APPETENCE [Chanyeol x Jihoon .Vers]

4

1 hari

2 hari

3 hari

1 minggu

2 minggu

Jihoon sudah bosan menggambar huruf X merah pada kalender mejanya. Mana yang katanya mau bertemu segera, menghubungi saja tidak. Mau marah Jihoon tuh!
Tapi dia siapa?

Rasanya sudah puluhan kali Jihoon hendak mengirim pesan ke Chanyeol, namun selalu berakhir dengan Jihoon yang menghapus pesannya sendiri.
Bagaimana jika Chanyeol sedang sibuk?

Mungkinkah dia tidak punya waktu untuk menghubungi Jihoon?
Just say hay or hello?
Apa Chanyeol risih ya waktu dia mencium pipinya?
Ugh! Kalau ingat-ingat kejadian dimobil malam itu pasti muka Jihoon langsung memerah, seperti sekarang. Cepat-cepat Jihoon membenamkan wajahnya ke kasur.

Bunyi krasak-krusuk yang Jihoon timbulkan mengganggu konsentrasi Sungwoon yang sedang membaca di kamarnya. Karena saat ini Jihoon berada dikamarnya Sungwoon, sedangkan kamarnya sendiri sedang digunakan para maknae line untuk belajar dengan Minhyun sebagai mentornya.

Beberapa hari ini Jihoon uring-uringan. Jika biasanya Jihoon di dorm, kalau tidak latihan, makan, ya tidur.

Sekarang bertambah mengamati ponselnya seolah-olah dia akan dapat pesan nomor undian lotre. Jisung sudah menjelaskan ini gara-gara Chanyeol.

Dari awal Sungwoon tidak terlalu suka dengan fansboying-nya Jihoon kepada Chanyeol. Walau bagaimanapun Sungwoon kan sudah debut lebih lama. Dia sudah banyak tahu tentang rumor-rumor para artis industri hiburan korea.
Bahkan sebelum beritanya diekspos di media.

Makanya Sungwoon cukup khawatir saat mengetahui Jihoon pernah menghabiskan waktu bersama Chanyeol, berdua saja.
Jihoon adores Chanyeol so much, even his act is craving for him.
Dan Sungwoon tidak bisa tinggal diam.

If Chanyeol just wanna play with Jihoon’s feeling, he better back off.
Jemarinya mengusap layar ponsel, ada satu nama yang bisa memberinya jawaban.
Jongin, lets meet tonight, urgent!

***

Di korea sedang musim gugur. Angin malamnya mampu membuat tubuh menggigil. Disaat kebanyakan orang tengah berbondong-bondong dalam perjalanan pulang, Sungwoon malah baru sampai tempat tujuannya.
Ditangan kanannya ada kantong plastik yang berisi dua kotak ayam, satu ayam bumbu bawang, dan satunya lagi ayam bumbu pedas.
Sungwoon dan semua anggota gengnya, iya geng. Geng yang beranggotakan Jongin, Taemin, Jimin, Timoteo dan dirinya sendiri.

Pembahasan tentang asal muaal kenapa mereka bisa satu geng tidak perlu diceritakan disini. Biarlah fokus kita pada hubungan belum resmi Park Chanyeol dengan Park Jihoon.
Samar-samar Sungwoon menatap siluet pria duduk di bangku panjang menghadap ke sungai Han. Semakin Sungwoon mendekat, dia dapat mengenali punggung temannya itu.
Jongin tiba terlebih dahulu, dia memakai celana training warna hitam, baju hitam, jaket hitam, masker hitam, topi hitam, mana mukanya memanf lebih gelap daripada rata-rata masyarakat korea.
Penampilannya terbilang mencolok, tapi di sekitar jam 11 malam begigi hanya sedikit orang yang masih duduk-duduk di taman dekat sungai Han.

“Apa yang ingin hyung bicarakan padaku sampai mendadak menghubungiku?”, tanya Jongin, tangannya gatal langsung mencomot ayam bumbu pedas yang baru saja dibuka oleh Sungwoon.

“Kau pasti tau kalau Chanyeol tengan mendekati Jihoon kan?”
Jongin hanya mengangguk sebagai jawaban, mulutnya sedang sibuk mengunyah.

“Jong, aku hanya tidak ingin melihat Chanyeol menyakiti Jihoon kami”.
“Whoa......whoa wait, Jihoon kami? Hyung kira Jihoon ini properti atau apa?”, Jongin membuang tulang ayam yang dia makan di kantong plastik.
Jongin menatap Sungwoon cukup lama, otaknya sedang bekerja bagaimana cara menjelaskan yang baik tanpa membuat hyung kesayangannya ini tersinggung.