Kutub dan Gurun

Prolog

Ribicca. Gadis periang senang tertawa. Sangking riang nya ia dijuluki 'Si Gila Pembawa Kebahagiaan'. Dia cantik, sungguh cantik. Tapi entah mengapa sepertinya tidak ada satu pun cowok yang tertarik padanya.

Peduli apa dia sama yang namanya pacaran, dan jatuh cinta. Hingga kini dia belum pernah merasakan hal-hal semacam itu. Baginya, orang yang berpacaran merupakan orang terbodoh di dunia ini. Terserah mau dibilang iri atau syirik ia tentu tidak peduli.

Remaja adalah masa di mana kita bisa berekspresi dan melakukan hal-hal yang kita sukai dengan bebas, tapi tentu ada batasan. Jadi, kenapa harus pacaran? Jodoh itu sudah ada dan ditetapkan. Pacaran membuat kita terikat, benarkan?

Suka boleh-boleh saja, itu hal yang wajar. Seperti dirinya menyukai dia.

Farrel. Lelaki yang begitu dingin dan cuek. Karenanya dia dijuluki 'Manusia Kutub Nyasar'. Parasnya jangan ditanya jangan diragukan, dia itu blasteran Prancis-Indonesia. Bola mata toska nya begitu indah untuk di selami.

Ketika dirinya menapaki tanah terpampang di hadapan publik, maka akan banyak perempuan berkerumun hanya sekedar melihat dan menyoraki nya. Belum ada cewek yang memikat hati nya, sampai sekarang ia pun masih jomblo belum pernah sama sekali pacaran.

Tapi kenapa mesti pacaran jika kesendirian kita saat ini merasa bahagia dan bebas? Bagi yang pacaran, memangnya udah segitu bijak kah? Duit masih minta, jajan masih dibeliin, makan masih disuapin, udah berani pacaran.

Urus diri sendiri aja belum becus malah mau urus anak orang. Dasar gak waras!

🎶

Gue! Ribicca Reviola benci saat lo pegang-pegang tangan macam orang nyebrang sama mereka gerombolan gembel centil kurang bahan baju,-Ribicca

Gue, Farrel Alterio tidak suka dikekang oleh cewek gila seperti lo. Tapi gue selalu suka saat lo kek gini, cemburu,-Farrel

'Je t'aime.
Et j'attends toujours que vous me rencontriez'
≈R&F≈

'Aku mencintaimu. Dan aku selalu menantimu bertemu denganku'
-Ribicca&Farrel-