Prolog

54 3 1
                                    

Disclaimer : MK

Warning
SasufemNaru
Sangat Out of Character, typo, bahasa tidak baku, absurd, bashing beberapa chara, etc

Cerita ini tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi.

~Apa yang kamu pikirkan?~

"Naruto, sebenarnya apa yang ada dipikiranmu? Kamu ada di duniamu sendiri? Berharap itu akan nyata!

Dia hanya memberimu harapan semu tanpa realita. Hanya kekosongan yang akan ada pada akhirnya.

Kenapa terlalu mendorong dirimu sendiri?! Kenapa kamu masih bisa seperti ini, setelah begitu lama. Lima tahun?! Apa itu masuk akal!

Sekian lama kau berada dibawah bayang-bayangnya. Apa ini benar Naruto?

Ketika kau bersama orang lain bayangannya selalu ada dan akhirnya kau memutuskan hubungan dengan kekasihmu karena takut menyakiti hatinya. Sekarang bahkan kau tidak mengerti cara memulai suatu hubungan, kenapa?! Apa orang itu melakukan hal yang sama?

Dulu kau hanya bisa menatapnya tanpa ia tahu dan pura pura biasa setelahnya.
Ditengah malam kau menangisi dirinya, kenapa? Sebegitu sakitkah?

Suatu hari ia mengajakmu pergi. Itupun bukan kencan, hanya pergi mewakili sekolah beramai ramai pula.

Dan sepanjang jalan pulang kenapa kau menangis? Kau gila?! Akhirnya kau ditinggal di pinggir jalan padahal rumahmu sudah terlihat.
Dia Malu? Nanti? Sampai kapan kamu akan tetap menunggu, huh?!

Suatu ketika kau sadar, mendorong dia menjauh. Kau coba melupakan dia. Tapi orang itu selalu datang disaat yang sangat 'tepat'. Saat kau sudah bisa menata hati, sudah bisa bersikap biasa dia datang lagi. Dan Kamu mulai goyah, jatuh lagi di lubang hitam.

Sekarang kau masih seperti ini?! Setelah apa yg dia katakan. Tentu kau masih ingatkan,

"Bila jodoh takkan kemana, tapi kalau bukan ya bisa kemana aja. Tidak apa, aku tidak mau menarik ulur hati kamu Naruto. Aku mengerti perasaan kamu".

"Jangan ditahan Naru, lepaskan saja kamu tidak akan bisa menahan perasaan kamu selamanya.
Aku ini musuhmu. Cara mengalahkan musuh itu ya dilawan Naru.

Rasa kamu yang ingin memiliki itu nanti akan perlahan berubah. Awalnya rasa ingin memiliki berubah jadi rasa bahagia bila melihat orang lain bahagia. Asal kamu mau menjalin pertemanan dengan musuhmu.  percaya apa kataku".

Itu yg dia katakan.

Aku tidak yakin kapan kau akan mampu memiliki rasa 'bahagia melihat orang lain bahagia' itu, jika kau masih seperti ini. Apa yg terjadi nanti jika kau bertatap muka langsung dengannya. Bisakah kau bersikap biasa? Bisakah hatimu biasa saja tanpa mengharapkan sesuatu? Mengharapkan Harapan konyol yang sangat nyata Naruto!!

Kamu ini cinta atau terobsesi padanya, huh?! Just stop it! Sudahlah hentikan semua ini. Tingkah konyol gilamu itu! Wake up!! Bangunlah! Keluarlah dari dunia khayalan bodohmu itu!!

TBC/END???



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just... ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang