Prologe

382 64 41
                                    

Empty and sad

••••••••

Kaki jenjangnya melangkah dengan kaku ke gubuk kecil yang biasa dia sebut dengan rumah itu.

Hujan deras membuat lelaki manis itu basah kuyup dan kehujunan, bibirnya sudah membiru karena terlalu lama berada dibawah hujan.

Si manis Kim Yohan baru saja pulang bekerja pada pukul sembilan malam dan dia baru sampai rumah jam sepuluh malam.

Tangannya sudah keriput  dan helaan nafas frustasi terdengar di setiap langkahnya.

Sorot kelelahan pada wajahnya sungguh membuat siapa saja yang melihatnya merasa kasihan.

Semuanya sungguh benar-benar melelahkan dalam hidupnya.

Diumur yang ketujuh belas tahun dia harus membanting tulang untuk hidupnya dan ayahnya yang hanya bisa mabuk dan judi-judian.

Bukan dia yang dihidupi namun dia yang menghidupi.

Semuanya tidak akan seperti ini jika saja ibunya tidak meninggal ditabrak mobil waktu itu.

Sejak itu semuanya menjadi berat dan juga berbeda.

Tidak ada lagi ayahnya yang perhatian dan penyayang yang ada ayahnya sering memukulinya jika dia tidak membeli minuman atau dia berusaha menegur ayahnya untuk menghentikan kebiasaan buruknya.

Bahkan ketika dia tersenyum ayahnya akan memukulinya karena ayahnya bilang dia mengingatkan sang ayah pada ibunya.

Miris sekali!.

Sekolahnya berhenti karena dia sudah tidak tau lagi bagaimana,  untuk makan saja akan kesusahan apalagi untuk sekolah.

Setidaknya satu yang selalu dia tanamkan pada dirinya sendiri,  Sekeras apapun hidupnya dia harus bertahan.

Itulah yang membuatnya bertahan selama ini.

" Semangat Kim Yohan, jangan putus asa " ujarnya menyemangati diri sendiri ketika mentalnya benar-benar down.

Dan sekarang mentalnya itu sudah benar-benar jatuh.

Namun pada akhirnya seperti apa yang dia katakan, seberat apapun hal yang harus dia lalui dia harus bertahan.

Langkahnya akhirnya bertapak di depan pintu rumahnya.

Namun karena memang tidak melihat kesana sini Yohan baru sadar jika ada mobil didepan rumahnya setelah dia melihat ada beberapa sepatu didepan pintu.

Siapa yang ingin bertamu semalam ini? dengan hujan deras dan juga rumah yang mungkin sudah tidak pantas untuk ditinggali itu lagi.

Yohan membuka sepatunya cepat dan buru-buru masuk kerumah.

Saat dia masuk, matanya dipertemukan dengan ayahnya dan seorang lelaki sedikit berumur yang mungkin sedikit muda dari ayahnya dan juga dua orang berbadan besar dibelakang laki-laki yang sedang menatapnya intens itu.

Ayahnya memukul tutup botol padanya dan saat detik berikutnya ayahnya berbicara padanya jantungnya langsung terasa berhenti.

" Hey kau bocah sialan, sekarang pergilah bersama mereka,  kau sudah kujual pada mereka untuk membayar hutangku " ujar ayahnya dengan wajah tanpa dosanya menatap Yohan yang sedang mencerna ucapannya.

" Hah! " hanya itu yang keluar dari mulutnya saat dia tersadar akan apa yang ayahnya katakan " Jangan bercanda Yah " balasnya sembari menatap ayahnya meminta penjelasan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unexpected Relationship || Seungwoo YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang