Chapter 1

72 1 0
                                    

Ini aku... sang anak culun yang ingin menguasai dunia. aku menganggap diriku seperti, burung gagak yang selalu ada disetiap kematian seseorang.

Hinaan, cercaan, serta ditindas sudah sering aku rasakan dari orang-orang yang sok jagoan. Pernahkah kalian terfikir untuk menyingkirkan mereka dari dunia yang fana ini.

Tahun 2005 umurku sudah masuk 5 tahun dimana aku mulai sekolah... disitulah kisah ku dimulai.Hari ini adalah pagi yang cerah, hari pertamaku masuk sekolah taman kanak-kanak. aku berjalan menuju sekolah sambil tersenyum. Ditengah perjalanan ternyata ada anjing yang mengejarku, aku berlari sekencang mungkin... aku berlari sejauh 1 km, ternyata jalan didepan buntu. aku terjatuh disana, lalu anjing itu berjaga dihadapan ku. Lalu aku memberanikan diri untuk melawan anjing itu. Aku mulai berdiri dan mendekat anjing itu, anjing tersebut mlompat dan menerkam ku... namun aku langsung menendang tubuhnya hingga terpental. Anjing itu lari terbirit-birit karena keberanian ku.

Huh, petualangan  yang menyenangkan. Lalu aku meneruskan perjalanan ku ke sekolah.eh, tapi kan jalannya buntu... aku memutuskan untuk berlari ke sekolah.

Saat tiba di sekolah aku belum terlambat... Huh, lelah sekali.

Saat pelajaran dimulai, aku tertidur di kelas. Ibu guru tidak membangunkan ku... kasian katanya. Saat bel istirahat aku terbangun, keadaan dikelas sepi... ahh siapa peduli. Lalu aku pergi ke kantin. Di kantin aku bertemu dengan Hafit, orang yang paling ditakuti di kelas. Ia meminta uang dengan ku sambil memeriksa saku celana ku. Saat itu aku melawan, ia menantang ku untuk berkelahi dengannya, siapa takut. Anjing saja kabur kalau melihat ku.

Saat di kelas aku dipanggil oleh ibu guru, kenapa tadi ketiduran katanya... ya aku tadi di kejar anjing dijalan, terus nyasar. Ya, karena aku tidak ingin terlambat aku berlari sepanjang jalan... sampai sekolah aku  kelelahan. Terus ibu guru mempersilahkan ku duduk.

Pelajaran selesai, saatnya pulang. Tapi aku harus menyelesaikan urusan ku dengan Hafit. "Gua tunggu lo di luar" kata Hafit. 

Saat aku keluar dari sekolah, aku mencari tempat yang sepi agar tidak dilihat oleh orang lain jika aku kalah berkelahi dengan Hafit. 

Aku mulai berkelahi, aku langsung memukul kepalanya, dan menendang perutnya. Namun dia tetap kuat, lalu dia memukul tulang rahang ku hingga aku terjatuh. ternyata benar dugaan ku, aku kalah. Lalu dia pergi begitu saja. aku berusaha berdiri, "Lihat saja, aku belum menyerah untuk mengalahkan mu di lain waktu" aku bergumuh.

Akhirnya aku berjalan seolah biasa saja, lalu aku sampai di rumah. aku langsung mengganti pakaian ku. Aku bertanya dengan kakak ku,"Kak, bagaimana cara menang berkelahi" lalu dia langsung mengajak ku ke belakang rumah. lalu beliau menyuruh ku berdiri semalaman tanpa istirahat. Setelah 8 jam lamanya baru aku disuruh istirahat tidur. Untung saja saat itu hari Sabtu, aku libur sekolah. Setelah aku bangun dari tidur ku kakak ku menyuruh ku untuk memukulnya. Aku di ajarkan cara berkelahi oleh kakak ku. Lalu aku bertanding dengan kakak ku. ya jelas aku masih kalah dengannya, umur kakak ku 22 tahun... sedangkan aku baru 5 tahun. Namun aku mendapatkan hasil yang luar biasa menurut ku. Eh, hari hari yang menyenangkan.

Minggu pagi aku memulai hari ku dengan balutan musik yang merdu ditemani segelas teh hangat. Namun aku terus melatih cara berkelahi ku. Kakak ku memberi ku motivasi tentang bagaimana cara mengalahkan orang lain dalam waktu singkat. sampai aku mengantuk dan tertidur. Kakak ku baik, dia memberi ku selimut saat aku tidur.

Sore hari aku terbangun, aku sudah melihat kakak ku mempersiapkan diri untuk melatih ku. aku kembali berlatih dengan kakak ku, ia meenyuruh ku menahan semua serangannya tanpa melawan. Saat itu aku merasakan hantaman kuat ditulang rusuk ku. Aku harus tetap kuat. 

Keesokan harinya, aku mempersiapkan diri untuk sekolah. Hari yang berbeda, namun aku bertemu lagi dengan anjing yang kemarin, haha belum kapok juga... ternyata dia kabur melihat ku. Dasar hewan pengingat. saat aku sampai di sekolah aku belajar tanpa gangguan sedikit pun.

Saat istirahat, aku masih duduk di kelas. Ternyata Hafit sudah mengawasi ku sejak tadi. Lalu ia menghampiri ku, "Udah tau kan kemampuan ku, anak culun kayak kamu ga akan bisa  ngalahin gua" Kata si Hafit. Ah itu cuma basa-basi dia aja, aku langsung menantang dia aja di tempat biasa.

Saat bel pulang, seperti biasa... Hafit menunggu di luar. 
kami berdua kembali ke tempat sepi itu. Aku langsung melakukan apa yang sudah diajarkan oleh kakak ku, Hafit terus memukul ku... tapi aku terus menghindar dan menangkis. Saat di sudah kelelahan, aku langsung memukul tenggorokannya Sampai-sampai ia tersungkur dan tidak bisa bicara lagi. Aku belum puas, aku masih ingin memukul uluh hatinya. Aku memukul uluh hatinya sampai ia terbaring lemas, sampai dia bilang "Ampun, gua nyerah, gua ngaku kalah" kata si Hafit. Aku tersenyum lega dan langsung meninggalkannya sendirian.

Aku langsung memberi tahu kakak ku kalau aku berhasil. Aku meminta Hafit untuk memberi tahu semua anak-anak kalau dia sudah dikalahkan oleh ku. dan sontak semua siswa-siswi kaget, semua orang menjadikan aku orang yang paling di takuti di sekolah ku. Siapa sangka kalau mantan penguasa sekolah ternyata sekarang menjadi anak buah ku.

Sekarang aku tidak takut lagi dengan semua orang...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Penguasa SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang