Give your all to me, I give my all to you
You're my end and my beginning, even when I lose I'm winning…Suara acapella klub musik terdengar sayup-sayup di belakang Taeyong. Ia bersandar di gerbang, sibuk menatap ponselnya sambil sesekali menatap jalan raya.
TY
gege sudah sampai mana:<Luge
Gege ada urusan sebentar! Sebentaaar saja, nanti dijemput Kris dulu ya?TY
ga mau, takut:<Luge
Heh. Jangan begitu sama calon kakak ipar.
Tunggu, gege ga mau kamu pulang sendirian.
Setelah ini kita makan siang bersama.Taeyong tersenyum membaca pesan dari kakaknya. Luhan memang kadang over protektif padanya. Selalu memanjakannya, padahal sebelum kakaknya itu kembali dari Amerika ia sudah biasa pulang sendirian. Kakaknya memang bawel, tapi Taeyong mengerti itu salah satu bentuk rasa sayangnya.
Cieeeeeee
Suara seruan dan siulan saling bersahutan di belakang. Ternyata, ada yang sedang menyatakan perasaan dan diterima, pantas saja klub musik yang biasanya malas latihan itu tiba-tiba busking di lapangan.
Ia menatap Jonghyun yang sedang menggenggam erat tangan Minhyun lalu mengecup bibirnya sekilas. Siswa yang lain berteriak-teriak heboh, sementara guru BP di belakang sudah bersiap-siap mendamprat mereka pulang.
Taeyong tersenyum simpul.
That should be me~ senandungnya pelan.
Tidak tidak, ia bukannya menyesal telah menolak cinta Jonghyun beberapa minggu yang lalu. Ia hanya ingin -uhm, berciuman seperti itu. Bukan dengan Jonghyun, tetapi dengan orang yang ia cintai. Orang yang bisa membuat hatinya bergetar, membuatnya melupakan kenyataan, membuatnya merasa dunia tercipta hanya untuk mereka berdua.
Ia menghela napas.
Perkataan Ten terngiang-ngiang di telinganya.
“Kamu aseksual ya? Ditembak cewek menolak, ditembak cowok juga menolak!”
Sejujurnya, ia tak bisa menjawab. Ia hanya ingin menunggu orang yang tepat dan waktu yang tepat. Lalu tanpa diminta pun ia akan memberikan segalanya untuk sang belahan jiwa --termasuk ciuman pertama.
“Taeyong?” Suara berat Kris menyapa telinganya, ia tersenyum menatap lelaki yang selalu terlihat marah itu.
“Ne!” jawab Taeyong sambil berjalan mendekati Kris.
“Luhan sedang di jalan, sebentar lagi sampai, mau menunggu atau--”
Ia tidak bisa mendengar lanjutan perkataan Kris. Seseorang mencengkeram tangannya, memutar tubuhnya layaknya boneka marionette dan mencium bibirnya.
Iya. Bibirnya.
Ciuman pertamanya yang berharga.
Taeyong tak bisa bergerak, tubuhnya lemas. Suara menggoda di sekelilingnya teredam. Seolah hanya ia dan orang asing ini yang ada.
Beberapa saat kemudian, lelaki itu melepaskan Taeyong dan menatapnya intens.
Kalau boleh jujur… Ia begitu tampan, Taeyong sempat terpesona. Tapi emosinya meningkat ketika ia menyadari lelaki asing ini telah mencuri ciuman pertamanya yang berharga.
Lelaki asing itu terlihat menyadari sesuatu, lalu berkata dengan tanpa dosa. “Oh? Salah orang ternyata.”
Dan demi segala dewa yang ia kenal, Taeyong benar-benar ingin membunuh lelaki di depannya itu sekarang juga.
luluna99 presents:
All of Me
Character: Jaehyun, Taeyong, Luhan, Kris and others
Pairing: Jaeyong, slight!KrisHan
Rating: PG13-M (at some chapters)
Length: Multichapter
Genre: AU, Hurt/comfort, drama, psychological
Disclaimer: Cerita ini hanya fiksi belaka, excuse me if there's any innacuracy. Juga, jaeyong, krishan and other casts bukan milik saya, saya cuma pinjam nama dan muka, thanks!
Warning: BxB, if you don't like jaeyong, nagajuseyo:)
KAMU SEDANG MEMBACA
All of Me
FanfictionTaeyong benci Jaehyun. Benci. Sangat. Taeyong hanya suka Yoonoh. Padahal mereka itu... [Jaeyong area, warning inside!]