Jimin terusik dan masih enggan membuka mata hingga aroma asing menggelitik lembut indera penciumannya.
Sayup-sayup terdengar bunyi piring dan sendok yang bertubrukan seperti sedang disusun,matanya membuka perlahan menampilkan ruangan kamar penuh cahaya, tidak seperti biasanya. seluruh gorden dan jendela kamar terbuka membiarkan udara segar masuk..
Selang beberapa waktu seseorang yang masih asing namun senyumannya entah mengapa membuat Jimin merasa tenang muncul dari balik pintu.
"Sudah bangun? maafkan aku karena tidak meminta izin menggunakan dapur mu." ucap Jin cepat sembari membawa masuk nampan berisikan sesuatu yang ditutupi kain putih.
"c-camomile?" Jimin sedikit menggeser tubuhnya ketika Jin meletakkan nampan itu di pinggir ranjang.
"iya, apa kau lebih menyukai rasa lain? aku minta maaf tapi aku melihat begitu banyak camomile jadi aku pikir-" Jin sedikit takjub dengan indera penciuman Jimin.
"t-tidak apa-apa..."
"aku membuatkan mu kue serta camomile teh, jadi... apa kau mau?"
Jimin mengangguk terlampau cepat, Jin yang awalnya khawatir menjadi lega.
"t-terima kasih..." ucap Jimin setelah meletakkan gelas kosong di atas nampan.
"wah, kau benar-benar menyukai camomile teh? kau menghabiskannya begitu cepat." ucap Jin dengan tatapan hangatnya dan hanya di balas anggukan oleh Jimin.
"apa kau pernah makan kue dengan bahan dasar camomile sebelumnya?"
Jimin menundukkan kepalanya kemudian melirik kearah Jin dan menggeleng perlahan
"Kalau begitu kau harus mencoba ini, meskipun aku belum pernah memakai camomile sebelumnya, seharusnya rasanya tidak begitu berbeda dari kue lain hehe"
Jin memberikan sepotong kue di atas piringan kecil beserta sendok ke arah Jimin yang masih terlihat terpana dengan pemandangan di hadapannya.
"k-kau membuatnya sendiri??" ucap Jimin setelah menerima kue itu dengan hati-hati.
Jin mengangguk kemudian mengamati Jimin memasukkan kue itu kedalam mulutnya melewati bibir yang terlihat begitu ranum dan berisi, entah kenapa telinga Jin memerah dan dia mulai mengalihkan pandangannya pada mata Jimin yang terlihat kosong namun berkilauan.
"jadi? bagaimana? apa kau suka?" tanya Jin sembari menuangkan kembali teh kedalam gelas Jimin yang telah kosong sebelumnya.
"s-suka" ucap Jimin yang kemudian meletakkan piringan kue itu dan kembali meminum teh camomile.
"tapi seperti nya kau lebih suka teh dari pada kue nya" ucap Jin setengah memajukan bibirnya seolah merajuk dan hal itu membuat Jimin terlihat sedikit panik.
"hahaha, tapi tidak apa Jimin-shi, aku akan berusaha membuat kue yang lebih enak lain kali ! " ucap Jin ceria mengulurkan jari kelingkingnya
"lain kali" Jimin membeo dan menautkan jari kelingkingnya yang mungil pada jari kelinking Jin.
Dia tidak akan meninggalkan ku?
_______________________________________________
Yoongi menatap rumah dengan cat tembok usang berwarna biru di hadapannya hampir 30 menit lama. dia tidak mengetuk pintu hingga akhirnya seseorang kebetulan membuka pintu dari dalam dan rahang Yoongi mengeras.
"Apa... yang kau lakukan disini?"Flashback
Seorang anak laki-laki berkulit putih pucat duduk sendirian di ujung ruangan saat pesta ulang tahun berlangsung dengan meriah, dia tidak mengangkat kepalanya sama sekali hingga ketika seseorang menggenggam tangan nya lembut menyadarkannya dari lamunan-lamunan.
"Yoongi chagiya, apa yang kau lakukan disini nak? bermain lah dengan teman-teman mu, ayo" ucap seorang perempuan berusia 40an sembari tersenyum.
"tidak ma... Yoongi disini saja."ucap Yoongi singkat tanpa ekspresi
"wae? apa kau tidak menyukai pesta ulang tahun mu dan Taehyungie??"
Yoongi baru akan membuka mulutnya namun di urungkannya ketika melihat seorang wanita yang jauh lebih tua mendekat.
"biarkan dia disana ! aku tidak akan mengijinkannya bersenang-senang setelah berani menumpahkan teh ku !"
"eomma... Yoongi anak yang baik, dia tidak mungkin sengaja melakukannya."
"diam ! anak nakal harus diberi pelajaran ! atau mereka akan berbuat seenaknya ! terlebih dia bukan anak kan-""Eomma !!" wanita itu terlihat panik berusaha menutupi kedua telinga Yoongi kecil sembari mendekapnya erat.
"wae? dia memang bukan anggota keluarga kita, jangan terlalu mendramatisir, dia juga tau kalau dia berasal dari panti asuhan... usianya 5 tahun saat kau mengadopsinya ingat??"tentu saja dia mengingatnya lebih dari siapapun, dia ingat tubuh ringkih Yoongi yang dapat di pastikan kekurangan gizi, orang-orang yang menolak mengadopsinya karena mengira dia bisu, pengurus yang bingung karena dia tidak pernah menangis ataupun tertawa, hanya Tuhan yang tahu trauma apa yang pernah Yoongi kecil alami hingga mengakibatkan nya mengalami selective mute di usia se muda itu.
dia beruntung karena Yoongi mau ikut bersamanya dan mulai membuka hatinya di tahun ke dua mereka bersama. dia tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Yoongi lagi."Eomma kumohon ! berhenti !"
Wanita yang seharusnya Yoongi panggil Halmeoni itu menghela nafas tidak suka, kemudian berlalu setelah menatap Yoongi dengan kebencian yang begitu jelas di matanya, meninggalkan mereka dalam kesunyian.
"Sayang... jangan pedulikan perkataan Halmeoni arra? dia hanya sedang marah, jangan di masukkan kedalam sini eoh?" ucap wanita itu sembari meletakkan telapak tangannya di dada Yoongi yang berdetak kencang.
Yoongi hanya mengangguk , menutup matanya erat menghiraukan air mata yang perlahan mengalir bebas di pipinya, karena pada akhirnya sekuat apapun Yoongi dia hanya seorang anak kecil yang menginginkan kasih sayang.tidak jauh dari mereka, sepasang mata mengawasi dengan seksama kejadian menyakitkan itu.
Flashback End"Selamat pagi Haelmoni," Ucap Yoongi pelan nyaris tidak terdengar.
"masuklah." wanita berusia 1 abad lebih itu berjalan perlahan kedalam rumah disusul Yoongi yang mengekor di belakangnya
setelah mereka duduk dengan nyaman di ruang tengah Yoongi begitu gelisah meski hampir tidak terlihat di wajahnnya.
"dimana cucuku Taehyung ?", ucap sang nenek setelah menyamankan posisi duduknya di sofa.
Nenek tidak menyuruh Yoongi duduk maka Yoongi berdiri mematung di hadapan nenek sembari menundukkan kepalanya.
" apa kau tidak mendengar? aku bertanya dimana cucuku satu-satunya itu?"
sesuatu menghantam dada Yoongi dengan keras, bahkan hingga saat ini ternyata rasanya masih sakit.
"Taehyung menghilang pagi ini , aku ingin bertanya apa kau tahu lokas-" tangan Yoongi mengepal dan rahangnya mengatup dengan keras ketika teriakan memekik memasuki gendang telinganya.
"mwoya??! apa yang kau lakukan pada cucu ku?!" teriak nenek itu histeris.______________________________________________
.
.
.
.
.
TBCmasih ada ga yang nungguin cerita ini? aku hiatus ga tanggung-tanggung 1 tahun penuh. hehe.
ini masih pemanasan yaa , Namjoon kemana? Taehyung kemana? stay tune kalo penasaran !
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Place
FantasyYoongi menjalani hari-harinya sebagai seorang kaka dan ayah untuk adik lelakinya Kim Taehyung , hingga suatu hari permintaan konyol sang adik membuat hidup normal mereka berubah. WARNING : - YAOI (BOY X BOY) - YOONMIN (Yoongi TOP x Jimin BOT) - TAEK...