Prolog

36 10 15
                                    

"Skarrr bagi dikit dong haus banget nih gue" ujar Arka sambil terus merengek ke lelaki yang disebelahnya itu

"G" balas lelaki itu dengan santai

Arka mendengus mendengar jawaban lelaki tampan disebelah nya yang kerap di sapa Skara itu "Dihhh pelit banget sih lo, gue minta dikit yaelah. Lagian lo apa-apaan sih gue udah duluan beli tuh es tebu malah lo rebut aja" ujarnya sambil mengomel kearah Skara.

Mendengar ocehan Arkan yang menyakitkan telinga, membuat nya menghentikan langkah nya. "Setelah huruf Alif lo tau huruf apa?"

"Ba?" jawab Arkan dengan menatap bingung ke arah Skara.

"Cot" sambung Skara sambil pergi meninggalkan Arka yang sedang melongo menatap kepergian Skara.

***

Niru Candzaraella Digidaw atau yang biasa dipanggil Niru itu sedang sibuk menyalin catatan yang ada di papan tulis untuk ditulis dibukunya tanpa menghiraukan bel istirahat yang sudah berbunyi 1 menit yang lalu dan teman nya yang daru tadi merengek di sebelahnya.

"NIRUYYYY AYO DONGGGG IH LAPER BANGET NIH GUE" ujar Pinkan sambil berteriak kearah Niru yang sedari tadi tidak menghiraukan nya.

"Iya sebentar Pin dikit lagi nih nanggung" balas gadis itu tanpa sedikit pun mengalihkan perhatian nya ke papan tulis dan buku yang ada dihadapannya.

"Sebentar mulu lo jawab nya tapi gak selesai-selesai juga. Ayoooo dongggg Ruyyyyy gue laper banget nih tadi pagi lupa sarapan"

"Apasih lo nama gue Niru ya jangan ditambah-tambahin jadi Niruy deh alay lo. Lagian siapa suruh lo gak makan. Terus kalo lo gak makan itu salah siapa? Salah gue? Salah mas-mas Indoktober? Salah Pak Owl? Kan gak kan." balas Niru mengomel kepada Pinkan tanpa menghentikan tulisannya

"Yah salah gue sih, tapi ya masaan lo jahat banget sih sama gueeee. Lo gak laper apa? Gue aja udah berasa gak makan setahun padahal cuman gak sarapan doang." balas Pinkan membela

"Issss iya-iya ini udah selesai, bentar gue simpan dulu buku nya"

"Jangan lupa sajen lo, gue gak mau ya lagi enak-enaknya makan lo nyuruh-nyuruh gue nemenin ke kelas lagi terus balik lagi ke kantin." ujar Pinkan mengomel kearah Niru yang hanya dibalas decakan oleh Niru.

"Yuk kantin. Tapi pelan-pelan ya jalannya gue mau ngebuka ini nih" ujar Niru sambil menunjuk Saos Sasa sachet yang lagi berusaha dibuka nya itu.

"Ih sumpah ya Ruy kok mau lah gue temenan sama orang aneh macem lo ini. Apa-apaan coba, orang lain mah biasa ngemil ya micin-micin gitu lah lo malah ngemilin saos sasa sachet ginian" ujar Pinkan dengan gelengan kepala heran menatap sahabatnya itu.

"Terserah gue dong, gue juga yang ngemil ini bukan lo. Lagian gue kan luar biasa gak  macem orang-orang yang cemilan nya biasa aja. Eh btw ini kok susah banget sih dibuka nya." balas Niru sambil terus mencoba membuka saos tersebut tanpa melihat jalan didepannya

Melihat Niru yang terlalu asik ngebuka saos sasa itu membuat Pinkan berdecak sebal "Liat noh jalan depan lo jangan saos lo terus yang diliatin gak bakalan hilang juga. Lagian kenapa ribet amat sih Ruyyy, kan ntar sampe kantin bisa pinjam gunting Mbak Iin buat ngebuka saos lo." ujar Pinkan mengomel

"Nah akhirnya kebuka jug..

BRUK

...gaaa" lanjutnya yang diakhiri dengan melongo melihat pemandangan didepannya.

Bagaimana tidak melongo? Saos kesayangannya sekarang isinya sudah berpindah tempat ke seragam lelaki yang ada dihadapannya ini.

"Mampus, mati deh gue" ujarnya berbisik

"Wah wah wah HAHAHAHAHA kenapa lo Skar? Lagi pms ya? Tapi kok diatas? Biasa kan di bawah HAHAHA" ujar lelaki yang berdiri disebelah lelaki yang bajunya terkena saos itu.

"Skar? Ah Jadi dia yang sering dibicarain anak-anak. Mayan sih, tapi pelit banget. Pelit ekspresi. Pantas saja satu sekolahan muja-muja dia sampe segitu nya. Wajar sih jadi The most wanted boy sekolah." ujar Niru dalam hati

Melihat tidak ada yang tertawa mendengar perkataan lelaki itu, membuatnya menghentikan tawa nya. Apalagi ditambah dengan tatapan tajam Skara yang menatap tajam ke arah gadis yang ada dihadapannya itu.

Melihat Skara yang nampaknya sudah mau mengeluarkan tanduknya itu membuat Arka buru-buru melihat ke arah tangan kanan cowok itu. "Alhamdulillah untung aja gak tumpah tuh sajen, kalo ga mampus banget nih cewek" ujarnya dalam hati

Merasa diperhatikan membuat Niru menatap kearah depan yang langsung disambut dengan tatapan tajam lelaki yang diketahuinya barusan saja bernama Skara ini. Melihat Skara yang tidak mengedipkan matanya membuat Niru menaikkan sebelah alisnya menatap bingung kearah Skara.

Melihat respons yang diberikan gadis ceroboh yang ada dihadapannya ini membuat Skara mendengus sebal. Tanpa pikir panjang dia pun memegang es tebu nya yang masih lumayan banyak itu dengan kedua tangannya. Lalu menekan gelas plastik es tersebut membuat air nya muncrat mengenai seragam gadis yang telah menodai bajunya itu.

"Mati lo" ujar Skara dengan dingin ditelinga Niru yang kemudian melangkahkan kaki meninggalkan tempat tersebut.

Melihat apa yang dilakukan Skara menbuat Niru mengerjapkan matanya sambil melongo.

"WOI SETAN AWAS YA LO!!!" ujarnya berteriak ke arah Skara yang kemudian menghilang setelah berbelok.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Game of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang