Prologue

39 2 1
                                    

"Tempat ini sudah menjadi rumah kedua bagiku, karena kamu ada disini. Aku ingin selalu berada disampingmu"

.
.

"Kau masuk dalam kehidupanku, apakah tidak apa-apa aku membawamu kedalam drama kehidupanku yang menyedihkan ini?"

.
.

"Dari kehidupanku yang menyedihkan dan menyakitkan ini, satu hal yang kusyukuri adalah aku hidup dan bertemu dengan orang-orang yang menyayangiku"

.
.

"Malam itu, pikiranku benar-benar kosong setelah mendengar pertanyaan itu. Malam itu adalah malam yang ingin kuhindari... tidak, bukan malam itu, tepatnya pertanyaan itu yang ingin kuhindari karena aku tidak punya jawabannya"

.
.

"Meskipun kita tidak akan pernah tau akhir dari setiap perjalanan hidup kita, semoga aku tidak terlambat untuk berusaha membuatmu selalu bahagia disaat takdir memberikanku waktu untuk bersamamu. Karena aku mencintaimu"

•••

"Apakah kamu bisa menerima takdir? Apakah kamu bisa menerima kenyataan ini?"

.
.

"Kuharap ini hanyalah mimpi bunga tidurku, karena jika ini benar-benar adalah suatu kenyataan, sungguh... aku tak sanggup menerimanya"

.
.

"Kuharap Tuhan memberikanku keajaiban sekali lagi, hanya untuk kali ini"

•••

"Ketika bertemu denganmu sedikit demi sedikit aku mulai mengerti tentang dunia ini dan arti kehidupanku. Dan juga... bertemu denganmu membuatku mengetahui fakta yang belum pernah kuketahui. Melegakan sekaligus menyakitkan"

.
.

"Meskipun kita tidak tau apa yang akan dilakukan takdir untuk kita, kita harus tetap menerimanya karena hanya itu pilihan kita"

.
.
.
.
.
Annyeong yeorobunnnn👋
Gimana prologuenya? (jujur, aku nggak pandai buat prologue😓)

*Maklumin yahh guys, author amatiran, baru pertama kali buat fanfiction😅
Kalo nggak suka npp kok...

*Aku terima kritik dan saran yang membangun😊



Jangan lupa voment yahh guysss...

I IN YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang