oneshoot

19.6K 484 62
                                    

Sorang pemuda putus sekolah harus rela berdamai dengan keadaan, keributan selalu terjadi setiap hari, keributan yang terjadi selalu soal UANG dan HUTANG,
hampir setiap hari kini rumahnya selalu didatangi orang asing yang datang menagih hutang, entah dari koperasi simpan pinjam ataupun preman preman suruhan bos pasar sayur yang datang untuk menagih uang yang dipinjam si ayah tiri untuk berjudi.

Keributan selalu terjadi di rumah seorang pemuda lugu benama Haryanto, rumah kecil yang dulu damai dan menjadi tempat paling nyaman didunia yang seketika berubah ketika Yanto ditinggal mati sang ayah..
dan kini harus berhadapan dengan perubahan sikap sang ibu yang menjadi lebih tempramental setelah menikah lagi dengan seorang tukang judi bernama Heri,

sang ibu awalnya tergoda bujuk rayu si perjaka kere dan rela dinikahi begitu saja, namun ketika boroknya terlihat semuanya sudah terlambat, karena semua masalah hutang diatasnamakan mereka berdua dengan menggadai surat tanah dan buku nikah.

Lelah dengan keributan yang selalu terjadi, yanto berencana pergi dari rumah, mencari peluang pekerjaan dengan hanya mengandalkan ijasah smp.
Di pagi hari yang sejuk, burung bertengger dan berkicau di dahan pohon sawo smping rumah yanto,
seharusnya itu awal yang indah untuk remaja tanggung seusia yanto, tetapi sialnya yanto harus terbangun karena keributan yang berasal dari dapur,

yanto sudah mengerti betul apa masalah yang diributkan ibu dan suami barunya, yaitu Uang, Hutang, Preman.
Yanto lantas bangun dari tempat tidurnya dan mempersiapkan apa apa saja yang diperlukan untuk hari pertamanya mencari kerja,
dan bergegas untuk mandi, ketika yanto melewati dapur menuju kamar mandi ,
ibu dan suami barunya masih saja cekcok, yanto terus saja menuju kamar mandi seolah tidak melihat apa apa..

Setelah mempersiapkan diri yanto terus pamit kepada ibunya untuk mencari kerja

"Bu, pamit.. yanto pergi dulu..

"Pergi kemana to? rapi bener..

"Cari keja bu....

sang ibu tidak bertanya lagi setelah yanto menyatakan niatnya mencari kerja,
yanto lantas belalu pergi...

Yanto yang awalnya semangat mencari kerja lama kelamaan mulai loyo dan kehilangan semangat, ia merasa sangat kepayahan mencari kerja,
karena kebanyakan kesempatan kerja minimal lulusan SMA, tentu saja tidak sesuai untuk yanto yang hanya lulusan SMP.

setelah benerapa lama yanto mencari pekerjaan, akhirnya yanto mendapatkan pekerjaan sebagai kuli bangunan, Yanto langsung menyetujui tanpa berpikir lagi, dia langsung setuju saja walaupun pekerjaannya berat dan jauh di kota bandung..

Keesokan paginya yanto bergegas tanpa pamit kepada orang tuanya, agar segera bertemu dengan mandor dan teman teman barunya didepan ruko kosong untuk berkumpul dan diberi arahan sebelum berangkat ke bandung.

Dalam perjalanan yanto melamun sambil memandang pemandangan sepanjang jalan,
dia membayangkan apa yang akan terjadi, apa yañg harus dilakukan di tempat asing yang belum pernah diketahuinya.

Setibanya yanto di bandung, hari sudah hampir sore, yanto dan kuli yang lain langsung diperintahkan mandor untuk beristirahat di kontainer kontainer yang sudah disulap menjadi kamar untuk mandor dan para kuli beristirahat.

Keesokan paginya Yanto memulai pekerjaannya sebagai kuli, yanto berkerja dibawah pengawasan langsung sang mandor yang ternyata lebih cerewet mulutnya melebihi mulut mak lampir,
namun karena yanto berkerja ulet, si mandor mulai mengendorkan pengawasan dan beralih ke pekerja pekerja lain.

hari demi hari berlalu tidak terasa yanto sudah berkerja selama satu setengah tahun dengan sang mandor, uang gaji setiap minggu sudah dikirim ke ibunya untuk melunasi hutang ayah tirinya,
walaupun itu tidak pernah cukup dengan berbagai alasan, rasanya yanto pun sudah bosan, rasa rasanya semua sudah dia berikan, kadang lebih dari yang yanto bisa lakukan saking terbiasanya sang ibu dan ayah tiri memaksakan kehendak,

YantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang