Ayahku Bukan Ayah Sahabatku
Karya: Azka. SD.Memang benar, tak ada kehidupan yang sempurna di Dunia ini, seperti kehidupanku contohnya. Aku memiliki dua orang ibu sekaligus, namun aku tak memiliki seorang ayahpun.
Lebih tepatnya tak tahu siapa ayahku dan dimana keberadaannya, sejak mama mengandungku hingga saat ini.
Setiap menanyakannya kepada mama, ia hanya menjawab: ‘Anika cuma anak mama, Anika nggak punya papa!’
Oh ya perkenalkan semuanya! Namaku Anika Asyahira. Usia 15 tahun bulan September ini.
Aku terlahir dari rahim wanita yang sangat kuat dan tegar. Mama Vania, dialah ibu kandungku.
Sedang umma Salma, beliau kakak tiri mama, sekaligus ibu angkatku.Hari ini aku sekolah seperti biasanya. Namun setelah pulang sekolah, aku tak langsung pulang ke rumah.
Nicolas sahabatku mengundangku untuk menghadiri acara ulang tahun ayahnya.“Kamu udah siapkan?” tanya Nicolas saat kami akan berangkat.
“Siap dong, ayo berangkat!” jawabku bersemangat.Sesampainya kami di rumah Nicolas, acara masih belum dimulai.
“Maaf ya semuanya, aku sama Anika datangnya hampir mau mulai, jadi nggak ikut bantu siapkan acara ini.” ucap Nicolas pada semua orang yang ada di ruangan itu.
“Nggak papa kok, lagi pula sudah ada mama dan ummanya Anika yang bantu ayah sama bunda.” Tante Elsa, bunda nicolas yang mewakili jawaban semuannya.
Acarapun langsung segera dimulai, tentunya setelah Aku dan Nicolas berganti pakaian terlebih dahulu.
“Sebelumnya, saya ucapkan terimakasih banyak kepada Mbak Salma, Vania dan Anika. Yang telah berkenan untuk hadir hari ini!” pembukaan dari Om Saiful Hilal anugrah, ayah Nicolas yang hari ini sedang merayakan hari kelahirannya.
“Sama-sama mas, lagi pula kehadiran kami kemari memang sudah sepatutnya.” jawab mama yang membuat semua termenung, kecuali Aku dan Nicolas yang tak tahu dan mengerti apapun.
“Anika, duduk di sini Sayang!” perintah Umma Salma sambil menepuk tempat duduk di sebelah kanan Mama.
Tanpa disuruh dua kali, Akusegera berpindah duduk ditengah antara umma dan Mama.
“sayang anak mama, apa kamu masih penasaran siapa dan dimana keberadaan papa?” lembut Mama bertanya hati-hati.
“Emm... sebenarnya, iya ma.” jawabku pelan.“Itu papa Anika, sayang!” tunjuk dan pandang Mama ke arah Om Saiful.
Ruangan hening seketika, aku sama sekali tak pernah menyangka apa lagi menduga, bahwa om Saiful ayah sahabatku ternyata ayah kandungku juga.
“Nico, Sayang!” setelah keheningan selama kurang lebih 5 menit, akhirnya bunda Elsa yang memulai kembali bersuara.
“Iya Bun.” jawab Nicolas, menoleh ke arah sang bunda.
“maafkan bunda Nak!” Bunda Elsa ragu melanjutkan.
“Sebenarnya, kamu juga bukan anak Ayah Nak! Kamu anak bunda dengan suami pertama bunda.”Mungkin ini hanya mimpi, tapi memang inilah kenyataannya. Ayahku adalah om Saiful, yang aku ketahui adalah ayah dari Nicolas sahabatku.
Namun ternyata, Nicolas bukanlah anak kandung om Saiful, melainkan anak dari bunda Elsa dengan suami pertamanya.“Ya Allah, jadi selama ini aku sangat dekat dengan Papa.” Ucapku akhirnya, sambil meneteskan air mata.
“Maafkan Papa, Nak!” Papa mendekat, ingin memelukku.
Anika sayang Papa, pastinya Anika maafkan.”
Alhamdulilah, saat ini aku merasakan kehidupanku semakin sempurna dengan adanya Papa. Dan Nicolas, yang saat ini telah menjadi kakakku. Hubungan ke-2 keluargapun alhamdulilah sudah sangat baik dan dekat.
Selesai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ayahku Bukan Ayah Sahabatku
Short StoryMenceritakan tentang seorang gadis remaja yang tak tahu dimana keberadaan ayahnya. Sampai akhirnya dia tahu, siapa ayah kandungnya.