Part 3

523 50 0
                                    

'Aku ingin menjadi seperti yang ada di dalam mimpiku..'

.

Hyojin tiba-tiba berada di lingkungan sekolahan, dia sekarang berdiri di luar lapangan bola basket yang sekarang di pakai oleh siswa laki-laki yang sedang bermain sepak bola. Ia memandang gedung sekolahan dengan bingung,

"Kenapa aku berada di sini?" gumamnya.

Namun pandangannya terhenti ketika ia melihat orang yang dia kenal, Kim Doyoung. Dia sedang berdiri di luar lapangan tepatnya di seberangnya, ia seperti sedang berkonsultan dengan salah satu guru di sini karena setiap yang guru katakan Doyoung selalu menulis sesuatu di bukunya sambil mengangguk dan wajahnya yang serius.

Hyojin tersenyum, ntah kenapa dia tersenyum melihat wajah Doyoung yang serius itu sampai ia tak sadar bahwa ada sesuatu yang aneh di dalam dirinya. Dia merasa sesuatu yang sakit sampai membuatnya menggerang menangis dan tiba-tiba seluruh tubuhnya kaku, dia tidak bisa bergerak dan mulai panik namun tak ada yang menoleh kepadanya seakan suara itu hilang padahal ia sudah berteriak meminta tolong. Dalam sekejap, siswa yang bermain sepak bola itu menghilang dan suasana sekolahan menjadi mencekam membuat Hyojin semakin takut. Dengan sekuat tenaga dia berusaha berjalan menghampiri Doyoung yang masih berada di sana, ia terus memanggil nama Doyoung tapi yang di panggil benar-benar tidak menoleh kepadanya sedikitpun karena dia terlihat sangat fokus dengan mencatatnya itu.

"D-DD-Doyoung t-tt-t-tolong..." lirih Hyojin.

Dia sama sekali tidak bisa menggerakan kakinya, tubuhnya benar-benar terasa berat. Sedetik kemudian tubuhnya bisa bergerak, dia langsung menoleh ke belakang dan dia langsung berteriak ketakutan. Ada sosok bayangan hitam yang tiga kali lipat lebih besar darinya sedang menatapnya tajam dengan mata merahnya. Hyojin terjatuh ketika dia melihat bayangan itu dan kemudian dia mundur lalu melihat Doyoung ke belakang.

"D-Doyoung! Tolong!" teriaknya sambil menangis.

Namun Doyoung hanya meliriknya tajam lalu pergi begitu saja meninggalkan Hyojin sendirian di lapangan dengan bayangan hitam itu. Ia menutup kedua matanya dan memohon serta meminta pertolongan.

"Hyojin!"

Hyojin tersentak ketika seseorang memanggil namanya dengan lembut. Ia langsung membuka matanya, nafasnya memburu. Dia melihat Doyoung sedang membungkuk sambil tersenyum manis ke arahnya.

"Kau sepertinya kelelahan ya sampai ketiduran di bawah pohon? Ayo pulang!" ajak Doyoung lalu menggulurkan tangannya dan Hyojin menerimanya.

Kini dia berjalan bersebelahan dengan Doyoung, ia bingung kenapa dia bisa ketiduran di bawah pohon sebelah lapangan basket. Ia bisa melihat siswa-siswa tadi masih bermain sepak bola,

'Berarti mereka bukan mimpi..' batinnya.

Langkahnya terhenti sedangkan Doyoung masih terus berjalan dan tidak sadar jika Hyojin berhenti. Pikiran Hyojin melayang kemana-kemana, dia memejamkan matanya sebentar namun setelah dia membuka matanya, ia malah melebarkan kedua matanya.

"A-aku di mana?" gumam Hyojin.

Ia melihat sekelilingnya dan hanya ada sawah, ia berdiri di tengah-tengah sawah. Dia mulai menangis lagi, ia panik sekarang kenapa bisa berada di tengah-tengah sawah dengan keadaan yang gelap tapi masih untung Hyojin membawa ponselnya lalu dia menyalakan senter dari ponselnya.

"Doyoung.. Hiks!" isakan Hyojin terdengar cukup keras.

Ia hanya mendengar suara padi-padi yang saling bergesekan karena angin berhembus kencang lalu suara jangkrik dan burung berterbangan di atasnya. Dia benar-benar takut sekarang, kemudian dia berjalan ke depan sambil menangis.

Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang