MY FIRST LOVE, TOMMY

4 0 0
                                    

***

Liburan sekolah telah usai, buku pelajaran, teman, dan guru pun sudah menanti kedatanganku. Di taman sekolah sebelah parkiran aku medengar suara teriakan Rifal. Rifal adalah sahabatku sejak aku duduk dibangku SMP dan sampai sekarang pun dia satu SMA, bahkan satu kelas pula.

"Hai Vi....!!". Sahut Rifal dengan nada keras sambil menepuk kedua pundakku.

"Hei... !!". Sapaku gembira.

"Bagaimana dengan liburan panjang Semester ini ? kemana saja kamu menghabiskan masa liburan ?" Kata Rifal saat duduk disamping ku.

"Hmmzzz aku di rumah saja Fal, yaa.. biasalah jaga rumah ...."

"Huhh belajar jadi Satpam lhu...". Kata Rifal dengan nada ngeledek.

Ditengah perbincangan itu, lonceng pun berbunyi menandakan semua murid masuk untuk mengikuti jam pelajaran pertama. Pak Ahmad adalah guru matematika yang sangat disiplin, teliti, pandai, dan piawai. Tubuhnya tinggi dan besar. Tatapan matanya tajam. Kulitnya hitam manis, ditambah dengan potongan rambutnya menyerupai perwira kepolisian. Namun, sayangnya, dia hampir tidak disukai oleh semua murid karena sifatnya yang terlalu tegas, dan terkadang dia selalu marah–marah di depan siswa jika diantara mereka ada yang tidak mengerjakan tugas. Di samping depan, aku duduk bersama sahabatku Rifal. Aku lihat salah seorang siswa menatapku dengan pandangan tajam dan sinis. Ya, ternyata dia adalah Tommy.

"Shhuttt.... Fal...Fal, coba deh lihat ke samping !! sepertinya sedari tadi pandangan Tomy tertuju ke sini. Dan sepertinya ada...??" Bisikku ke Rifal yang saat itu dia sedang mencatat rumus-rumus logaritma yang ditulis oleh Pak Ahmad di papan tulis.

"Ada rasa kali hahaha.....". Rifal membalas perkataanku dan tertawa dengan keras. Suaranya sampai terdengar oleh Pak Ahmad yang saat itu sedang menulis di papan tulis.

"Rifal......!" bentak Pak Ahmad

"Ii... iya Pak, maaf..." Rifal gugup dan malu.

"Huuuhhh.." Teriak suara anak-anak yang juga menertawakan Rifal.

"Diam !!!. Jangan bercanda dengan pelajaran saya, kalau kalian tidak suka belajar dengan saya, silakan keluar dari di sini". Kata Pak Ahmad. Matanya meletot dengan wajanya yang merah terbakar api amarah.

Semua siswa di kelas akhirnya diam. Rupanya mereka ketakutan dengan sikap Pak Ahmad yang garang itu. Para siswa serius mengikuti pelajaran bersama. Begitu juga denganku dan Rifal.

Tidak terasa hari menjelang siang. Saat istrahat tiba, aku dan Rifal pergi ke salah satu mesjid sekolah yang letaknya tidak jauh dari kelas. Aku dan Rifal segera mengambil air wudhu dan sholat berjamaah. Tidak disangka setelah aku sembahyang ternyata Tomy berada di depan mesjid sendirian. Tomy yang sedang asyiknya bermain dengan notebooknya, entah itu sedang mengerjakan tugas, chatting-chattingan, ataupun sedang bermain game, entahlah, aku tidak tahu dengan apa yang sedang dilakukannya.

"Siang ini panas sekali ya Vi,,,, bagaimana kalu kita makan siang di Kantin dekat taman???". Bisik Rifal.

"Ok..ok,, kamu yang bayar ya.. heheh???" Kataku sambil merayu geli.

Rifal tersenyum dan akhirnya kami pergi ke Kantin dekat taman dan memesan beberapa porsi menu makanan serta beberapa minuman dingin. Pada saat itu, Rifal yang sedang asyik makan sambil mendengarkan musik lewat airphonenya, tiba-tiba handphone dia berbunyi dari salah satu anggota Osis. Kabarnya ia harus menghadiri rapat. Hal itu sudah tidak asing lagi dimataku. Rifal adalah anggota OSIS yang aktif, selain di organisasi OSIS, ia juga aktif di organisasi Pramuka SMA Harapan Bangsa. Setelah ditinggalkan oleh Rifal aku yang sedang duduk sendirian, kemudian datang Tomy menghampiri dan duduk di depanku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 13, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MY FIRST LOVE, TOMMYWhere stories live. Discover now