03.

18 0 0
                                    

Aku akan sangat menghargai kalian yang menekan tanda bintangnya😊

•Selamat Membaca•
























Teng...Teng...Teng...
Bel pulang sekolahpun akhirnya berbunyi.

Hari ini bel pulang sekolah terlambat dibunyikan dari hari-hari sebelumnya, karena dinas pendidikan mendatangi sekolah itu untuk mengadakan seminar bagi siswa-siswi SOPA.

"Hera-ya kali ini aja nee~?" Bujuk Yeji

"Sireo!, tega banget lo Ji suruh gue bertugas sendirian"(tidak mau)

"Ahhh Hera~~ kali ini aja kok, majimak, oke?"(terakhir)

"Akan makan waktu lama Ji kalo cuma gue yang piket sendirian, kan dari kelompok kita cuma Lo sama gue  yang sekolah, terus lo mau tinggalin gue bersihin semua ini? terus kapan gue pulang? lagian ini udah mau malam Ji, lo tahukan gue juga harus kerumah sakit"

"Maaf Ra, tapi ini penting banget, urusan penting, gue janji pekan depan gue yang akan bertugas lo enggak usah, supaya adilkan, yaa... jebal?"(kumohon)

"Ya-iya, tapi..."

"Oke makasih Hera, saranghae~bye~"

"Yak~ Yeji...gu-gue"

"Kalo ada apa-apa telpon gue, oke?"

"Aish anak itu" batin Hera

Akhirnya Hera membersihkan kelasnya seorang diri disaat langit yang sudah mulai menggelap.



•••

Skip---


Hera berlari disepanjang jalan untuk menuju ke suatu tempat. Tidak, dia tidak dijemput oleh sopir pribadinya karena mobil yang akan digunakan untuk menjemputnya mogok. Naik bus? tidak juga, karena bus selanjutnya akan datang dalam waktu 45 menit lagi dia ketinggalan bus sebelumnya, dia berpikir kalau dia pergi sambil berlari akan lebih cepat dan menghemat waktu, karena menggunakan jalan potong.

"Aishh karena Yeji nih, gue jadi kemaleman, ditambah lagi disuruh Kim ssaem buat antar buku ke perpus guekan jadi lari-lari gini––

"––eoh ehhh tu-tunggu dulu harabeoji, jangan dulu ditutup"(kakek) teriak Hera

Hera menahan seorang pria tua yang akan menutup toko bunganya.

"Eoh? Hera-ya, ternyata kau datang hari ini? saya kira kau tidak akan datang"

"Hahh hah, i-iya harabeoji a-aku sedikit terlambat datang hari ini" jawab Hera dengan napas yang memburuh sehabis berlari

"Ehm, harabeoji bunganya? seperti biasa" Herapun bertanya sambil tersenyum setelah mengatur napasnya

"Aigoo mianhaeyo Hera-ya, geunde... stok bunga mawar yang terakhir baru saja dibeli sama pria tampan tadi. Hari ini banyak orang datang untuk membeli bunga mawar dan tadi stok yang terakhir saya simpan untuk kamu tapi kamu belum juga datang, jadi saya pikir kamu tidak akan datang, nahh kebetulan pria tampan itu ingin membelinya jadi saya memberikannya"(maaf, tapi) jelas pria tua itu dengan panjang lebar

"Hah? jadi bunga mawarnya udah habis harabeoji? aishh eottokhe?"(bagaimana)

...

"Mianhaeyo Hera-ya, kau pasti sangat membutuhkannya"

"Iya harabeoji, sangat"

"Begini, saya punya teman penjual bunga juga, saya pikir dia punya banyak stok bunga mawar, geunde..."

"Waeyo? geunde wae?"(kenapa?tapi kenapa?)

"Tempatnya jauh dari sini, kau membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk kesana"

"Aishh aku tak punya waktu selama itu, aku tak bisa meninggalkannya lebih lama lagi, kupikir imo sudah pulang... aishhh dia pasti sendirian sekarang, eottokhe?"(bibi) batin Hera

---

"Baiklah, kamsahabnida harabeoji, jangan lupa bunganya besok ya harabeoji aku pasti datang, oke? jangan kasih ke siapapun ya?"(terimakasih)

"Nee~arraseoyo"(iya, saya tahu) kata pria tua itu sambil tersenyum melihat kepergian Hera yang terburu-buru

"Sepertinya dia sedang terburu-buru, aigoo"

"Tidak, aku tidak punya waktu untuk ketempat itu, satu-satunya cara adalah––"

––hah itu dia"








*flashback

"Aishh eottokhe?––"

"––eoh harabeoji ciri-ciri orangnya seperti apa?"

"Hah?"

"Itu.. ehmm pria tampan yang terakhir membeli bunganya"

"Ohh, dia... dia memakai seragam yang sama sepertimu, ehmm eohhh dengan tas berwarna merah tua"kata harabeoji sambil mengingat-ingat

"Ohhh, baiklah"

"Mianhaeyo Hera-ya, kau pasti sangat membutuhkannya"

"Iya harabeoji, sangat"

*flashback off






"––hah itu dia"

Grep, Hera menahan pundak pemuda yang sedang berjalan sambil menikmati lagu yang didengarnya dari handphone miliknya dan memegang setangkai bunga yang telah dibungkus dengan bagus dan rapi.

"Chogiyo, bisakah anda..."(permisi)

Hera menghentikan kata-katanya ketika dia melihat orang yang dia ajak bicara itu ternyata adalah....





















"Jungkook?"

.
.
.
.
.
.
.
Heloww yeorobunnn...
Gimana???

*Maaf yahh aku updatenya lamaaa😞 maaf juga pendek 😓

Jangan lupa voment yahh!😉
*aku terima kritik dan saran yang membangun😊


with sarang,

Neshaa💞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I IN YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang