She Is Alleira - 09

10 0 0
                                    


"Gila Le lo bener bener Gila" Seru Tiara di sebrang Telefon " Katanya cuman sandiwara tapi kelakuan kaya orang pacaran beneran"

" Ya abis nya Ka Raffa Tiba-tiba udah ada di depan Rumah terus gue bisa apa kan gue ngga bisa ngasih Alasan buat nolak" Seru Alle ngeles

" Allah ngeles aja lo kaya bajaj. Bilang Aja lo seneng di ajak Ka Raffa nge-Date pake acara ngga punya Alasan segala"cerocos Tiara

" Eh sembarangan lo bilang gue seneng. Gue kan terpaksa"

" Terpaksa dari hongkong. Jelas jelas lo Happy gitu. Ngaku deh lo seneng kan di ajak Ka Raffa nge-Date. Ngaku lo ngaku."

" Ya iya sih seneng tapi-"

" Nah kan apa gue bilang lo seneng. Fiks lo udah move on dari yang namanya Radit dan fiks lo udah mulai suka sama Ka Raffa" Ucap Tiara memotong omongan Alle

" Eh ngga lah gue ngga sama Ka Raffa, masak baru jalan sekali gue uda suka ngaco lo"

" Alle Alle gue tahu Lo. Gue ngga bakal bisa di tipu. Lo udah mulai suka sama Ka Raffa"

" Tapi mana mungkin gue suka. Lagian lo tau sendiri dia itu Trauma sama yang namanya cinta"

" Nah itu PR lo buat Trauma dia hilang. Buat dia jatuh cinta sama lo"

" Tau ah. Eh ngomong ngmong gue udah dapet nomornya Ka Dimas" Seru Alle

" What? Serius lo? Dapet dari mana lo?"

" Gue minta Ka Raffa tadi. Hebat kan gue"

" Woaaa hebaat kasih Alasan apa lo waktu minta nomor sama dia"

" Yahh gue bilang aja kalo Tiara suka sama Ka dimas terus pengen PDKT makannya gue di suruh minta nomornya hahahahaha"

" Allleeee kurang ajar banget ya lo. Alasan lo ngga bonafid banget. Aduhh harus di taruh di mana muka gue kalo besok ketemu Ka Raffa. Bener-bener ya anak durhaka!!"

"Haha sorry sorry abisnya gue bingung mau alasan apa" Seru Alle masih tertawa

" Ya uda lah ngga papa yang penting gue dapet nomornya Ka Dimas" Kata Tiara " Eh tapi sebagai balasannya besok lo Harus traktir gue Ice Cream. Titik Bye" dan telefon terputus.

***

Siang ini Kelas X-5 berada di perpustakaan , mengerjakan tugas yang di berikan guru Fisika mereka yang super dupel bawel ngga ketulungan ..

" Al mau kemana? Tugas lo udah kelar''tanya Haru melihat Alle beranjak dari duduknya

" Keluar bentar nyari udara seger. Ntar kalo lo udah jadi gue nyontek yah"

Alle berjalan menuju taman sekolah duduk di bangku panjang, ia menghembuskan nafas perlahan.Sayup sayup ia mendengar suara petikan gitar. Ia segera mencari sumber suara itu dan melihat Raffa tengah memainkan gitarnya di bawah pohon yang rindang dan besar ia segera berjalan mendekati Raffa namun kelihatanyya Raffa tak menyadari kehadirannya .

Baby you're all that i want

Wheb you're lyin here in my arms

Im findin it hard to belive

And love is all taht i need

And o found it there in your heart

It isn't too hard too see

We're in heaven

(heaven – Bryan adams )

Alle benar benar terhipnotis dengan cowok itu. Penampilannya yang kelewat sempurna seragamnya yang pas di tubuhnya di balut Jaket merah yang ia kenakan. Dan sekarang menyayikan lagu dengan penuh penghayatan sembari memejamkan mata. Sungguh pemandangan yang indah dan tentunya sangat langka.

" Enjoying The View?" gumamnya setelah selesai dengan petikan gitarnya.

Alle terkesiap kaget lalu buru-buru mengalihkan pandangannya ke seluruh taman.

