Siang ini, hari Selasa tanggal 13 Agustus 2019 sekolahku mengadakan dua lomba yaitu lomba kembang kempis dan lomba debat. Setelah melalui jam pelajaran pertama dan kedua kami diperintahkan untuk segera berganti baju casual slekoor dan segera turun ke lapangan karena akan didakan opening seventeen. Kamipun segera mengganti seragam dengan kaos casual slekoor. Bersama-sama menuju lapangan yang sangat panas karena sang surya yang sedang terik-teriknya. Kami melantangkan suara, bernyanyi bersama dibawah terik matahari. Setelah opening selesai, kami segera menuju ke kelas. Teman-temanku sedang sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba. Untuk lomba kembang kempis diikuti oleh tiga orang peserta dan begitupun untuk lomba debat. Kami semua turun ke lapangan untuk memberi dukungan kepada tim dari kelas kami. Saat memberi dukungan kepada tim debat aku merasakan ada kejanggalan yang terjadi pada tim lawan. Pasalnya, tim lawan memiliki pendapat yang pro dengan pendapat tim dari kelasku. Pada akhir waktu debat tim kelasku melaporkan kejanggalan tersebut kepada kakak osis selaku moderator debat tersebut. Setelah kami menuju ke kelas. Yunus, selaku ketua kelas membahas tentang lomba kebersihan kelas. Kami berunding akan dijadikan seperti apa kelas kami nantinya. Lantunan lagu dari speaker milik temanku mengiringi perundingan ini. Dan kami semua sepakat untuk membeli perlengkapan kebutuhan kelas pada saat pulang sekolah nanti. Sepulang sekolah aku bersama lima orang temanku menuju ke toko-toko untuk mencari rumbai foil dan kebutuhan lainnya, namun nihil pada hari itu kami tidak mendapatkan apa-apa. Malam harinya, aku bersama temanku segera menuju ke toko buku yang ada di dekat rumahku untuk membeli kebutuhan menghias kelas. Esok harinya aku membawa semua yang sudah aku beli semalam. Sesampainya di sekolah, temantemanku segera mengambil lukisan yang ada di belakang dan menutupnya dengan karton supaya menjadi sebuah mading. Semua temanku sibuk, ada yg menggunting kertas, menempel, dan kesibukan-kasibukan lainnya. Aku dengan keempat kawanku mempersiapkan diri untuk lomba coret-coret syantik. Sedangkan temanku lainnya menpersiapkan untuk lomba kriuk-kriuk manjah. Kami mengikuti lomba coret-coret syantik semata-mata hanya untuk kesenangan dan tidak mengharap kemenangan. Tanpa disadari, timku memenangkan lomba coret-coret syantik mengalahkan tim lawan. Kami tidak menginginkan kemenangan sampai-sampai teman kami selaku panitia lombapun heran karena baru kali ini ia menjumpai tim yang tidak mau memenangkan lomba. Begitupun dengan tim kami di lomba kriuk manjah, mereka juga memenangkan lomba. Kami semua akan maju di babak final nantinya. Setelah melakukan final di masing-masing lomba, kelas kami tidak menjuarai keduanya. Kami duduk-duduk di depan kelas dan membicarakan tentang lomba kebersihan kelas. "Temen-temen, enaknya dinding belakang kita pasang kain atau tidak?" Ujar Yunus. Ada salah satu temanku menjawab "Di pasang kain saja. Biar aku yang berangkat untuk membelikannya di JMP." Akupun angkat bicara "Oke. Kalau begitu nanti uangnya aku kasih ke Wafia saja." Kami semua sepakat untuk memasang kain pada dinding belakang. Pada hari kamis, kelasku sangat sepi. Hanya sebagian saja yang berada di kelas, sebagiannya lagi menjadi panitia dalam lomba duta anti narkoba. Kami yang berada dikelas segera memasang kain dan rumbai foil beserta hiasan lainnya. Aku bertanya "Yun, kamu bawa celana training tidak?" "Bawa. Ambil aja celananya di tasku." Ucap Yunus. Aku mengganti rokku dengan celana training milik Yunus karena aku khawatir jika nanti rokku kotor. Kami memasang semua hiasan-hiasan. Kami yang bersusah payah menghias kelas merasa sangat kesal dengan teman-teman yang membolos dengan alasan yang tidak jelas. Saat kami menghias dinding, tiba-tiba Yunus datang dan menyampaikan informasi "Minta perhatiannya sebentar. Untuk lomba kebersihan kelas besok harus disertai dengan poster hemat energi, peraturan, 3M, dan dekrit kelas. Disini ada yang bisa membantu membuatkan poster untuk hemat energi?". Aku menjawab "Untuk poster hemat energi bagaimana jika Aisyah saja yang membuatkan? Dan untuk peraturan, 3M, dan dekrit kelas aku bisa membantu membuatkannya." "Oke kalau begitu, semua sudah beres. Jangan lupa untuk besok dan seterusnya tetap dijaga kebersihan kelasnya." Ujar Yunus lagi. Pada hari itu kami sangat sibuk mengurus kebutuhan kelas, lomba, serta bazar untuk esok hari. Sepulang sekolah kami mengepel kelas dan menggunting koran untuk acara closing esok hari. Keesokan harinya, yaitu hari jumat dimana event seventeen ini diselenggarakan. Kami semua serentak menggunakan dresscode yang telah ditentukan yaitu 80's colorfull. Pukul 06.00 aku sudah sampai di sekolah. Kami semua mengikuti jalan sehat dengan semangat. Setelah sampai di sekolah lagi aku langsung membeli macncheese yang dijual di stan kelas kami dan memakannya dikelas. Dikelas kita bersenang-senang dengan memutar lagu dan bernyanyi bersama. Tak lupa kami juga berfoto bersama dilapangan dan di spot foto yang sudah disediakan oleh kelas kami. Sesudah sholat jumat kami diperintahkan unuk segera turun ke lapangan karena akan diadakan closing oleh koor casual slekoor. Kami semua bersenang-senang walau berada dibawah teriknya sinar mentari di siang hari ini. Acara seventeen tahun ini terasa sangat menyenangkan dan sangat meriah sekali bagiku.
Sekian cerita singkat seputar event seventeen di sekolahku kemarin. Selamat memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-74. Semoga hari-hari kita selalu bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
7teen
Non-FictionSuatu pekan lomba yang diadakan sekolahku setiap bulan Agustus satu tahun sekali.