Bab 42

62K 3.5K 70
                                    

SEBELUM BACA,, USAHAKAN UNTUK VOTE DAN KALAU SUDAH SELESAI BACA, SILAHKAN COMMENT..

JANGAN JADI PEMBACA GELAP YAH !! SETIDAKNYA TINGGALKAN LAH JEJAK KALIAN..

42.

Kini dilorong rumah sakit tinggallah Arizal seorang diri yang tengah duduk menundukkan kepalanya.

Arizal memutuskan untuk menunggu Ara yang masih dalam perjalanan menuju rumah sakit, setelah beberapa selang yang lalu dia hubungi melalui ponsel milik Bagas.

Bagas, Chelsea dan Edo sudah lebih dulu pulang. Arizal sebenarnya ingin juga pulang, karena dirinya belum ganti baju sama sekali, dan besok ada ulangan harian. Namun dirinya akan pulang jika Ara sudah sampai.

Tiba-tiba ingatan Arizal tertuju pada tingkahnya Ayla, entah mengapa dirinya meyakini bahwa Ayla ada dalam kejadian yang menimpa Aurora.

" Astaga, kenapa juga gue gak cek CCTV nya !" Pekik Arizal.

Dirinya baru teringat, jika ada CCTV yang terpasangan disetiap sudut sekolah, mungkin dari sana Arizal bisa menemukan sesuatu.

" Zal ?" Sapa Ara yang sudah ada didepan Arizal dengan Seorang bodyguard yang berdiri dibelakang Ara.

Arizal menegakkan kepalanya, melihat Ara yang sudah banyak berubah. Dan juga, kondisi Ara saat ini yang mengharuskan duduk dikursi roda itu.

" Ra . " Jawab Arizal

" Gimana keadaan Aurora ? Kenapa bisa jadi kayak gini ?"

Arizal menghela nafasnya dan mulai menceritakan dari apa yang ia lihat saat kondisi Aurora yang sudsh tergeletak tak berdaya dan tak sadarkan diri.

" Sebaiknya lo cek keadaannya Aurora di dalam, siapa tahu dia inget sama lo. Dan kebetulan baru aja dia siuman. " Ujar Arizal.

Ara menganggukkan kepalanya " Yaudah, kamu pulang aja Zal, biar aku yang jagain Aurora. Makasih banyak yah. "

Arizal berdiri dari duduknya, dirinya hendak pergi dari sana. Namun beberapa langkah Arizal kembali membalikkan badannya kearah Ara.

" Ra !"

" Iya ?"

" Jangan ganggu Bagas, dia bukan Bagas yang lo kenal lagi. !"

Beberapa kalimat yang sangat menusuk hati Ara. Buktinya, Ara sangat kaget saat Arizal mengatakan hal itu.

Arizal kembali melanjutkan jalannya untuk meninggalkan rumah sakit ini.

Jelas, Arizal akan mengatakan hal yang seharusnya dikatakan kepada Ara, agar Ara sadar bahwa Bagas yang sekarang bukanlah Bagas yang Ara kenal beberapa tahun lalu.

Arizal hanya ingin menjamin kebahagiaan Bagas dan kelanggengan hubungan Bagas dengan Chelsea.

Dirinya sangat yakin bahwa Chelsea lah orang yang bisa buat Bagas menjadi lebih baik.

Setelah hilang bayangan Arizal, Ara masih terdiam disana memikirkan ucapan Arizal.

Dirinya masih tak menyangka bahwa Arizal akan mengatakan sesuatu hal yang membuatnya tertusuk dan tercabik-cabik tepat dihatinya.

Mengganggu Bagas . Ara sama sekali tidak mengganggu Bagas, melainkan dirinya sedang berusah menormalkan kondisi dan situasi keadaan dimana dirinya dengan Bagas bisa bersikap beberapa tahun yang lalu.

Ara tidak bisa melupakan Bagas begitu saja, bagaimanapun Ara akan selalu berusaha sekuat tenaga untuk membuat Bagas menerimanya kembali.

Ara memasuki ruang rawat Aurora, terlihat Aurora yang sudah terduduk dengan punggung yang di sandarkan pada sandaran ranjang.

Backstreet [ TELAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang