Suara musik khas Bar semakin nyaring di telingaku. Ku pikir dengan berada di tempat ini akan membuatku merasa lebih nyaman ternyata tempat ini juga membuatku bosan. Aku segera berdiri dari mejaku dan melangkah menuju pintu keluar bar karena sudah merasa sangat bosan dengan suasananya.
"Hey, Ryu?! Kau ingin kemana!" Teriak salah seorang pemuda yang kini berjalan ke arahku.
"Keluar, aku benar-benar sudah merasa bosan di sini" jawabku singkat yang membuat keningnya berkerut.
"Apa? Secepat itu kah?" Balasnya yang seperti tak menyangka jika aku akan pergi lebih awal dari biasanya.
"Aku duluan" balasku dan kembali melajutkan langkahku keluar dari keramaian itu.
"Dasar orang aneh" katanya yang sempat ku dengar walau agak samar-samar.
Malam semakin larut, segera ku nyalakan mobilku dan melaju dengan cepat meinggalkan tempat itu. Terlihat seorang pria tengah bertarung dengan beberapa preman di persimpangan jalan yang tak jauh dari tempat tinggalku.
"Dasar bodoh, seharusnya ia turut mengajak temannya untuk melawan orang2 itu" ujarku sembari terus meneruskan laju mobilku dan mengabaikannya.
* Farel pov
Karena kuliah hingga tengah malam terpaksa aku pulang ke apartemen dengan berjalan kaki. Tak satupun bus yang bisa ku tumpangi saat ini. Namun sialnya di tengah perjalanan aku di hadang oleh beberapa preman yang entah datang dari mana.
"Kehidupan di Jepang tampaknya akan menjadi sulit jika bertemu dengan orang2 sperti mereka" kataku sembari menghela nafas.
"Berikan bendamu yang berharga!" Katanya dalam bahasa Jepang.
"A..?" Jawabku.
"Berikan Uang dan benda berhargamu!" Lanjutnya dengan bentakan.
"Apa? Apa yang anda katakan?" Jawabku dalam bahasa Indonesia.
"Dasar Keparat!" Kesal salah satu dari mereka. Saat ingin menghajarku sebuah mobil tiba2 berhenti di sebelahku.
Pria yang ada di atas mobil itu segera memberikan ku kode agar masuk ke dalam mobilnya. Meski tak mengenal pria bermasker itu, aku langsung saja masuk ke dalam mobilnya. Dari pada harus meladeni orang2 itu dan babak belur, lebih baik aku melarikan diri saja.
"Arigatou Gozaimatsu" ujarku padanya.
"Baiklah, aku baru melihatmu di sekitaran sini. Apa kau orang Asia?" Tanyanya pada ku.
"Bagaimana anda bisa mengetahui hal itu?" Balasku sok2an tidak tahu, padahal wajah ku ini sudah menampakkan dengan jelas jika aku ini memang orang Asia. Hhhhh...
"Terlihat jelas di wajahmu" jawabnya.
"Apa kau orang Indonesia? Lanjutnya yang membuatku benar2 terkejut."Ha?? Bagaimana anda bisa tahu jika aku orang Indonesia?" Kataku sedikit heran.
"Aku hanya asal menebaknya saja" jawabnya yang tak membuatku penasaran lagi.
"Souka" ^^
"Terimahkasih atas bantuan anda malam ini, aku benar2 berterimahkasih Tuan?"... kataku tak melanjutkan kalimatku karena berharap agar ia memberitahukan namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Japan
Historical FictionKetakutan dan kegelisahan yang makin hebat akhir-akhir ini telah semakin mengganggu hidupku. Meski aku telah melampiaskan semua itu dengan berhura-hura, tapi masih tak cukup membuat hidupku tenang. Namun setelah kedatangannya semua itu perlahan tela...