Two

20 4 0
                                    

Zenaya POV

Hari ini aku pulang sekolah sedikit terlambat karna tadi ada jam kosong, dan aku memutuskan untuk keluar kelas sendiri dan berhentilah di depan perpustakaan. Saking asiknya membaca buku Ensiklopedia Bumi 2 itu aku sampai lupa lihat waktu dan jadilah sekarang aku menunggu angkutan umum di jam 15:30 WIB, meski aku yakin jarang ada angkutan umum yang lewat. Jarak sekolah sampai panti memakan waktu 30 menit. Aku mengerutuki kebodohan ku karna lupa bawa ponsel, pasti bunda khawatir. Lalu terdengarlah suara motor matic yang berhenti tepat di sampingku, seorang cowok anak SMA.

"Naik" ucapnya dingin.

Aku tidak menuruti ucapnnya, karena aku takut ia akan menculik ku meski berpakaian SMA dan memakai helm putih yang menutupi wajahnya. Lalu ia membuka kaca helm dan aku langsung terkejut, dia adalah Adra. Tatapannya tajam menatap mataku lekat aku pun langsung menunduk karna gak kuat liat tatapannya.

"Naik" ucapnya sekali lagi tetapi kali ini lebih berbeda karena ucapannya lembut.

Akhirnya aku langsung naik, takut Adra akan marah. Di perjalanan hanya ada suara bising dari knalpot motor. Sampailah di rumah 2 tingkat bercat silver dan terdapat palang bertuliskan "Panti Asuhan Bunda Ruwi".

"Turun." ucap Adra

Aku langsung turun, "Terimakasih tumpangannya Dra." ucapku berterimakasih.

"Hem." balas Adra cuek

"Mau mam-" tawarku belum selesai

"Pulang" ucap Adra langsung melengos pergi.

Setelah 1 bulan kejadian Adra mengantarkan ku pulang,  sikapnya sama saja seperti dulu cuek, irit bicara dan senyum. Sampai aku perna berfikiran apa iya dia kalo dirumah makanannya Lem Alteco karna gak perma bicara, bicara hanya seperlunya saja itupun hanya singkat.

Ketika hari minggu dimana jadwalnya jogging pagi bersama anak panti lainnya,  ketika selesai jogging mereka kembali ke panti, namun sesampai di panti aku melihat seorang laki-laki sedang duduk di atas motornya, akupun menghampiri.

"Maaf, anda mencari siapa?." tanyaku, orang itu menoleh, membuatku terkejut. Pasalnya apa yang dilakukan Adra di Pantiku.

"Ikut gue." jawab Adra sambil menghidupkan motornya.

"Gue ganti dulu." akupun langsung pergi dari hadapannya namun....

"Sekarang!" tegas Adra

"Tapi aku-" Adra menatapku tajam

Akupun langsung naik ke motornya,  lalu meninggalkan panti. Adra mengendarai motornya begitu cepat sampai membuatku ketakutan.

"Dra, jangan ngebut-ngebut gue takut"

Iapun mengerem motornya secara mendadak sampai membuatku tak sadar memeluknya, lalu aku segera melepasnya.

"Maaf Dra." ucapku lirih

"Turun" Adra langsung pergi, akupun mengikutinya dari belakang.

Adra POV

Akhirnya gue sampai juga ditujuan gue, di taman bougenvile bersama Zenaya. Gue dari dulu menyukai gadis yang sedang duduk disamping gue.  Sejak masuk SMA gue selalu mengikutinya bahkan mengawasinya sampai saat ini.

Zenaya gadis sederhana, ramah, pintar dan cantik hampir membuat populasi cowok di SMA gue menyukainya termaksud gue, namun gue hanya cuek karna gue enggan untuk menunjukkan semua itu.

Banyak sekali teman gue yang menggodanya hingga membuat gue emosi mendadak. Ketika tadi dia meluk gue, gue merasakan sengatan listrik menjalar dibtubuh, ditambah lagi kupu-kupu tetbang di perut gue.

ZenayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang