Dua

602 23 11
                                    

Enjoy! ^^

Gimana reaksi kamu ketika ketemu mantan bareng sama monyet barunya?1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana reaksi kamu ketika ketemu mantan bareng sama monyet barunya?
1. Pingsan
2. Ayan
3. Atau minta balikan
Jadi yang mana yang tepat? Oh, jelas pilihan aku nggak ada di sana semua. Di depan sana, si Pian lagi pamer kalau dia udah punya yang baru. Dia pikir aku bakal cemburu? Hell no! Bahkan sekarang aku lagi senyum cool gitu waktu lihat ceweknya yang sekarang kayak gimana. Ya, jelas aku bangga karena pacar barunya si Pian itu nggak lebih cantik dari aku. Point plus semua berpihak padaku. Rambut badai? Oh jelas, muka? Jelas mulus aku dong, persis pantatnya bayi, apalagi kalau badan mirip gitar spanyol? Oh ya jelas nggak, asetku ini terlalu tepos malah. Eh, tapi jangan salah, tepos-tepos gini alami, no kaleng-kaleng pokoknya.

"Eh, apa kabar, Ra?" Dia tersenyum mengejek melihat aku yang bersiap berjalan melewatinya. Dalem hati pengin banget nendang kakinya, dia kayaknya lagi senyum kemenangan karena aku jalan sendiri, persis jomblo, ya emang jomblo sih.

Apa katanya tadi? Apa kabar yourhead! Udah jelas-jelas ketemu tiap hari, walaupun beda kelas, dia masih nanya kabar aku? Pengen nampol sumpah, tapi kasian baru jadian udah kena tampol mantannya. Kan nggak lucu kalau ada berita 'Seorang cowok masuk rumah sakit akibat terkena tampolan mantannya' jelas, itu absurd sekali.

Aku tersenyum simpul, "Baik-baik aja dong, hoho! Lo nggak liat nih muka gue cerah berseri-seri? Apalagi pas putus sama lo," mukanya berubah pias. Rasain! Suruh siapa ngajak ribut.

Pian tersenyum canggung, sementara ceweknya itu dibiarin menatap aku dan Pian bergantian, kayak orang bego, serius. Kayaknya dia asal nyari cewek, sengaja, buat dia pamerin sama mantannya ini. Tolong dong itu pacar barunya, mau-mauan pacaran sama yang model begini.

Lo kok juga mau-mau an.

Oh iya lupa, mungkin waktu itu aku khilaf terus juga apes, terus aku dipelet. Ngawur kamu, Nara! Yang jelas aku ini intinya lagi kena apes terus ya udah tiba-tiba jadian sama si Pian ini.

Strawberry, mangga, nanas sorry nggak panas.

"O—oh, ya udah silahkan, silahkan," aku mengedikkan bahu. Ya mampusin, dia skak juga kan dibalas begitu. Makannya, hei, kalau kalian punya mantan terus lihat dia bawa gandengan baru tuh jangan malah nangis atau galau, mereka tuh suka kalau liat kamu galau-galau gitu. Sekali-sekali harus dikasih pelajaran, biar kapok.

"Lah? Hahaha, iya dadah mantan. Langgeng lho ya," aku melambai pada Pian yang kayaknya masih kesal gara-gara aku nggak cemburu. Kalau mantannya dia sih aku nggak cemburu, kecuali mantan yang anu. Duh, flashback mulu si kampret! Udah, udah itu tuh nggak baik. Relax Nara, inhale, exhale. Udah ah, mending pergi daripada nge-julid si mantan. Tapi niatku tadi emang gitu kok, dia maju aku lawan. Kasian juga liat muka nelangsanya itu lho, biarin aja dia bahagia sama pacar barunya, asal nggak rugiin aku. Udah itu aja.

Girl With ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang