Seusai kejadian itu rasanya aku terlalu malu untuk bertemu dengan dia lagi berharap tidak pernah menemui nya lagi, Mau ditaruh mana muka ini.
"Senjaaa, lu tau ga sih katanya sekolah kita mau bentrok lagi sama SMA Harapan Bangsa!"
"Haa? Lu serius rose gabercanda kan?!"
"Masa iya gue bercanda sih serius jaaa!"
"Iyaa jaa, apa yang dibilang rose beneran tadi Chloe bilang sama gue. Kata dia ini semua yang mulai anak SMA harapan duluan"
"Iyaa, Kapten nyaa itu yang paling woww gantengg parsss sih. Dan katanya dia baru pindahan gitu udah jadi Kapten aja gilss"
"Berarti Rio yang ngejalanin inii dong?"
"Yaaaiyaaaalahh, kapten tempur SMA Pelita belum ada pengganti nya kali masih dipegang Rio."
Yaatuhan kenapa sih gabisa hati ini damai,tentram selalu aja ada yang bikin gelisah, semesta damaikan semuanya ku mohon. "yoo kemarin dengan enak nya lu ninggalin gue di bioskop, sekarang lu tauran mau lu apa sih yooo" dalem hati nya ia bergumam.
"Gue harus nemuin Rio sekarang!"
"Telat jaa mereka udah jalan"
"dimana mereka bentrok?"
"Tempat biasa lah persimpangan jalan"
"Gue mau kesana sekarang!"
"Bahaya jaaa, jangan!"
"Tapi gue gabisa diem gini ajaa, gue cape ngeliat nya. Kayanya sekolah kita gapernah damai sama SMA Harapan"
ia meninggal teman temannya begitu saja di kantin sekolah, siswa dan siswi yang lain sudah separuh pulang karena bel pulang sekolah sudah berdering dari 15 menit yang lalu. mereka tidak bisa membiarkan temannya seorang diri menghampiri tauran yang sangat sengit disana bisa bisa celaka, mereka menghampiri senja di parkiran.
"Jaa kita ikut"
"Yauda, nih lu aja yang bawa mobil nya lan"
"Okeh"
"Cepet lann, ngebut keburu semua berantakan bener-bener"
"Iyaa ini udah ngebut Koo sabar dong"
"Lagi lu kenapa sih jaa tumben banget mau ngurusin beginian, jangan jangan bener yaa sekarang lu ada perasaan yang nyata ke Rio?!"
"Iyaa tuh, bener lu yaa? Gausa di tutupin deh"
"Engga sumpah, gue sama Rio tuh kayak Ade Abang aja engga lebih"
"Terus kenapa sekarang lu kaya gelisah banget sih Rio kenapa-kenapa nantinya? Toh resiko dia ko, kapten tempur!"
"Yaa kalo gue ga begini semua gabakal pernah berenti, gue gamau terus ada tumpah darah cuma gara gara hal sepele atau gajelas gini!"
"Udah sampe tuh lu liat, gue ga turun deh yaa"
"Yauda gue aja, awas siii!"
"Jaa tungguu"
"Udah kalian gausah turun dimobil ajaa"
"Bahaya jaa"
"Doain semoga baik baik aja"
"Hmmm, hati-hati lu"
"Iyaaaa"
Ia meninggalkan temannya di mobil bak punya kekuatan nyali penuh ia lari mendekati siswa yang sedang bentrok saat tepat mendekati mereka ia terhenti seperti baru sadar ia sedang dimana dan apa yang sedang ia lakukan ia tertegun, gemetar, melihat banyak darah dijalan siswa lain yang bantu membopong temannya yang jatuh. Ia menengok kebelakang temennya menunggu nya disana tidak ia tidak bisa mutar balik arah lagi ia sudah mengambil langkah tinggal sedikit lagi. Ia tersadar oleh seorang yang menepuk bahu nyaa.
"Senja lu ngapain disini!"
"Guee... Gue... Rio dimana Chlo??!"
"Jaa lu balik ajaa bahaya jangan!"
tidak ia tidak menghiraukan kata-kata Chloe dia berlari menerobos mereka yang sedang bentrok ia mencoba mengeles agar tidak ada senjata tajam yang mengenai tubuh nya, dengan air mata yang terus mengalir seperti bumi mendengar setiap tetes nya yang jatuh dengan tidak mementing kan dirinya akhirnya ia menemukan dimana Rio, namun naas setelah ia mendekat ke arahnya.
"Yooooo!"
"Rioooo!"
"Engga, dia gabakal denger gue harus samperin."
Saat ia mendekati Rio, ia melihat Rio ingin membabi buta kapten SMA harapan dengan senjata tajam yang ia genggam dan yaa tentu nyaa ia memberhentikan aksi Rio.
"Awaasss!"
Ia mendorong tubuh kapten SMA harapan itu, seperti rela memberikan tubuh nya sebagai bantalan senjata tajam yang akan mengenai tubuh kapten itu. dan mereka terjatuh berdua , tanpa sengaja bertatapan bak tersengat listrik keduanya terpatung dan saling tatap dan berhenti saat punggung senja tergores senjata tajam yang di pegang Rio, ia tergeletak begitu saja di samping kapten SMA harapan, betapa kaget nya Rio saat melihat senjata itu malah mengenai tubuh Senja ia asal melempar senjata tajam andalan nya yang biasa ia gunakan untuk tauran dan langsung membopong nya. Seketika semua seperti terhenti oleh mesin waktu mereka yang sedang asik dengan dunianya sendiri saling melempar saling membabi buta terhenti dan terdiam, melihat sang kapten pelita membopong perempuan dan berdarah darah. Ia langsung membawa senja kerumah sakit.
"Jaa bangun jaaa! Maafin gue, gue ga sengaja gue gatau itu lu, gue bego, tolol ahhhggg!"
yaa, ia tidak sadar air matanya mengalir begitu saja dan membiarkan senja memasuki ruang IGD. Ia mengutuk dirinya sendiri, dan berniat kalau sampai terjadi apa-apa dengan senja maka kapten SMA harapan harus mendapat yang setimpal dengan yang senja dapat.
√happy reading guys!
√don't forget to vote,love u.

KAMU SEDANG MEMBACA
Senjana
JugendliteraturSeperti menjadi seorang bidadari diantar 2 lelaki, yang perempuan manapun sangat ingin bersama kedua lelaki itu. Tidak dia tidak egois hanya saja semesta terlalu baik memberikan 2 orang lelaki sebagai pelengkap hidup yang sangat disayangi nya. Ia...