Ini tentang sebuah rasa
Tak bicara namun bersuara
Tak terlihat namun bersua
Tak terdengar namun menyapa
Tak teraba namun memprakarsa
Ia sering disebut.. cinta▪▪▪
Halo semuanya. Namaku Kim Hanbin. Kalian bisa memanggilku 'Hanbin' atau 'Biay'. Terserah kalian ingin memanggilku apa tapi jangan panggil aku dengan sebutan 'sayang' atau 'honey'--kinda like that-- karena aku sudah memiliki tambatan hati.
"Hanbinnnnnnnn...."
Ku dengar teriakan dari arah depan memanggil namaku dengan panjang.
"Astaga, hyung! Gak usah teriak begitu dong, ini masih dikantin hyungg. Untung aku gak jantungan." Ujarku
Seorang yang tadi memanggil namaku dengan 'suara emasnya' bernama Kim Jinhwan. Dialah sosok yang tadi ku ceritakan. Jangan bayangkan dia merupakan sosok wanita anggun yang memakai balutan dress berwarna peach dengan surai legam panjang terurai. Pada kenyataannya, Kim Jinhwan adalah sosok pria yang memiliki kadar manis melebihi seorang wanita.
Aku tidak pernah peduli jika orang lain banyak yang mencemoohku karena menyukai dirinya yang memiliki gender sama denganku. Nyatanya, hanya dia yang mampu menguasai setiap relung hatiku dengan tingkah ajaibnya.
"LAGIAN KAMU MELAMUN AJA! JANGAN BILANG KAMU MIKIRIN CEWEK YANG TADI GENIT SAMA KAMU YA?!"
Aku sedikit meringis mendengar suaranya yang semakin meninggi. Matanya mendelik galak padaku dengan bibir yang mengerucut. Lihat saja tingkahnya, ia bahkan tidak terlihat seperti seorang pria.
Bagaimana mungkin ada pria dewasa yang kadar manis dan imut melebihi seorang wanita seperti dirinya?
Atau aku yang terlalu berlebihan? Ah.. sepertinya tidak. Kim Jinhwan memang terlihat sempurna dimataku. Kkk"Astaga sayanggg.. mana ada aku kayak gitu. Aku kan sayangnya cuma sama kamu, hyung."
"Ah tau ah! Bodo! Pokoknya aku kesel sama kamu, bin!"
Jinhwan hyung mulai menggeser posisi duduknya yang semula tepat berhadapan denganku. Ia memalingkan wajahnya dengan bibir yang masih mengerucut. Astaga, mengapa Jinhwan hyung semakin menggemaskan jika sedang merajuk seperti ini?!
Aku pun ikut menggeser posisi dudukku, lalu mulai membujuknya "Hyung, jangan marah sama aku dong hyung."
"Bodo!" Tukasnya dengan nada galak
Aih.. Jinhwan hyung benar-benar sedang merajuk sekarang.
"Hyung.. kamu kan tau aku sayang banget sama kamu. Lagian kita lagi bareng gini, gak mungkin aku mikirin yang lain selain kamu."
Ku lihat Jinhwan hyung malah menghadap ke arahku dengan raut juteknya "OH! JADI KALO KAMU SENDIRIAN, KAMU BAKALAN MIKIRIN YANG LAIN SELAIN AKU? GITU?!"
Hm.. sepertinya aku salah bicara.
"Astaga hyung, gak kaya gitu maksudnya." Aku hanya mendesah pasrah saat Jinhwan hyung mengacuhkan ucapanku.
"Hyung.." Aku berusaha memanggilnya namun ia tetap diam.
"Hyung.." Kali ini aku memanggilnya lebih lembut namun reaksinya masih tetap sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
BinHwan's
Historia CortaTentang beragam cerita dua anak manusia yang dilanda asmara namun terhalang binari genetalia. Pada akhirnya mereka memilih bersama dan menentang dunia. Semua dilandaskan pada sebuah rasa yang disebut 'cinta'. Punya suami ganteng tapi galak, cerewet...