Selamat menahan tangis🙂
💃💃
Suasana rumah yang sepi membuat Ali rasanya malas untuk beraktifitas. Keluarganya sedang tidak baik-baik saja karena suatu masalah. Kurangnya komunikasi ternyata berdampak besar bagi keluarga Ali. Kaylee yang memilih pergi ke Singapore bersama Kevlar untuk menenangkan hati dan pikirannya. Papi maminya yang memilih berdiam di kamar tanpa melakukan apapun yang biasanya dikerjakan.
Ali bingung, apa yang harus dia lakukan? Di satu sisi ia tidak ingin keluarganya terpecah, namun di sisi lain ia tidak tau harus berbuat apa. Banyak hati yang harus ia jaga. Tidak mungkin melukai salah satunya.
"Be, tadi mami ke kamar aku gak?" Tanya Ali pada kekasihnya yang seharian ini sudah menemaninya. Prilly tau, Alinya sedang tidak baik-baik saja. Alinya sedang dalam mood yang berbeda, tidak seperti biasanya.
Prilly mengangguk singkat. "Iya tadi mami kesini. Pas tau kamu lagi tidur terus pamit ke kamar lagi." Katanya.
Ali mengambil ponselnya. Mencoba menelfon maminya yang ternyata tidak bisa dihubungi.
Kenapa tiba-tiba perasaan dia gak enak ya?
Tanpa menunggu lama lagi, Ali bergegas ke kamar mami. Mengecek apakah keadaan Ibunya baik-baik saja.
Baru tiba di depan pintu kamar, pintu sudah terbuka menampilkan sosok Papi. "Bang, liat mami? Kok di kamar gak ada ya?" Tanya papinya langsung. Loh?
"Mami kan sama papi dari pagi. Biru juga di kamar terus, gak tau mami kemana."
"Gak bang, papi tadi pamit keluar sebentar. Terus pas pulang mami gak ada dikamar."
Ali berlari ke bawah, diikuti papi dan juga Prilly. Kemana maminya? Sedang dalam pikiran kalut, Ali takut sesuatu terjadi pada mami.
"Bik, liat mami gak?" Tanya Ali ketika melihat bibik berjalan melewatinya.
"Tadi bibik liat Nyonya di dapur Den, itu pun tadi siang."
Ali mengelilingi rumahnya yang luas untuk mencari Mami Rietta. Nihil. Ia tidak menemukan jejak Mami Rietta di sudut rumah. Hatinya mulai panik dan pikirannya entah kemana. Ini sudah pukul sepuluh malam, kemana maminya? Kalaupun mami keluar kenapa gak bilang?
Papi bergegas keluar rumah, menghampiri supir dan satpam. "Kalian liat Nyonya kemana gak?" Tanyanya to the point.
"Nyonya tadi pergi keluar Tuan, membawa mobil sendiri. Sekitar jam delapan nyonya pergi. Dan belum kembali sampai sekarang." Sahut Satpam yang sudah bertahun-tahun bekerja di rumah Ali.
"Sebelum nyonya pergi sudah saya tawari, biar saya yang supiri. Tapi nyonya menolak. Mau pergi sebentar aja katanya." Supir ikut berbicara.
Papi Vano mengambil ponselnya. Berusaha terus menghubungi sang istri. Tetap saja nihil, tidak bisa dihubungi sama sekali.
"Pi, gimana? Biru udah coba telfon temen-temen mami, tapi gak ada yang tau mami dimana. Apa mungkin mami ke resto ya Pi?" Ali datang menghampiri Papi Vano.
"Gak bang. Resto mami udah tutup dari sore. Gak mungkin mami ke sana lagi."
Prilly berusaha menenangkan Ali, "Coba by kamu tanyain lagi ke temen-temen mami yang lain. Siapa tau mami main ke rumah mereka. Atau gini deh, biasanya mami pergi kemana kalau lagi sendirian."

KAMU SEDANG MEMBACA
TPB Season 2 (COMPLETED)
FanfictionA Perfect Boyfriend is a guy who makes you smile and be happy! 💃 The Perfect Boyfriend Season 2💃