Seventeen

17 2 0
                                    

Pagi hari yang sejuk, pada tanggal 17 agustus 2019, aku beserta teman-teman berkumpul pada satu titik, yaitu di lapangan basket sekolah. Dengan bermacam-macam pakaian bertema vintage, kami terlihat sangat elegan.

Di bagian kiri lapangan basket, terdapat bazar yang berisi berbagai macam makanan dan minuman yang lezat tentunya.

Agenda pertama hari ini adalah jalan sehat. Semua anak di wajibkan mengikuti jalan sehat, kecuali yang sedang menjaga stan bazar.

Kami mulai membentuk barisan menjadi 2 banjar. Aku bersebelahan dengan Tasya, teman sebangku sekaligus sahabatku. Setelah semua siap, kami berjalan dengan gembira keluar gerbang sekolah.

"Sya, sejuk banget ya udara pagi ini." ucapku sambil tersenyum menghadap Tasya.

"Iya, Bel, udara nya adem banget!" balas Tasya. "Eh, ngomong-ngomong, kamu lucu banget, Bel, pake baju itu."

"Ih, bisa aja kamu, Sya!" jawabku sambil berpura-pura malu.

"Hahahaha!"

Di tengah perjalanan, kami bercanda gurau dengan teman yang lain. Meski begitu, kami juga tetap berhati-hati karena banyak kendaraan yang melintas.

Tak lupa, kami memasukkan kupon yang telah kami beli sebelumnya. Hadiah utama yang di dapat juga lumayan menarik, yaitu tiket liburan ke jepang.

•••

Tak terasa kami sudah menghabiskan waktu setengah jam untuk jalan sehat. Aku dan Tasya menghampiri stan bazar milik kelas kami. Yang berjualan kali ini adalah Reza dan Fani. Reza menjual kue yang dibuat oleh ibunya, sedangkan Fani menjual es kopyor.

Aku pun langsung membeli dagangan Reza dan Fani. Setelah itu, Tasya mengajakku mengelilingi lapangan untuk melihat aneka makanan dan minuman yang lain.

"Kamu mau beli apa, Sya?" tanyaku sembari melihat apa saja yang dijual oleh stan kelas lain.

"Em, aku mau beli nasi, Bel, aku belum sarapan."

"Oh, oke, kamu mau nasi apa?" tanyaku.

"Nasi ayam geprek aja, Bel. Kamu juga mau?" Tasya menawariku.

"Boleh, Sya, makasih"

Setelah membeli berbagai macam makanan dan minuman, kami duduk di bangku yang telah disediakan di lapangan basket. Kami pun mulai makan karena sudah sangat lapar.

"Heum, enak ya, Sya, ayamnya empuk banget." ucapku.

"Iya, Bel. Katanya sih, dia bikin sendiri, loh!" balas Tasya.

"Oh, ya? Wah, jago juga ya, dia." pujiku lagi.

Setelah mengahbiskan makanan yang kami beli, kami menonton lomba terakhir yang diadakan sekolah kami, yaitu got talent. Perwakilan dari kelas kami adalah Jundi dan Erika. Mereka berdua menampilkan bakatnya, Jundi bermain gitar sedangkan Erika bernyanyi.

Penampilan mereka berdua sangat memuaskan untuk semua orang yang melihat. Para juri pun berdecak kagum mendengar alunan suara Erika dan petikan gitar milik Jundi.

Tak terasa sudah menunjukan pukul 9. Kali ini adalah waktunya pembagian door prize. Kami semua tidak berharap lebih untuk bisa memiliki hadiah utama. Karena dilihat dari banyaknya orang di sekolah ini.

Sang MC pun mulai membacakan nomor undian yang telah dikocok terlebih dulu.

"00074!" ucap sang MC.

Terdengar pekikan dari sebelah kananku. Ternyata yang disebut adalah nomor undian milik Tasya. Aku pun bahagia melihat dia kagirangan.

"Wah, gila sih ini, Bel!" ucap Tasya tidak percaya.

"Haha, udah buruan ke depan."

Dia pun mengangguk mengiyakan dan segera berlari ke atas panggung.

Tasya kembali di sisi ku dengan membawa kipas angin kecil, hadiah dari door prize.

"Lumayan, Bel, dapat kipas angin, haha." ucap Tasya.

"Iyalah, alhamdulillah, disyukuri."

•••

Waktu pun berlalu, tak ku sangka, aku mendapat hadiah utama yaitu liburan ke jepang. Jepang adalah salah satu negara yang aku impikan untuk bisa kesana.

Mengapa? Karena Jepang adalah negara yang maju. Disana sangat tertata dan rapi.

Meski begitu, aku tetap mencintai negara kelahiranku ini, Indonesia. Aku berharap, Indonesia bisa menjadi negara yang maju dalam hal yang positif. Dan semoga rakyat indonesia tetap bisa menjaga ikatan persaudaraan antara satu sama lain, aamiin.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seventeen At High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang