in your arms.

1.1K 102 13
                                    

Cahaya matahari yang perlahan menyusup dari balik tirai terlihat indah saat menyentuh mata terpejam milik laki-laki yang tengah terlelap di samping Donghyuck. Namanya Mark Lee, laki-laki yang sudah dua tahun lebih ini kerap mengisi hidup Donghyuck. Laki-laki itu terlihat begitu damai dalam tidurnya, hingga Donghyuck yang sudah terjaga sejak setengah jam lalu enggan membangunkannya.

Alih-alih, ia justru dengan hati-hati menelusuri lekuk wajah Mark yang tidak pernah tidak terlihat tampan di matanya. Kedua alisnya terlihat melengkung menyerupai kepakan sayap camar, membingkai kedua mata almonnya. Hidung mancung yang selalu terkerut lucu setiap kali pria itu tertawa. Hingga bibir tipis yang semalaman mencumbunya tanpa lelah.

Donghyuck tidak tahu apa yang dulu ia telah lakukan, entah menyelamatkan dunia, entah melakukan kebaikan luar biasa? Ia tidak tahu. Tapi ia merasa sangat beruntung karena di kehidupannya saat ini, diberkahi dengan keberadaan Mark Lee di sisinya.

Hatinya menghangat begitu saja tanpa alasan yang jelas. Lalu dengan perlahan, ia mencondongkan tubuhnya untuk memberikan kecupan seringan kapas pada bibir tipis Mark. Ia hendak menarik tubuhnya saat tiba-tiba tubuhnya digulingkan begitu saja dan Mark sudah berada di atasnya, membalas ciumannya dengan lumatan yang intim.

"Good morning, Sunshine," sapa Mark dengan suara rendah. Kedua matanya belum terbuka sepenuhnya, tapi Donghyuck tahu ada bagian tubuh Mark lain yang sudah terbangung sempurna.

"Really?" tanya Donghyuck takjub yang hanya dibalas dengan kekehan pelan Mark.

Berbeda dengan apa yang telah ia pikirkan, Mark justru menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Donghyuck dan memeluknya serupa boneka beruang.

"Aku ingin tidur lebih lama lagi," Mark menggumam pelan.

Donghyuck tersenyum kecil, tangannya terangkat untuk mengusap punggung telanjang Mark. Tidak ada sedikitpun upaya darinya untuk menyingkirkan Mark dari atas tubuhnya, meskipun ia sendiri lelah dan menanggung beban cukup berat. Tangannya yang lain justru ia lingkarkan untuk memeluk pinggang Mark. Membelai laki-laki itu untuk kembali pada alam mimpi.

"Maka tidurlah," ujar Donghyuck lembut.

"Hm, bangunkan aku satu jam lagi," gumam Mark setengah sadar, yang hanya dibalas Donghyuck dengan senandung pengantar tidur lirih.

Dan begitu saja, Mark kembali terlelap dalam pelukan Donghyuck.

Mengabaikan layarnya yang terus menyala sejak lima menit yang lalu tanpa jeda.

Menampilkan nama "Honey❤️" di atas foto Mark yang bersanding dengan seorang wanita di depan altar.

***

Saudade (Markhyuck's Drabble Collection)Where stories live. Discover now