/sreekk..sreek/
/sreeekk../
/sreeekk...brug/
"Huhh?! Apa ini?"
/sret sret/
"Ahh..diary? Milik siapa? Neyyara? Siapa Neyyara?"
"Rina! kau sedang apa? Ayo cepat angkat semua barang barangnya" seorang pemuda dengan kaus hitam dan celana pendek mendekati gadis kecil yang tengah berjongkok.
"Ah kaka, bantulah aku ka, kardus ini berat." Keluh si gadis kecil.
"Hah kau ini, sudah biar aku saja yang bereskan gudangnya, kau ke kamar saja."
"Huh, baiklah. Bye kak Rino"
Rina, si gadis kecil itu pun bergegas meninggalkan kakaknya. Dia berlari ke kamarnya dengan membawa sebuah buku diary yang ia temukan digudang. Rina dan keluarganya baru saja pindah ke rumah itu seminggu yang lalu. Ayahnya dipindahtugaskan ke luar kota dan memutuskan untuk membeli sebuah rumah disana. Disinilah mereka tinggal sekarang.
Rina, gadis berambut hitam pendek itu kembali ke kamarnya. Ia menatap lekat pada buku diary itu, sampul coklat yang terlihat usang dan lembar kertas yang mulai menguning. Ia penasaran dengan isi diary tersebut dan memberanikan diri untuk membacanya.
Dihalaman pertama, tampak jelas nama dari sang empunya buku itu, 'Neyyara' itulah namanya.
'Tulisan yang bagus' batin Rina dan kembali membalikan lembar berikutnya.
~~~~~~~~ Diary on (Flashback) ~~~~~~~~
(Ney's POV)
Kamis, 6 April 2010Hai, aku Neyyara, aku biasa dipanggil 'Ney'. Aku akan genap berusia 17 tahun pada tanggal 13 nanti. Senang rasanya, sebentar lagi aku akan berulang tahun. Oh iya, ini hari pertamaku sebagai mahasiswi di kampus XC, kampus ternama di kota ini.
Di hari pertama, sungguh menegangkan bagiku. Lingkungan disini terasa asing, tak ada yang kukenal, tentu semua orang akan panik dan gerogi jika berada diposisiku.
"Halo nona, aku Oussa, Oussa Vhelbarras" sapa seorang pria yang tinggi dan berkulit putih, dia terlihat tampan dengan kemeja kotak coklat, levis biru dan sneakers hitamnya. Sangat menawan.
"Ah, h-hai, a-aku Neyyara Maroe, panggil saja Ney." jawabku dengan tergagap gagap. Sungguh memalukan, tak bisa ku bayangkan bagaimana ekspresiku saat bertatapan dengannya.
"Ohh, nama yang bagus Ney. Sepertinya kita satu kelas, bagaimana jika masuk bersama?" katanya sambil tersenyum kearahku. Tentu saja aku yang melihatnya hanya bergeming.
"Ney!!" Teriak seseorang yang memecahkan lamunanku. Dia Lasya Haezello, sahabatku sejak smp dulu, kami selalu bersama, bahkan sekarang pun kami mengambil fakultas yang sama. Entah apa jadinya jika Lasya tidak datang mungkin aku terlihat bodoh sekali karena melamun memandangi Oussa.
"Ehh, Lasya kau darimana saja? Aku mencarimu." Tanyaku menghadap kearah Lasya.
"Ahahaha, maafkan aku Ney." Jawabnya dengan cengengesan.
"Eh, Ney siapa pria itu? Tampan sekali" tanya Lasya dengan lirih sembari menatap Oussa."Aku tidak kenal dia, aku baru saja berkenalan dengannya. Namanya Oussa" jawabku yang tak kalah lirih dari suara Lasya.
"Hey, nona nona, bagaimana kalau kita masuk bersama? Kalian mau?" Tanya Oussa padaku dan Lasya yang langsung dijawab dengan anggukan oleh kami. Dan kami bertigapun berjalan menuju ruangan kami bersama.
~~~~~~~~ Flashback off ~~~~~~~~
/tok tok tok/
Suara ketukan pintu memecahkan keheningan dikamar Rina."Rina, ayo turun dan makanlah, ayah dan ibu sudah menunggu" panggil seorang pemuda yang merupakan kakak Rina.
"Iya kak, aku segera turun" jawab rina dengan lantang.
/kreep..bug/
Rina menutup buku diarynya dan meletakkannya diatas meja. Ia bergegas turun untuk makan malam.TO BE CONTINUED~
Holla, aku N**K******H as ViDi-Chan♡
Maaf chapter 1 nya pendek :(
Sejujurnya ini karya keduaku..karya pertamaku tak layak dibaca karena kacau dan tak pernah kulanjutkan :vAku sadar, karyaku yang ini juga masih kacau sekali, tpi aku mohon pengertiannya ya manteman. Maaf sekali jika banyak typo ato penggunaan bahasa dan tanda baca yang kurang tepat :v
Sekali lagi maaf.ViDi harap kalian suka dengan karya ViDi. Vidi juga gak bisa janji bakal update tepat waktu. Karena pengaruh penyakit vidi yaitu males :v
Vidi mohon dukungannya ya manteman. Jangan lupa vote + comment..
Jangan lupa pula follow vidi yaahhh..
Byee..
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost from LIFE
Fantasy'Mulutmu, harimaumu' kata itu sangat cocok untuk menggambarkan kehidupanku. Semua yang kubenci akan hilang dari dunia, seharusnya itu bagus, tapi benarkah itu yang kuinginkan. kemana mereka?? apakah mereka bersembunyi dariku?? apa mereka masih hidup...