Bab 4 ~ Mas

38 3 2
                                    

Pagi ini sangat indah.

Burung berkicauan. Sinar matahari menyambutku dari sela-sela tirai yang tertutup.

Saking indahnya pagi ini, aku mau berlama-lama di tempat tidur.

Alarm yang aku setel jam 5 subuh sudah kumatikan. Tapi raga ini masih enggan untuk beranjak ke kamar mandi.

Sayup-sayup aku mendengar suara ibuku, mengganggu mimpiku bertemu Iqbal Ramadhan di acara Ruang Guru.

Dengan mata mengantuk kulihat jam di ponsel. Mataku langsung terbuka lebar saat jam menunjukkan pukul setengah tujuh.

"Kok aku enggak dibangunin, sih!" teriakku sambil mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi.

Terdengar ibuku menghela napas, "Dari jam 5 tadi ibu bangunin, tauk!"

Dengan kepepet no jutsu, aku bisa mandi dan bersiap-siap dalam waktu 10 menit. Aku punya waktu 20 menit untuk sampai ke sekolah.

Kuraih ponsel dan memesan go jek. Untung driver-nya tidak terlalu jauh dari rumahku.

Pak, saya tunggu di depan lorong, ya

Oke, mas. Ditunggu ya

What?!

Mas?

Gak salah baca aku?

Apakah nama Ruhil begitu laki? Sampai driver go jek ini ngira aku cowok?

Aku pun tidak mengklarifikasi jika aku cewek karena driver-nya sudah otewe dan chat ku pasti gak di baca

Udah telat, dipanggil mas pula. Double kesel untuk pagi ini.

Driver yang aku tunggu akhirnya datang. Ternyata dia masih muda tapi aku panggil 'pak' di chat.

Hah! Gimana? Enak dipanggil 'pak'?

Tanpa banyak ngomong, aku naik ke motor dan langsung berangkat.

Setelah kejadian itu, aku mengganti nickname di aplikasi go jek, yang semula Ruhil, aku ganti jadi Adilah.

Dan saat aku memesan go jek untuk pulang...

Sesuai aplikasi ya mas?

Aku terdiam.

Apa ada cowok yang namanya Adilah?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miss RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang