06. I'll Be Your Home 💚

61 5 36
                                    

Jia mengerjap saat merasakan sesuatu, seseorang mengecup tengkuknya. Ia sadar sebuah tangan kekar merayap dibalik piyamanya. Ia hampir saja menendang orang itu jika saja Jaehyun tidak reflek menahannya, Jia lalu sadar itu adalah ulah suaminya.

"Pa?."

Jia dan Jaehyun sepakat untuk memanggil diri mereka dengan sebutan papa dan mama, sejak pembicaraan sebelumnya. Memang agak aneh awalnya, tetapi ikatan mereka semakin erat dengan adanya Hendery diantara mereka.

 Memang agak aneh awalnya, tetapi ikatan mereka semakin erat dengan adanya Hendery diantara mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hampir saja kamu membuat Hendery tidak akan punya adik." ujar Jaehyun dengan nada marah yang dibuat - buat.

"Sudah jam berapa ini?."

Jia mencari ponselnya untuk memeriksanya tetapi Jaehyun menahan tangan Jia.

"Ma.."

Jia tersentak, menoleh kearah Jaehyun dengan bingung.

"Ada apa?.."

"Boleh?."

"Hmm... Apa?"

"Please..."

Jia masih loading, nyawanya belum benar -benar berkumpul.

"I want you..." bisik Jae lalu mengecup leher Jia lembut.

"Jae..."

Jia menahan Jaehyun, membuat sedikit jarak.

"Sudah lama, aku merindukanmu..."

Karena itukah Jaehyun membangunkannya dini hari seperti ini?. Jia belum sempat berkomentar Jaehyun sudah mengecup lagi bibirnya dengan intens, bahkan semakin dalam dan menuntut. Saat Jaehyun akan menarik lepas piyama Jia, tangan wanita itu menahannya.

"Kenapa?" tanya Jaehyun.

"Aku malu..."

Ia tak percaya diri dengan bentuk tubuhnya saat ini, yang belum kembali seperti dulu yang rata dan kencang.

"It's okay ma..." bujuk Jaehyun.

Lelaki itu tak keberatan, ia sudah tahu. Ia mencintainya apa adanya, baik dulu dan sekarangpun masih sama.

"I love you..."

Bisikan cinta dan desahan memenuhi ruangan itu untuk beberapa waktu. Satu tahun berpisah, tubuh mereka saling merindukan dan tak melupakan caranya. Dibalik selimut tebal, Jaehyun memeluk istrinya erat. Enggan melepaskannya, kali ini tak akan dilepaskannya lagi. Jaehyun sudah berjanji. Ia berjanji pada kedua orangtua Jia, juga pada dirinya sendiri. Ia berjanji pada Jia dan bahkan pada Hendery, putranya.

"Hmmm... kenapa waktu ini cepat s sekali berlalu." gumam Jaehyun.

Jia membiarkan Jaehyun memeluknya 15 menit sebelum ia bangun untuk melakukan rutinitas paginya, yaitu pumping. wanita itu merasa dadanya sudah sangat padat dan penuh.

TRY AGAINWhere stories live. Discover now