" Nggak kok Aku ngliatin sekeliling taman dari tadi" Jawab Alle tanpa berani menatap matanya. Dan Alle yakin sekarang Raffa sedang menahan senyumnya seperti biasa. Setelah mengenalny aselama beberapa minggu ini ternyata dia memang jail ngga ketulungan dan pinter buat gadis itu salah tingkah

" Terpesona dengan ketampananku hmm ?'' Kata Raffa lagi lalu menaruh gitar di sisinya.

Alle menunduk dengan pipi yang pasti sudah memerah karena ucapanyya.

Raffa tersenyum Miring " Ngga papa kalo ngga mau ngaku" dan gadis itu semakin malu bahkan kedua pipinya kini semakin memerah

" Hahah you're blushing now. Its so cute !!'' goda Raffa dengan Tawanya sambil menunjuk wajah Alle yang memerah

" Mr.Raffa Stop It Oke. Its not Fun " jawab Alle cemberut a " Tapi tunggu ternyata si Most Wanted yang terkenal irit ngomong dan dingin ini bisa ketawa lepas sampe kaya gini"

" Hah?'' Kata Raffa dan kini Giliran Raffa yang salah tingkah dan mencoba mengalihkan pembicaraan " Ngga ada pelajaran? '' tanya Raffa

" Gurunya ijin jadi cuman di kasih tugas aja"

" Udah selesai?"

" Belom. Susah nanti nyontek haru aja dia kan pinter hehe"

Raffa mencubit pipi Alle dengan gemas " Jangan di biasain kaya gitu. Mana aku liat tugasnya" Alle segera merogoh tasnya mengambil buku dan menyerahkan pada Raffa. Raffa memebaca buku itu dengan teliti aura kejeniusan jelas tercetak di sana.

" Sini aku ajarin caranya" Raffa segera menjelaskan pada dengan sabar dan tlaten.

" Nah ini bisa" Kata Raffa mengusap kepala Alle saat semua soal sudah terjawab

" Bisa sih tapi mesti di bantuin. Padahal aku tadi muter muter di soal ini tapi nyatanya malah gampang" Ucap Alle

" Itu karena kamunya yang males ngutak atik rumus. Kalo ngga bisa udah nyerah ya gini ngga bisa bisa"

Alle sedikit menghembuskan nafas leganya karena Raffa telah memujinya secara tidak langsung.

" Eh tapi ulangan kemaren dapat 40 ya?"

Alle yang tadinya merasa terbang ke awan kini ia merasa di hempaskan ke atas permukaan bumi dan Dimana cowok ini melihatnya????!!! Dan benar saja Raffa sedang membolak balik buku Alle yang ada di tangannya " Ka Raffa jangan di liat. Aku malu" Protes Alle dan merampas buku itu memasukan kembali ke Dalam tasnya,

" Ulangan materi gama dapet 40. Mekanika Zat padat 50 dan yang terakhir cuman 60" Kekehnya

Sialannn dia ngejek nihhh!! Dan bagaimana dia bisa meghapal semuanya..

" Maaf kalo otak kanan saya lebih bekerja maksimal dari otak kiri saya Maaf telah mengecewakan Anda" Ujar Alle tersinggung

Nah siapa juga yang mau punya kerja otak kiri yang lambat dan apa lagi berhubungan dengan angka yang penuh dengan hitung- hitungan dan Alle mana tau Raffa akan melihat bukunya dan melihat nilai ulangannya.

Maluuu tentu saja..

" Dan maaf kalau nilai nilaiku ngga sebagus kamu. Kita itu kaya bumi dan langit kamu langitya aku buminya" Kata Alle ketus

Dan mendadak atmosfir di sekitar mereka menjadi panas, Raffa pun sudah diam tidak lagi menggoda Alle

"Tapi ngga papa kok. Masih bisa di perbaikin" Kata Raffa mencoba mengubah suasana yang mulai terasa tidaj nyaman. Tapi Maaf mood Alle sudah ngga bisa di buat becanda.

Lalu tiba tiba Raffa sudah berbalik badan dan mengulurkan tangannya memegang bahu Alle

" Maaf aku ngga bermaksud buat kamu tersinggung" Katanya dan tersenyum. Senyum yang biasanya bisa membuat Alle tersenyum namun kali ini mood Alle benar-benar sudah rusak. Alle menepis tangan Raffa dan berkata " Ngga usa di bahas. Makasih udah di bantuin. Aku balik ke kelas dulu" Ujar Alle mngambil tas yang ada di sampingnya dan berdiri menuju kelasnya.

She Is AlleiraWhere stories live. Discover now