Sekumpulan siswa laki-laki sedang berkumpul di rooftop sekolah. Mereka duduk melingkar, mengitari botol minum kosong di tengahnya.
Mereka terlihat antusias, berdiskusi tentang hal yang akan mereka lakukan.
Dare.
Tapi salah satu di antaranya terlihat tidak mendengarkan, matanya terpaku pada ponselnya--ia sedang bermain game.
"Oke, sekarang aku ingin kalian mengangkat tangan!"
Teriak Hoseok antusias, tangannya terangkat kemudian beberapa temannya mengikuti, termasuk Taehyung--
Tangannya terangkat,
Lebih tepatnya, Taehyung meregangkan tangannya yang pegal.
"Baiklah! Kalau begitu, deal!"
Teriak Hoseok, kemudian di ikuti sorakan teman-temannya
"DEAL!"
Hoseok mendekat ke arah botol, kemudian memandang satu persatu temannya. Mereka mengangguk, memberi sinyal pada Hoseok untuk mulai. Kemudian tanpa berlama-lama lagi, Hoseok memutar botolnya
Botol itu berputar sangat cepat awalnya,
Kemudian semakin lambat,
Semakin lambat,
Membuat mereka gusar,
Bahkan Hoseok sampai memejamkan matanya, kedua tangannya menyatu--ia berdoa, semoga bukan aku, semoga bukan aku.
Sedang Seungwoon, ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, sesekali mengintip lewat celah-celah jarinya.
Dan juga Jimin--yang paling terlihat gugup.
Botol itu semakin bergerak lambat, mendekati arahnya. Jimin menelan ludahnya kasar ketika melihat botol itu terlihat akan berhenti pada dirinya,
"KIM TAEHYUNG!"
Ponsel dalam genggaman Taehyung terjatuh, ia terkejut ketika Hoseok meneriaki namanya. Sedang Jimin sekarang bisa bernafas lega.
Taehyung hanya bisa melongo ketika melihat temannya yang lain bangkit dan bersorak, kemudian menepuk bahunya pelan--bahkan ada yang mengucapkan selamat.
Selamat untuk apa? Batin Taehyung.
"H-huh? Apa hyung? Aku menang apa?"
Tanya Taehyung polos sembari menunjuk dirinya sendiri, ia bingung, sebab tiba-tiba semua temannya terlihat senang.
Hoseok berkata 'tunggu-tunggu', kemudian pergi mengambil box berukuran sedang yang entah apa isinya.
"Lusa kau harus pakai ini, oke?"
Taehyung mengernyit, tangannya mulai meraih box pemberian Hoseok.
Selang berikutnya mata Taehyung terlihat seperti ingin copot begitu saja ketika melihat isi box itu, ada wig, pakaian, dan juga sepatu wanita.
"... apa-apaan ini, hah?!"
Taehyung menatap teman-temannya, meminta penjelasan--Taehyung itu laki-laki, mana bisa memakai hal seperti ini?
"Kan tadi kita sudah sepakat, jangan pura-pura amnesia begitu."
Jawab Hoseok, di ikuti anggukan dari semuanya.
"H-hah? Sepakat apa? Kapan aku bilang setuju?!"
Hoseok berdecak kemudian mulai memperagakan postur Taehyung saat memainkan ponsel dan mengangkat sebelah tangannya.
"Seperti ini, kau mengangkat tanganmu. Itu artinya kau sepakat, benar, kan?"
Taehyung menganga. Sebentar, sebentar, otaknya masih berusaha mencerna penjelasan Hoseok.
"Kita bermain dare, Tae. Yang terpilih harus memakai itu lusa, acara pesta kostum sekolah, ingat, kan?"
Hoseok sudah menjelaskan dengan detail, tapi rasanya Taehyung masih belum paham. Tatapannya terlihat kosong,
"H-hei, tunggu, tunggu, tunggu. Jadi.. aku harus memakai benda-benda ini? Begitu?"
Taehyung kembali melihat box-nya, menenteng wig dengan kedua jarinya--terlihat seperti risih.
"Tepat sekali! Pintar sekali Taehyung-ku ini,"
Taehyung diam, tangannya mulai meremas box itu kuat,
"KAU GILA?! AKU TIDAK MAU!"
Emosinya meledak begitu saja, kemudian Taehyung bangkit dan membanting box-nya,
Jimin mulai menenangkan Taehyung, kemudian menuntunnya kembali untuk duduk,
"Sabar, Tae, sabar.. hanya lima belas menit, oke? Setelah itu kau bisa keluar, menggantinya dengan kostum superhero kesayanganmu. Atau kalau kau tidak mau.. kostum iron man-mu itu akan jadi milikku, bagaimana?"
Hoseok tersenyum simpul, sedangkan Taehyung sudah menggeram. Licik sekali, padahal Hoseok itu yang mengantarkan Taehyung membeli kostumnya. Sangat licik memang, memanfaatkan kelemahannya.
Hoseok pasti tau, mana mungkin ia mau memberikan kostum iron man-nya, Taehyung perlu menabung untuk mendapatkannya karena mahal. Dan juga, ia membelinya khusus untuk acara pesta kostum sekolah, tapi harapannya pupus begitu saja.
Lusa ia harus berubah menjadi wanita selama lima belas menit,
Taehyung menenangkan dirinya kemudian menghembuskan nafasnya kasar,
Baiklah, demi kostum iron man-ku, tidak masalah..
"Oke, deal, lima belas menit."
**
Tbc.
Terima kasih sudah membaca!

KAMU SEDANG MEMBACA
Fifteen Minutes Of Lies | kookv
FanfictionTaehyung terpaksa harus menyetujui permainan dare dari temannya, dimana ia harus merubah dirinya selama lima belas menit. Di menit itu juga dirinya mengundang keingintahuan Jeon Jungkook, pemuda yang selalu menjadi minat dari perempuan di sekolahnya...