Kau akan merapalkan kata cinta. Semuanya terpampang jelas di dalam kepala.
Bisu. Bisu. Aku mendadak bisu.
Manusia tidak bisa mengukur kadar cinta seseorang?
Apa kau yakin seseorang yang lebih sering merapalkan kata cinta memiliki kadar cinta yang lebih besar dari pasangannya?
Belum tentu.
Lalu kita terjebak dalam buaian madu yang sendu. Dengan siapapun kau bergenggaman tangan dibelakangku, sayang. Nyatanya tidak semudah itu mencongkel paksa keluar rasa cinta yang sudah terlanjur ada disana. Tersimpan rapi pada peti yang terkubur jauh di dasar hati. Tenggelam bersama dengan hujatan orang perihal cinta yang terlalu besar. Cinta yang terlalu membara. Cinta yang seharusnya sebesar itu ada.
Bodoh. Bodoh. Lafalnya syahdu.
Cinta memang membuat diri ini bodoh.
Hujatan tidak bisa menghentikan rasa itu, bukan? Rasakan sendiri bagaimana suara retakan hati yang patah itu menjerit, seraya ia yang kau cinta ada dipelukan orang lain.
Namun bukankah cinta tidak juga berhenti, seketika?
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Senja
PoesieCerita cinta lainnya, Cerita sendu lainnya, Cerita sakit lainnya, Yang tak kau temukan di tempat lainnya. Mari merapal kembali, Suatu masa bahagia dengan seseorang yang kau cinta, dulu- beberapa saat yang lalu. People changes, memory dont
