"Kata siapa gue nggak suka sama Kristal?"
Kristal membulatkan matanya ketika melihat Kai tang sudah ada di sampingnya. Tangannya menggenggam tangan Kristal tapi langsung ditepis. Kristal memberikan tatapan seolah meminta Kai untuk tetap berpura-pura kalau mereka sudah putus. Tapi Kai cuma menyunggingkan senyumannya dan mengalihkan tatapannya kepada Jeni.
Jeni juga tak kalah kagetnya saat melihat Kai membela Kristal. Karena yang dia tau Kai sudah putus dengan Kristal. Tapi kenapa sekarang Kai malah membela Kristal?
"Lo tau nggak kenapa selama ini gue nggak pernah sedikitpun tertarik sama lo?" Kai menatap Jeni tajam. Jeni yang ditanya cuma bisa mengedipkan matanya sekali. "Karena lo," Kai menunjuk ke arah Jeni. "Nggak ada apa-apanya dibanding Kristal. Dan jangan pernah berharap gue sudi jadi pacar lo. Karena cuma Kristal yang ada di hati gue. Lo nggak usah mimpi dan berkhayal buat dapetin hati gue."
Jeni terperangah mendengarkan kata-kata Kai yang menaikkan emosinya. Tangannya mengepal di kedua sisi tubuhnya.
Kai langsung membawa Kristal untuk meninggalkan Kantin. Banyak sekali pasang mata yang menyaksikan kejadian tersebut. Kristal cuma bisa mengikuti langkah Kai karena jujur sia sudah sangat malu menjadi bahan tontonan. Ada rasa khawatir juga di hatinya. Dia takut kalau nanti bakal ada yang menerornya lagi terlebih sudah banyak yang menganggap Jeni ini pacaran sama Kristal.
"Kai." Kristal melepaskan genggaman tangan Kai. "Kita udah sepakat buat-"
Belum selesai Kristal dengan kata-katanya, Kai memeluk Kristal erat. Kristal cuma bisa diam karena tidak biasanya Kai seperti ini.
"Aku pikir setelah kita pura-pura putus semua bakal baik-baik saja. Tapi ternyata enggak." Kai melepaskan pelukannya. Kedua tangannya menangkup pipi Kristal. "Aku nggak sanggup liat kamu terus disakitin sama mereka. Biar mereka tau kalau aku masih pacar kamu. Aku nggak mau nutup-nutupin hubungan kita. Aku janji aku bakal lindungin kamu. Aku juga bakal cari tau siapa orang yang udah neror kamu selama ini."
Bukannya senang, Kristal justru menatap Kai bingung. Sekarang Kristal malah jadi kesel sendiri. Harusnya Kai tetap kaya kemaren-kemaren. Bohong kalau Kristal baik-baik aja, tapi dia nggak mau Kai nantinya yang bakal kena masalah. Ditambah dia melakukan seperti ini demi teman-temannya juga. Dan sekarang justru Kristal yang merasa kalau dialah yang membuat masalah ini menjadi bertambah.
"Nggak! Aku nggak mau. Kita tetap seperti kemaren. Aku nggak mau nanti kamu yang kena masalah. Kamu sendiri yang bilang kan ini semua demi band kamu?" Kristal mengingatkan Kai bahwa apa yang dia lakukan belakangan ini demi band nya.
Kai mengusap wajahnya kasar. Perasaannya bercampur aduk setelah Kristal mengingatkan kembali awal dari hubungannya yang harus ia tutupi ini. Hatinya benar-benar di uat campur aduk. Ada rasa kecewa, sedih, marah, dan takut akan sesuatu yang nantinya bakal menimpa Kristal lagi. Sudah cukup Kristal menerima semua kebencian dari fansnya selama ini. Dan Kai nggak mau Kristal semakin mendapatkan perlakuan buruk dari orang-orang.
"Kenapa sih semuanya jadi kaya gini." Kai semakin frustasi dan kakinya langsung menendang tong sampah yang ada di sampingnya, membuat Kristal terkejut dengan tingkah Kai.
Belum pernah Kristal melihat Kai yang semarah ini. Biasanya dia bisa menangani semua masalahnya dengan tenang. Bahkan dia bisa terlihat tanpa masalah. Tapi kenapa sekarang dia jadi seperti orang gila seperti ini? Padahal ini semua dia yang merananakan, tapi justru dia semakin merasa kalau semua perlakuan kasar yang Kristal dapat bersumber dari dirinya.
"Biarin mereka ngomong apa, aku nggak pernah dengerin omongan mereka kok."
Setelah Kristal menjelaskan semuanya bahwa dia baik-baik saja, Kai akhirnya mau melanjutkan aktingnya. Dia mau berpura-pura putus dari Kristal. Semoga nantinya Kristal tidak lagi mendapatkan ujaran kebencian yang selalu didapat selama ini. Dia hanya ingin yang terbaik buat Kristal. Dia nggak peduli kalau dirinya yang dimaki, yang benci semua orang, asal jangan Kristal. Dia aja yang melihatnya nggak sanggup, gimana Kristal yang selama ini mengalaminya? Dan mungkin ini juga yang semakin membuat Kai yakin kalau Kristal memang pilihan terbaik dalam hidupnya.