Chapter 1 : Awal

1 0 0
                                    

"Wataru..."

"Wataru..."

"Suatu saat nanti..."

"Kita pasti bertemu..."

"Janji ya..."

Wataru's POV.

  Aku terbangun dari tidurku dan segera bersiap-siap pergi ke sekolah. Waktu telah menunjukan pukul 07.15. Setelah mandi, memakai seragam dan selesai sarapan, berikutnya aku mengambil tas di kamarku yang isinya tentunya buku-buku pelajaran hari ini. Aku pergi keluar rumah, kemudia mengunci pagar dan meletakan kuncinya di dalam tasku. Aku mengambil kacamataku di dalam tasku yang kugunakan sebagai penangkal rabun mata ketika sedang membaca atau berhadapan dengan komputer dan smartphone.

  Oh ya, namaku Naoe Wataru, aku tinggal di komplek perumahan padat di Jakarta. 2 tahun sejak pindah ke Indonesia, kedua orang tuaku bekerja di kantor Departemen dan Militer Nasional Indoensia (DMNI). Kantor tersebut punya tugas seperti halnya yang berhubungan dengan militer lainnya. Ayahku bekerja sebagai Ketua Pengamat Pasukan Khusus, sedangkan ibuku bekerja sebagai Ketua Pengawas Persenjataan sekaligus Pembuat dan Penemu Senjata-Senjata baru. Namun, mereka meninggal sekitar 2 bulan lalu karena kecelakaan.

  Sekarang aku tinggal di komplek tersebut dan aku sama sekali tidak tahu di mana tempat kedua orang tuaku berkerja. Mereka tidak pernah cerita kepadaku selain mereka berkata kalau mereka berkerja di kantor tersebut dan hanya jabatan yang mereka katakan.

"Aku tidak mengerti".

  Sekitar 10 menit berlalu, sampai juga di SMA Nusantara. Di samping gerbang, ada Angga yang sepertinya menungguku.

"Pagi, bro"

"Pagi"

"Tumben datang jam 7, Wataru. Biasanya datang jam 8"

"Memang salah kalau aku datang jam 7?"

"Nggak sih, cuma jarang banget kau datang jam segini. Emang ada apa hari ini?"

"'Kan ada penyambutan siswi baru di kelas kita. Apa kau sudah lupa? Aku sebagai ketua kelas tentunya bertanggungjawab atas kalian semua"

"Oke deh, ketua kelas".

  Ketika di kelas, semua sudah duduk rapi dan tinggal menunggu guru siswi baru tersebut. 5 menit berselang, suasana kelas hening, guru belum datang, dan kami masih dalam keadaan siap. 15 menit berselang, kami masih siap walaupun ada beberapa yang sudah bosan dan tertidur.

"Wataru"

"Ya?"

"Ibunya datang nggak sih?"

"Kau jangan tanya kepadaku".

  Tiba-tiba, smartphoneku berbunyi dan mendapat penggilan dari Ibu Nita. Kemudian, aku mengangkat teleponnya.

*percakapan telepon

"Halo,bu"

"Halo, Wataru. Kamu di mana?"

"Di sekolah. Ibu kenapa tidak datang ke sekolah?"

"Apa kamu tidak membaca pesan dari Ibu?"

"Baiklah, terima kasih".

  Aku menutup teleponnya dan melihat Message dan mendapat pesan dari Ibu Nita yang bertuliskan.

"Untuk Wataru,

  Tolong kamu beritahukan kepada teman-temanmu bahwa hari Rabu, SMA Nusantara libur karena memperingati Imlek. Jadi, pekenalan siswi baru dan masuk nanti di lakukan di hari Kamis secara formal. Sekian.

Penuh cinta,

Ibu Nita".

  Sekarang aku baru sadar kalau sebenarnya hari ini tanggak merah.

"Angga"

"Ya? Ada apa?"

"Ini tanggal berapa?"

"Kalau nggak salah tanggal 6"

"Warnanya?"

"Warnanya...ouh"

  Kami semua baru sadar kalau hari ini libur dan perkenalan siswi barunya dilakukan hari Kamis nanti.

Nano/School FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang