O1 - SUFFER

26 4 2
                                    

──────────────────────────
Jangan lupa sempatin untuk ngasih vote dan comment ya!

Selamat membaca!
──────────────────────────

Selamat membaca! ──────────────────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jaemin, aku mau kita putus."

Jaemin benar benar bingung ada apa dengan Dira, semuanya tampak baik baik saja, setidaknya sekitar 2 minggu lalu. Hingga akhirnya sifat Dira pelan pelan mulai berubah, dia menghindar dari Jaemin. Bahkan saat Jaemin ke rumahnya, Dira seperti 'ogah ogahan' untuk bertemu dengan Jaemin.

Jaemin terus menepis pikiran pikiran jahatnya sendiri, tapi kini Dira yang membuat pikiran jahat tersebut semakin kuat beradu di otak Jaemin.

"Kamu kenapa Dir? Kalo aku salah, bilang, jangan kaya gini, tiba tiba minta putus."

Jaemin jelas tidak terima, dua minggu ini bisa bahkan terus berusaha agar Dira bisa kembali seperti dulu, tapi bukan Dira yang dulu yang dia dapatkan malah ajakan putus dari Dira yang keluar.

"Aku-" Omongan Dira terpotong, karena setelahnya Dira menitihkan air mata, perlahan demi perlahan hingga berubah menjadi isakan yang pilu.

Jaemin yang kaget dengan refleks memeluk Dira, dia tidak tau harus apa, yang terfikir hanya dia harus menenangkan Dira bagaimanapun caranya. Dia sedih melihat Dira-nya menangis seperti ini.

"Dira, minta putus itu hak kamu, tapi aku juga punya hak buat nolak, apalagi kamu minta putus tanpa alesan ngga jelas gini." Ucap Jaemin sambil masih memeluk Dira dan mengelus punggungnya secara halus. Dan itu malah membuat tangisan Dira semakin kencang, dasar Jaemin bodoh.

Untungnya rumah Dira sekarang sedang sepi, kakaknya sedang ada tugas kuliah, ayah dan ibunya sedang belanja bulanan, sehingga Jaemin setidaknya lega. Jaemin hanya bisa berharap semoga tetangga tetangga Dira tidak ada yang mendengar tangisan Dira.

'amit amit dah gua kena grebek sama warga warga disni' Batin Jaemin.

"Dira, misal kamu ada masalah yang ngeganjel ngomong aja, aku di sini berusaha selalu ada buat kamu." Jaemin masih setia memeluk Dira, berusaha untuk menenangkan Dira.

Jaemin bukannya tidak tau, hanya belum tau yang sebenarnya.

"Jae... Aku ta-kut..." Ucap Dira terbata-bata. Dia sulit berucap, walau hanya sebaris kalimat pendek, dan itu bukan tanpa alasan. Dira terlalu takut.

"Kamu takut apa Dir? Bilang ke aku. Kamu dibully? Apa gimana?" Tanya Jaemin yang sudah melepas pelukan ya saat merasa tangisan Dira mulai mereda.

Jaemin menatap mata Dira berusaha meminta jawaban. Namun sang pemilik kedua mata yang ditatap oleh Jaemin seperti enggan menatap Jaemin dan memilih untuk menunduk.

"Aku.. aku takut-"
















"Aku takut aku lupain kamu, aku juga takut aku ninggalin kamu, Jaem."

☖ ᴅɪɴɢ! ᴅᴏɴɢ!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☖ ᴅɪɴɢ! ᴅᴏɴɢ!

STICKY NOTE FOR YOU ;

❪Aku butuh support kamu lewat vote sama comment, jadi jangan lupa untuk sempatin ninggalin jejak kamu disini ya❫

Mau follow @jirainpisc1 juga alhamdulillah 😂

-💙

❲1❳ SUFFER - NA JAEMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang