Kini Jungkook, Eunha, dan Ayah mereka tengah duduk di ruang tamu. Mereka telah menceritakan semuanya, mulai dari Jungkook yang berteman dengan Eunha, mengapa Ayah mereka bisa berteman. Namun sesuai permintaan Eunha mereka masih merahasiakan hubungan mereka.
"Sebenarnya aku ingin Jungkook bekerja menjadi seorang pengacara sepertimu, makanya aku ingin membuat Jungkook belajar padamu." Ucap Ayah Jungkook mendapat tatapan kaget dari anaknya.
"Kau tidak ingin dia melanjutkan perusahaanmu?" Tanya Ayah Eunha.
"Ah, tidak. Dia harus memimpin sebuah perusahaan tapi hidupnya hanya untuk bermain-main. Tidak, nanti perusahaan yang ku bangun dengan susah payah akan berantakan." Ucap Ayah Jungkook.
"Appa."
"Kupikir dengan masuk sekolah hukum dia akan menjadi lebih baik." Tambah Ayah Jungkook.
"Terserah Appa." Ucap Jungkook pasrah lalu melihat Eunha.
"Aku baru tahu kalau kau punya anak gadis. Kupikir kau baru menikah." Ucap Ayah Jungkook.
"Ah, dia tinggal di desa dengan neneknya. Aku tidak mengirimnya dia sendiri yang ingin tetap tinggal disana. Yah, kupikir itu tidak masalah asalkan dia tetap menjadi gadis yang baik." Ucap Ayah Eunha.
"Eunha tumbuh dengan baik." Ucap Ayah Jungkook.
"Eunha ya, malam ini kau tidur dirumah ya, Eomma pasti merindukanmu." Ucap Ayah Eunha.
"Tapi Halmeoni?" Tanya Eunha.
"Kau telfon dia sekarang."
"Ah, nee." Eunha mengambil ponsel dari dalam tasnya.
"Eoh? Kau selama ini punya ponsel?" Tanya Jungkook kaget.
Eunha hanya mengangguk.
"Kenapa kau tidak memberitahuku?" Ucap Jungkook kecewa.
"Kau tidak bertanya."
Eunha menelfon neneknya, untuk mengabari kalau dirinya tidak pulang malam ini.
"Kenapa kau bisa menelfon Halmeoni? Apa Halmeoni juga naik ke atap?" Tanya jungkook setelah Eunha selesai bicara.
"Kau tidak tahu? Sebenarnya hanya dirumahmu saja yang tidak bisa tersambung." Ucap Eunha.
"Jadi, selama ini aku sebenarnya tidak perlu naik ke atap untuk telfon?"
"Memang bagus Ibumu memilih tempat itu untuk tinggal." Ucap Ayah Jungkook.
"Iss..."
~♡17♡~
Jungkook masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan dirinya di atas ranjangnya. Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali Jungkook tidur di atas ranjang.
"Aaahh kamarku yang nyaman." Ucap Jungkook sambil menikmati empuknya tempat tidur.
Jungkook berbaring melihat langit-langit rumahnya. Lalu ia menyentuh bibirnya dan tersenyum sendiri seperti orang gila. Semua itu karena ia mengingat saat Eunha menciumnya.
"Hehe..." Jungkook tertawa sendiri.
Lalu laki-laki itu mengambil ponselnya dan mencari nomor Eunha yang baru saja ia dapatkan.
To: Eunha♡
Sudah sampai rumah?
Hm, kau tidak tidur?
Belum...
Bagaimana ini aku tidak bisa tidur?Kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen [Jungkook,Eunha,Jangjun]
РазноеCOMPLETED Jeon Jungkook si anak kaya harus pindah dan menetap di sebuah desa terpencil bersama ibunya. Jungkook yang terbiasa hidup mewah dan dikelilingi teknologi modern, harus beradaptasi dengan lingkungan barunya yang berbanding terbalik dengan k...