01

57 0 0
                                    

"Orang selalu bilang saya yang salah,tapi saya gak bisa  mengelak mungkin benar"
Chika Adiyaksa

Autor pov~

   Sunyi,gelap,dan sendiri.Itu yang sedang dirasakan oleh gadis 17 tahun itu,sekarang tengah malam ah lebih tepat
sekitar jam 12 dan dia masih terjaga.

  Tak ada yang gadis itu lakukan selain diam di atas king size nya dengan tenang mendenagar kan percakapan sang orang tua untuk menjual diri nya agar perusahan tidak bangkrut.

"Lebih baik saat chika lulus kita  buat dia menikah dengan anak colega kita"Ucap sang ayah

"Apa tidak sekarang saja,dia itu tidak berguna lebih cepat itu lebih baik"

  Tak ada yang menginginkan diri nya,bahkan saat diri nya masih di dalam kandungan diri nya sempeat digugur kan tetapi tuhan berkehendak lain.

  Blam suara pintu ditutup dan lampu sudah di matikan pertanda kedua orang tua nya sudah selesai dengan diskusi mereka.

"Hufft" chika menghela nafas bagaimana tidak,dia sangat leleh dibilang tidak berguna.

  Chika di benci oleh orang tua nya karena dia adalah anak haram kenapa karena sang mamah pernah di perkosa saat di culik oleh musuh perusahaan papa  nya.

   Ketika papa nya tahu bahwa  mama nya hamil mereka melakukan segala cara agar janin di perut sang mama meningal.

Chika pov~

Chika adalah anak ketiga dari keluarga Adiyaksa,Anak pertama dari adiyaksa adalah seorang putra yaitu Chiko Adiyaksa,lalu anak kedua adalah seorang putri yaitu Chery Adiyaksa,kemudian Chika walaupun di belakang nama nya ada embel-embel Adiyaksa chika tahu itu terpaksa agar media tidak tahu.

  Chika tak pernah  mengepresikan rasa sakit hati,sedih,bahagia,ataupun jatuh cinta.Karena sedari kecil chika tak pernah di anggap bahkan saat chika berbuat hal yang buruk orang tua nya tak pernah menegur nya atau pun memarahi nya.

   Kalian pasti berfikir kenapa chika tidak menangis saat orang tua nya mengatakan diri nya tak berguna,chika tak perlu menangis karena dia sudah mendegar kata-kata itu dari TK.

  Pertama kali aku mendengar kata itu saat ada nya perlombaan Karate disitu kak chiko,kak chery,dan aku mengikuti perlombaan dan aku memenang kan juara 1 komite,juara 1 kata perorangan,dan juara 1 kata beregu.

   Sedangkan pada saat itu kak chiko sudah SMP kelas 1 dia memenangkan juara 1 kata perorangan dan juara 1 kata beregu.Sedangkan kak chika kelas  3 SD dan memenangakn juara 3 kata saja.

  Tapi kata-kata orang tua ku sangat lah memebuat hidup ku berputar 160°.

"Mah liat chiko dapet 2 mendali emas".

"Eeh anak mama keren banget"
Ucap mama.

"Tapi mah chery cuma dapet juara 3 aja"manja chery.

"Ngak papa sayang chery udah keren banget nanti coba lagi ya"ucap mama menenangkan.

Lalu dengan senyum yang lebar chika berkata.

"Chika punya 3 mendali emas mah,berarti chika jagoan banget kan"chika bangga.

"Eh kamu ya,dsara kurang ngajar orang chery lagi sedih kamu malah pamer".

"Tapi ma aku gak pamer"

"Diem kamu dasar gak tau di untung,anak gak guna".

  Chika terdiam dan dari sini lah kehidupan chika berubah 160° dia tak lagi tersenyum dan berbagi rasa kepada siapa pun.

  Sudah hilang rasa kepercayaan chika terhadap orang lain di dunia ini dan dari sini chika selalu bertekat menjadi yang terbaik dan mengalahkan kakak-kakak nya.

















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Osis GrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang