemah bahkan suara ketakutannya tak bisa ku dengar karna singkatnya."Menatap ponselnya.

"Buat apa punya badan kekar seperti itu kalau sekali kubuat lukisan indah ditangannya seakan dirinya sudah mau mati."

Monolognya.Kembali ia masukkan ponsel pintarnya dibalik saku celananya kemudian melesat meninggalkan tempat kejadian. Mungkin hari ini adalah waktu untuknya tidur panjang dan setelah bangun dia akan memcari korban yang lain untuk diajaknya bermain.
.
.
.
"Ceo dari Park Corp ditemukan tewas disebuah gang yang terletak di daerah Gangnam. Temuan jasad dari Park Chanyeol ini menggegerkan seluruh kota Gangnam.Jasad ditemukan dengan keadaan mengenaskan.Polisi terus mencari pelaku..."

DEVIATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang