Aku menatap undangan berwarna merah tua tersebut. Undangan yang dikirimkan mamaku melalui layanan jne tersebut aku melihat dua deret nama yang aku kenal baik.
Menikah
Bianca Putri Pratiwi, S.Sos
dengan
Lettu (PNB) Lasarus Sendiputra, SHPerlu waktu hingga tiga kali untuk memastikan nama yang tercetak diundangan tersebut adalah sahabat dan mantan pacarku. Apalagi foto yang tercetak diundangan terlihat tidak begitu jelas. Aku tidak tahu apakah air mataku yang menyebabkan foto sepasang calon pengantin yang sedang berpose di hanggar kapal itu terlihat buram, atau memang cetakan fotonya yang tidak tajam.
Aku hendak menyimpan surat undangan tersebut untuk ditunjukkan kepada Lucas yang sudah dua hari ini sedang ada perjalanan dinas ke Medan, saat aku menemukan selembar kertas kuarto yang terjatuh dari amplop coklat yang nyaris aku buang.Dear Maria,
"Maaf sebelumnya, pasti kamu kaget saat melihat undangan yang dikirimkan mamamu dan melihat nama aku dan Sarus terpampang didalam satu undangan. Kami mengadakan Pemberkatan penikahan dan resepsi di jam, hari, dan waktu yang sama. Yup, kami berdua akan menikah. Aku tidak akan meminta maaf untuk ini, karena kamu yang meninggalkan Sarus lebih dulu, dan menikah dengan orang lain... ups... bukan orang lain, tapi Lucas. Namun aku meminta maaf untuk tidak lebih memaksamu bertemu dengan Sarus.
Setelah kamu menikah aku tidak sengaja bertemu Sarus. Kota kecil seperti Bogor, dengan profesi kerja seperti kita (baca wartawan ya, Mar) pasti akan lebih sering bertemu orang yang kita kenal tanpa disengaja. Sekadar penasaran aku menanyakan tiga pertanyaan yang selama ini tidak sempat (dan tidak mau) kamu tanyakan kepada Sarus.
Sebagai orang terdekat kamu, yang selalu mendapatkan cerita mengenai berbagai hal yang terjadi dalam hidup kamu, jujur aku penasaran. Kalau kamu sudah tak ingin tahu, aku sebaliknya. Aku sangat ingin tahu jawabannya seperti apa. Naluriku sebagai wartawan memang masih pekat, Mar, beda sama kamu yang sekarang beralih profesi menjadi dosen.
Ternyata jawaban yang aku dapatkan dari Sarus diluar dugaan. Aku tidak pernah menyangka jawabannya seperti ini, padahal sebelumnya aku juga sempat berpikir buruk seperti kamu.1. Siapa perempuan yang Maria lihat sewaktu di bioskop?
Perempuan yang Maria lihat di bioskop waktu itu adalah Nessa. Ia salah satu staf wedding organizer yang rencananya akan menjadi wedding organizer pernikahan kalian. Sarus memang belum cerita banyak, karena rencananya ia akan melamar kamu secara pribadi dulu. Rencananya saat melamar kamu, ia akan menunjukan video tempat-tempat kalian menghabiskan waktu semasa pacaran, salah satunya bioskop itu. Saat itu kebetulan Sarus sedang menunjukan titik-titik mana saja yang harus diambil sambil rencananya akan menanyakan ke pihak pengelola bioskop apakah boleh mengambil gambar disana. Namun ternyata kamu terlanjur salah paham dan kejadiannya jadi seperti sekarang ini.2. Mengapa Sarus menaggapi SMS iseng dari kamu?
Sarus menanggapi sms-sms itu karena Sarus tahu itu dari kamu, Mar. Hanya saja karena kamu tidak pernah membahas itu, Sarus mendiamkan saja. Sarus waktu itu memang ingin bertemu kamu di restoran yang sudah dijanjikan untuk memberitahu kamu supaya jangan pernah mengetes kesetiaan Sarus karena ia bukan tipe pria seperti itu, yang mengajak cewek berkenalan untuk diajak makan atau nonton.3. Mengapa mendadak membatalkan pergi ke resepsi pernikahan Aaron?
Itu kata Sarus lebih ke kesetiakawanan. Teman-teman Sarus banyak yang meminta ia pergi sendiri, tidak mengajak pacar karena katanya pasti lebih seru. Apalagi resepsinya diluar kota sehingga bisa sambil berjalan-jalan bersama teman satu skuadron. Ia sempat bingung untuk membatalkan sehingga tidak menghubungi kamu dulu hingga kamu menelepon duluan. Nah, karena kamu tidak marah dan tidak memaksa akhirnya ia membatalkan begitu saja. Sarus bilang maaf Mar, karena selama berpacaran dengan kamu ia terkadang lebih mementingkan teman-temannya dibanding kamu.Aku masih penasaran, Mar, mengapa Sarus tidak mempertahankanmu sedemikian rupa? Mengapa ia tidak datang saat kamu menikah dan mengacaukan semuanya? Tahu Sarus jawab apa? Ia bilang ia sengaja tidak datang pada pesta pernikahanmu karena itu adalah hari bahagiamu. Ia tidak mau mengacaukan semuanya. Saat kamu membagikan undangan, sebenarnya aku sudah memberitahu Sarus. Aku ingin dia datang sama kamu, menjelaskan semuanya dan merebut kamu kembali. Namun ternyata dia tidak melakukan itu. Ia bilang, kamu sudah dilamar orang. Kamu sudah menjadi milik orang lain meski belum resmi.
Karena dia sudah merelakan kamu Maria dengan pilihan mu."