1

77 5 1
                                    

Namaku EMILA MEGAN BRAMANTYO Anak kedua dari dua bersaudara.Gadis seperti kebiasaan orang pada umumnya.Namun ia tak suka didekati oleh lelaki yang omong kosong kayak gentong.

Kringg...kringg...kringg
Dengan setengah sadar gadis itu mematikan alarm nya yang berbunyi.Waktu menunjukkan pukul 05.00 kemudian ia kemudian ia bergegas ke kamar mandi dengan jalan sedikit gontai.

Setelah selesai melakukan ritualnya ia berjalan kearah dapur untuk sarapan.
Disana sudah ada Dela(Mamanya) yang tengah sibuk menata makanan di meja makan.

"Eh sayang sudah rapi ini makanannya."Ucap Dela saat menyadari kehadiran Emi.

"Iya ma,papah sama kak Ema mana kok belum turun?"Tanya Emi bingung karna tidak melihat papah dan kakaknya sedaritadi.

"Papa sudah berangkat dari tadi subuh,kak Ema mungkin kuliah siang jadi belum bangun jam segini."Jawab Dela dan dibalas anggukan oleh Ema.

"Oh iya sayang hari ini kan masuk sekolah pertama kamu yang semangat ya belajarnya, semoga betah disekolah baru nya dan cepet akrab sama teman baru nya nanti pak supir yang nganter kamu sampe sekolah."
Ucap Dela semangat.

"Iya mah."Ucap Emi sambil tersenyum palsu dihadapan mamahnya.Emi sangat malas dan cukup sulit untuk beradaptasi.Tergantung dengan lingkungannya jika menurut dia sefrekuensi ya nyambung-nyambung aja tetapi kalau beda Emi harus mencpba nyaman dengan lingkungan barunya.Sebenarnya ia tak ada alasan khusus selain ayah nya yang berpindah kota untuk pekerjaan.

"Yaudah Emi berangkat dulu ya mah."Pamit Emi yang langsung diangguki oleh mamahnya.

                               🦅

"Kenapa berhenti pak?"Tanya Emi bingung karna mobilnya tiba-tiba berhenti padahal sekolahnya masih lumayan jauh.

"Gk tau non tiba-tiba mobilnya mogok padahal tadi bapak cek gapapa."Jawab Pak Jarwo yang kemudian langsung keluar untuk mengecek penyebab mobil mogok.

"Masih lama ya pak benerin nya?"Ucap Emi sedikit cemas karna 20menit lagi pintu masuk akan ditutup.

"Iya non harus panggil tukang bengkel kayaknya."jawab pak Jarwo sedikit heran karna mobil ini rajin masuk bengkel.

Tiba-tiba ada seorang siswa SMA menghampiri mobilnya.
"Kenapa pak mobilnya mogok?"Tanya seorang pria tersebut.

"Iya nih lagi nunggu tukang bengkel buat benerin."jawab pak Jarwo dan diangguki oleh pria itu.

"Lo sekolah di SMA Garuda kan?Bareng aja sama gue daripada telat dikit lagi masuk."Ucap pria tersebut setelah menyadari ada seorang siswi SMA yang kebetulan satu SMA dengannya.Ia tahu karna melihat belt milik Emi.

"Ogah!"Jawab Emi ketus.

"Ywdh kalo telat juga Lo ini yang rugi dibantuin ama cowok ganteng kok nolak."Sergah pria itu yang tidak ada jawaban dari Emi.

"Ayo gue itung sampe 3 ni abis itu gua tinggalin!1..2..Tig.."Ucapnya terpotong.

"Oke ayoo!"Jawab Emi terpaksa karna tidak ada pilihan lain.

"Daritadi kek,Yaudh Nih helmnya"Ucap pria itu dengan senyum penuh kemenangan sambil memberi helm nya pada Emi.

Selama perjalanan hening menyelimuti mereka berdua.

"Nama gue Elang Pramudya angkasa Lo bisa panggil gua elang atau sayang juga boleh banget malah gue anak 11 Ipa 3."Ucap Elang saat sudah sampai sekolah sambil menyengir.

"Gk nanya makasih."Jawab Emi sembari memberi helmnya pada Elang kemudian langsung pergi meninggalkan Elang.

"Eh tapi gue belum tau nama Lo!"Teriak Elang sedikit kesal karna baru ada perempuan yang menolak ketampanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EMILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang